sa dan penciuman, juga kelainan kulit dan
sukar sembuhnya luka. Pada separuh kasus
ulcus cruris (borok di tungkai akibat sirkulasi
buruk) ada kadar Zn yang rendah dalam
darah. pemakaian terbanyak yaitu dalam
dermatologi, khususnya ZnO dalam bedak
tabur dan salep, sebagai adstringens dan
antiseptikum lemah. Sengsulfat dipakai
sebagai tetes mata 2,5-5 mg/ml pada radang
selaput mata dan per oral pada borok yang
berkaitan dengan defisiensi Zn, lihat juga
Bab 15. Desinfektansia. Garam seng organik (sitrat, glukonat dan pikolinat) dignakan
sebagai antioksidan pada terapi alternatif,
juga sebagai obat tambahan pada gangguan
prostat membesar (BPH) berdasar sifat
seng yang dapat menghambat pembentukan dihidrotestosteron. Lihat Bab 31, Antiadrenergika, alfa-blockers. Zn-glukonat sebagai tablet hisap ternyata bermanfaat pada
infeksi influenza untuk mempercepat penyembuhan dengan sekitar 40%. Resorpsi dari
usus rendah, antara 10 dan 40%, tergantung
pada kebutuhan. Seng ditimbun bersama
insulin dalam sel-sel-beta Langerhans di
pankreas.
Efek samping terutama terjadi pada overdosis (oral) dan berupa gangguan saluran
cerna, borok lambung, stomatitis dan
letargia. Pada pemakaian dalam dosis
tinggi (100-300 mg sehari) selama 5-6 minggu, terjadi efek negatif terhadap sistem
imun, penurunan HDL-kolesterol dan defisiensi Cu. Suatu studi dengan asupan Zn
50 mg selama 6-10 minggu menurunkan
aktivitas enzim superoxide-dismutase. SOD
ini berfungsi sebagai ‘penangkap radikal’
dan mengandung Cu, yang ketersediaannya
dikurangi oleh Zn.
Dosis: pada defisiensi 3 dd 200 mg ZnSO4
(= 45 mg Zn), sebagai antioksidan 20-50 mg
Zn elemen. Pada influenza sedini mungkin
5-6 dd 1 tablet hisap dengan ± 92,5 mg Znglukonat (= 13,3 mg Zn).
7. Fluor:Vinafluor
Fluor khusus ada dalam tulang gigi
(dentin) dan email, juga dalam kerangka.
Sayur-mayur mengandung sedikit fluor, sedangkan kadar yang tinggi ada dalam
daun teh.
Resorpsi dari usus baik dan cepat; garamgaram Ca, Fe, Al dan Mg membentuk kompleks dengan fluorida yang mengakibatkan
hambatan penyerapannya, maka tidak boleh
dimakan bersamaan waktu. Fluor terutama
ditimbun sebagai apatit dalam dentin dan
email, juga dalam tiroid dan ginjal. Ekskresi berlangsung lewat urin dan dapat
juga melalui keringat sewaktu transpirasi
berlebihan.
pemakaian paling banyak untuk prevensi
gigi berlubang (caries). Fluor diserap oleh plak
gigi, menghambat dekalsifikasi dan pelarutan
email, lagi pula menstimulasi remineralisasi
sehingga kerusakan bisa direparasi. Fluor
juga menghambat pembentukan asam oleh
kuman mulut, sehingga pelepasan asam
kurang kuat. Sifat ini berdasar reaksinya
dengan apatit, lihat skema reaksi di bawah.
Fluorapatit yang terbentuk bersifat lebih
padat dan tahan asam, juga menutupi poripori kecil, sehingga email lebih sukar larut
dalam asam, yang setiap kali terbentuk
sesudah makan gula atau karbohidrat.* Dental caries terutama timbul di daerah
yang kadar fluorida dalam air minum lebih
rendah dari 1 ppm. Oleh sebab itu di banyak
negara telah diselenggarakan program prevensi caries dengan fluorida (oral dan lokal) pada anak-anak sampai usia 12 tahun
dengan sukses besar. Dewasa ini fluorida
merupakan komponen standar kebanyakan
pasta gigi. Fluorida dalam bentuk senyawa
organik aminfluorida (Elmex) diperkirakan
lebih baik absorpsinya oleh email daripada
natriumfluorida (NaF). Kebutuhan sehari bagi
pasien di atas 6 tahun yaitu ±1 mg F (= 2,24
mg NaF).
Pada osteoporosis dahulu fluorida dipakai dengan efektif dalam dosis tinggi
bersama Ca, vitamin D dan estrogen untuk
meningkatkan kepadatan tulang. Fluor menstimulasi osteoblast untuk membentuk jaringan tulang baru. Namun tulang baru itu
ternyata memiliki struktur abnormal dan
kurang baik mineralisasinya. sebab relatif kurang kuat, regas dan mudah patah,
maka sudah banyak diganti dengan senyawa
bisfosfonat (alendronat, etidronat dan sebagainya), yang berkhasiat menghambat pelarutan
tulang oleh osteoclast. Lihat juga Bab 44.
Estrogen.
Efek samping akibat dosis oral tinggi
yang dipakai pada osteoporosis dapat
memicu gangguan saluran cerna dan
keluhan rematik (sakit kaki dan pergelangan).
Juga bisa terjadi hipokalsiëmia, sebab Ca
“ditangkap” dan diinaktifkan oleh fluor.
Dosis profilaktis pada pemakaian lama juga
dapat memicu fluorosis pada ±10%
pemakai, yaitu berupa bintik-bintik gelap
pada email gigi (“mottled teeth”) atau garisgaris putih (“gigi zebra”). pemakaian lokal
dapat memicu antara lain reaksi alergi,
sekresi ludah berlebihan dan udema lidah.
Dosis: prevensi caries, oral anak-anak 6-12
bulan: 1 dd 0,25 mg F (= 1 tablet NaF 0,56
mg), 1-2 tahun: 1-2 tb, 2-3 tahun: 2-3 tb, 4-6
tahun: 3-4 tb dan di atas 6 tahun: 4 tb. Tablet
dapat ditelan sekaligus, namun sebaiknya dihisap atau dikunyah dalam beberapa dosis
sehari sebelum makan. Tablet Vinafluor mengandung NaF 2,27% = fluor 1 mg. Lokal
sebagai gel/larutan 20 mg/ml sekali seminggu dan diulang 3 kali.Pada osteoporosis 2 dd 76 mg monofluorfosfat p.c., dalam kombinasi dengan
bisfosfonat atau estrogen.
Saran baru. Di negeri Belanda sejak
Oktober 1998 nasihat mengenai fluorida di
atas telah diganti berdasar data baru.
Anak-anak tidak perlu lagi minum tablet
fluorida bila giginya disikat dengan pasta gigi
anak-anak, yang mengandung kadar fluor
yang diperbesar: 500-700 ppm (semula 250
ppm). Anak-anak 1-2 tahun: 1 dd sikat gigi
dengan pasta anak, 2-4 tahun: 2 dd sikat gigi
dengan pasta anak, di atas 5 tahun: 2 dd sikat
gigi dengan pasta dewasa (kadar fluorida
2-3.000 ppm). Untuk absorpsi fluorida yang
optimal sikat gigi perlu minimal selama 2
menit!
DASAR-DASAR DIET SEHAT
Makanan dan kesehatan
Banyak pasien tidak mengerti bahwa makanan dapat merupakan faktor risiko untuk
mendapat penjakit-penyakit kronis parah. Berbagai penelitian epidemiologi telah
dilakukan untuk meneliti hubungan antara
timbulnya penyakit diabetes tipe-2, infark
jantung, stroke dan kanker dengan 4 faktor
pola hidup, yaitu merokok, berat badan,
olah raga secara teratur dan pola makanan.
contoh konsumsi daging merah berkaitan
dengan peningkatan risiko kematian akibat
berbagai sebab dan juga peningkatan risiko
penyakit jantung dan pembuluh serta kanker.
Penggantian daging merah dengan sumbersumber protein lain seperti ikan, ayam dan
kacang-kacangan, berkaitan dengan risiko
kematian yang menurun. Hal ini disebabkan
daging merah mengandung lemak jenuh
sebagai faktor merusak, sedangkan protein
nabati mengandung a.l. antioksidansia yang
baik bagi kesehatan.
Diet yang sehat yaitu diet yang dapat
mencukupi kebutuhan akan semua zat gizi
yang diperlukan tubuh, sebab berperan
penting dalam mencegah berbagai penyakit.
Dewasa ini sudah terbukti bahwa insidensi
yang semakin meningkat dari banyak
penyakit “kesejahteraan” berhubungan dengan diet yang tidak sempurna. contoh ,
makanan yang mengandung terlampau
banyak lemak hewan diperkirakan turut
bertanggungjawab atas terjadinya kegemukan,penyakit kardiovaskuler, diabetes tipe-II dan
berbagai jenis kanker (usus besar, payudara,
prostat). Sebaliknya, makan ikan berlemak
secara teratur melindungi tubuh terhadap
PJP, seperti dibuktikan oleh pasien -pasien
Eskimo dan Jepang. pasien Korea dan Cina
yang makanannya kerapkali mengandung
tahu ternyata jauh lebih jarang dihinggapi
kanker payudara dan prostat dibandingkan
penduduk negara Barat. Kekurangan vitamin A dalam pangan dihubungkan dengan
kanker paru, sedangkan diet yang miskin
serat nabati berkaitan dengan obstipasi kronis
dan kanker kolon. pasien Afrika yang makanan
sehari-harinya mengandung banyak sayurmayur jarang sekali menderita kanker usus
besar.
Semua contoh ini menunjukkan adanya
hubungan kausal antara makanan dan
kesehatan. Pola diet dengan kecenderungan
mengonsumsi makanan “prefab”/siap saji
tanpa serat, berlemak dan manis, membuka
peluang untuk segala jenis penyakit.
Diet yang kaya akan “wholegrains”, buahbuahan, sayur-mayur, kacang-kacangan dan
rendah akan “refined grains”, daging merah
dan minuman manis/bergula telah terbukti
dapat menurunkian risiko diabetes tipe-2
dan memperbaiki pengendalian glikemik
dan kadar lipida darah dari pasien diabetes.
Ref. Lancet, Volume 383, Issue 9933, Pages
1999 - 2007, 7 June 2014
Bahan-bahan penting bagi tubuh
Kebutuhan gizi manusia dapat dibagi dalam
lima kelompok besar, yaitu:
1. hidratarang sebagai bahan bakar dan
sumber energi. Dalam keadaan tertentu,
lemak (dan protein) juga dapat dipergunakan sebagai bahan-bakar;
2. lemak sebagai sumber bahan bangun jaringan lemak (antara lain membran sel),
khususnya asam lemak esensial tak jenuh
dan juga berfungsi sebagai sumber energi;
3. protein sangat penting bagi asam amino
dari sel dan berfungsi sebagai sumber
bahan bangun jaringan otot/organ dan sel. Protein mengandung elemen nitrogen
(N) dan belerang (S), yang tidak ada
dalam hidratarang dan lemak. Protein
hanya dipakai sebagai sumber-energi
oleh tubuh bila tidak ada cukup
hidratarang dan lemak dalam pangan;
4. vitamin dan mineral ada di semua
bahan makanan dalam jumlah kecil;
5. serat gizi yang khusus diperoleh dari
sayuran dan buah-buahan.
Pada lansia, semua proses tubuh berjalan
lebih lambat dan kurang sempurna, antara
lain proses pencernaan dan resorpsi zat
gizi (vitamin dan mineral) dari makanan,
terutama bila susunan diet sehari-hari kurang
sempurna.
Nilai energi (kalori)
Di dalam tubuh, energi yang diperoleh dari
pembakaran bahan makanan, sebagian dirubah langsung menjadi energi mekanis (proses
metabolisme, kerja otot) dan energi kimiawi,
seperti sintesis protein serta penimbunan
glikogen dan lemak. Sebagian energi ditimbun sebagai zat-zat yang sangat kaya energi,
seperti adenosintrifosfat (ATP) dan sekitar
sepertiga dibebaskan sebagai kalor. Sebagai
kesatuan energi, sejak dahulu dipakai
satuan termodinamik kalori (cal), yang pada
tahun 1978 secara resmi diganti sebagai
Joule(J). namun banyak negara masih menggunakan satuan kalori. 1 kcal = 4,184 kJ.
1 g protein = 4,18 kcal(=17 kJ);
1 g gula = 4,18 kcal
1 g lemak = 9 kcal (= 38 kJ)
1 g serat < 0,1 kcal
1 g alkohol = 7 kca
Tabel 54-1: Nilai kalori dari beberapa
unsur makanan
Anjuran untuk diet sehat
Diet yang optimal sukar ditentukan, sebab
tergantung secara individual dari gaya hidup,
pekerjaan dan kebutuhan. pasien dengan
pekerjaan fisik berat membutuhkan lebih
banyak kalori daripada mereka yang bekerja
administratif atau di rumah tangga. Dengan
tabel 54-2 di bawah ini dapat dihitung nilai
energi individual, yaitu jumlah kalori yang
dibutuhkan sehari berdasar usia, jenis
kelamin dan aktivitas fisik. Dengan demikian
diperoleh jumlah kalori total (100%Energi,
En%) yang sebaiknya dibagi atas pangan
yang seimbang mengenai kandungan kalori
zat-zat gizinya.
Anjuran utama untuk diet yang menjamin
kesehatan yaitu sebagai berikut:
1. Makanlah secara bervariasi agar tubuh
memperoleh semua bahan gizi yang diperlukan sambil membatasi pemasukan
zat-zat yang merugikan. Diet ini khususnya penting bagi asupan vitamin dan
mineral spura, lihat dibawah nr 7.
2. Mencukupi asupan protein sampai 10-
15 En% (= persentase dari jumlah energi total yang dibutuhkan sehari). Dianjurkan ±0,75 g/kg berat badan sehari,
olahragawan sampai 2 g/kg. Untuk memelihara balans nitrogen (BN) diperlukan
hanya 40-50 g sehari. Perlu diketahui pula
bahwa daging ayam/sapi dan ikan hanya
mengandung 16 – 30 % protein.
3. Makanlah minimal 2x seminggu ikan
berlemak (makril, tongkol, kembung, sardencis, salem)dengan kandungan asam
lemak omega-3 yang dapat memperkecil
risiko PJP.
4. Membatasi asupan lemak (total) sampai
25-30 En% dengan maksimal 1/3 asam
lemak jenuh (hewan), ±1/3 asam lemak
cis-tak-jenuh-mono dan ±1/3 cis-tak-jenuhganda (polyunsaturated fatty acids: PUFA).
Asam lemak tak jenuh ini hendaknya
mengandung sesedikit mungkin bentuktrans, yang seperti asam lemak jenuh,
dapat meningkatkan kadar kolesterol
darah.
5. Asupan hidratarang: 55-65 En%. Sebaiknya dalam bentuk polisakarida (nasi, roti,
kentang, singkong, tales, ubi, buncis dan
sayuran). Sebaliknya, perlu membatasi
asupan gula murni (putih/Jawa) dan
produk-produk yang mengandungnya
(limun, sirop, kola, kue, cake, permen, dan
sebagainya), sebab dapat berpengaruh
buruk terhadap regulasi metabolisme glu- kosa dengan berakibat overweight (kelebihan berat badan).
6. Pembatasan pemasukan kolesterol sampai 3-4 telur seminggu, terutama kuning telur yang mengandung banyak
kolesterol. Pembatasan ini belum mendapat kesepakatan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol dalam
makanan hanya sedikit memengaruhi
kolesterol darah, sebab jumlah terbanyak
disintesis oleh tubuh sendiri.
7. Makanlah sayuran dan buah-buahan
secukupnya, yakni ±200 g sayuran
sehari, sebaiknya dalam keadaan segar
(sebagai lalap) dan 1-3 butir buah.
Jumlah ini menjamin pe-masukan
30-35 g serat-serat nabati. Serat ini
di samping membantu memberikan
perasaan kenyang, juga memengaruhi
penyerapan zat-zat gizi secara teratur,
khususnya glukosa dan lemak, serta
memperlancar buang air besar. Sumber
serat lainnya yaitu beras merah/tumbuk dan produk/roti whole grain. Selain itu, sayuran dan buah-buahan mengandung flavonoida, yang berkat sifat
antioksidannya melindungi tubuh terhadap penyakit jantung dan kanker. Diketahui bahwa pasien -pasien vegetarian
umumnya mencapai usia lebih panjang
daripada pasien yang “makan biasa”.
8. Makanlah vitamin dan mineral secukupnya, yang antara lain dapat dicapai melalui variasi susunan makanan sehari-hari.
9. Pembatasan pemasukan garam sampai
3-6 g sehari, berhubung pengaruhnya atas
peningkatan tekanan darah.
10. Minum air (termasuk kopi, teh, limun
dan lain-lain) sekurang-kurangnya 2 liter
sehari untuk memelihara keseimbangan
cairan tubuh.
Catatan: Dengan whole grain dimaksudkan
cereal grain yang mengandung a.l. endosperm
dan serat, dibandingkan dengan refined grain
yang hanya mengandung endosperm tanpa
serat.
Contoh whole grain yaitu a.l.: gandum, oat,
jagung, beras merah, roti whole wheat dan
popcorn.
Non-whole grain atau refined grain yaitu
a.l. beras, terigu dan white bread.
Unsur-unsur gizi ini di atas akan dibahas lebih mendalam di bawah ini dengan
penjelasan lebih jauh mengenai latar belakang
dan alasan untuk berdiet sehat. Berturutturut akan dibicarakan hidratarang, protein,
lemak dan serat gizi, sedangkan vitamin dan
mineral sudah dibahas di Bab 53
A. HIDRATARANG
Hidratarang merupakan bahan bakar utama
bagi tubuh, yang di dalam pangan ada
sebagai monosakarida, disakarida dan polisakarida. Minimal 50-100 g karbohidrat
diperlukan agar eritrosit berfungsi baik.
Bila tidak tersedia, kebutuhan ini dipenuhi
dengan jalan mengubah protein otot menjadi
glukosa (gluconeogenesis). Semua jaringan
dapat membakar asam lemak dan senyawa
keton untuk mensuplai energi.
Sumber hidratarang utama yaitu beberapa
jenis gandum, seperti beras, wheat, rye dan
quinoa (pelafalan kinowa), juga kentang, ubi,
ketela, kacang-kacangan (kedelai, kacang
putih/merah), jagung dan tales.
* Quinoa berasal dari pergunungan Andes di
Amerika Selatan yang beriklim dingin dan
kering. Tanaman ini sudah dibudidayakan
selama ±5000 tahun oleh bangsa Indian (Inca).
Kini bahan makanan ini mulai dipakai
kembali, antara lain untuk makanan bayi,
sebab kaya akan arginin dan histidin, yaitu
dua asam amino semi-esensial, yang belum
dapat dibuat sendiri oleh bayi (lihat di bawah
B. Protein). Lagi pula tidak mengandung
gluten, yang penting bagi penderita sejenis
intoleransi makanan, yang disebut coeliakie.
Penggolongan
Tergantung pada ada-tidaknya satu, dua atau
lebih molekul gula tunggal, hidratarang dapat
dibagi dalam mono-, di- dan polisakarida.
Monosakarida: glukosa, fruktosa dan galaktosa
terutama ada dalam buah-buahan. Zat-zat ini berkhasiat osmotik (menarik air), maka
terlampau banyak monosakarida dalam
pangan dapat memicu diare. Glukosa
(dekstrosa, gula anggur) dan fruktosa
(levulose, gula buah) ada dalam madu
dengan daya manisnya masing-masing 0,5
dan 1,5 kali dari gula putih. Monosakarida
banyak dipakai sebagai zat pengganti
gula. Lihat selanjutnya Bab 47 C, Zat-zat
pemanis. Galaktosa merupakan komponen
dari laktosa dan dari banyak polisakarida.
Disakarida: sukrosa (sakarosa, gula putih)
terdiri dari 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa.
Laktosa (gula susu) = 1 mol glukosa + 1
mol galaktosa, sedangkan maltosa (gula
malt) = 2 mol glukosa. Dalam usus zat-zat
ini dihidrolisis oleh enzim menjadi monosa-karida, contoh laktosa oleh laktase. Kekurangan enzim dapat memicu diare
fermentasi.
Polisakarida: pati (amylum, yang terdiri dari
rantai molekul glukosa) dan glikogen, merupakan timbunan hewani dari glukosa. Begitu
pula serat nabati yang tidak dapat dicernakan
oleh enzim usus: selulosa, hemiselulosa, lignin,
pektin dan gom (lihat di bawah Serat-serat).
* Pati merupakan komponen utama dari
produk-produk gandum, kentang, tales, ubi,
sagu, singkong, roti, bakmi, bihun dan makaroni. Dalam saluran cerna pati diuraikan oleh
maltase menjadi glukosa, lewat dekstrin dan
maltosa, sebagai berikut.
pati –––> dekstrin –––> maltosa –––> glukosa
* Glikogen ada terutama dalam hati
dan otot; fungsinya yaitu sebagai sumber
cadangan glukosa.
* Serat nabati: katul/dedek, bran, zemelen.
Secara kimiawi merupakan kompleks polisakarida dengan unit-unit glukosa, galaktosa
dan monosakarida lain, yaitu selulosa,
hemiselulosa, lignin dan pektin. Zat ini ada
khusus di dalam dinding sel dari padipadian, sayuran, buncis (beans) dan buahbuahan (terutama pektin). Hemiselulosa
dan pektin (= rantai asam galakturon) tahan
terhadap enzim pencernaan, maka tidak
dapat diuraikan. Namun, sebagian dirombak
oleh kuman kolon dengan menghasilkan
gas dan asam lemak. Lignin sama sekali
tidak diuraikan. Serat yang berasal dari
padi, contoh katul, mengandung banyak
hemiselulosa dan dianggap terbaik sebab
kadar asam fitatnya tinggi, lihat di bawah.
* Lignin yaitu polimer dari fenilpropan yang
ada dalam semua tumbuhan. Lignin
merupakan komponen utama dari dinding
sel, bersama selulosa dan hemiselulosa.
Strukturnya terdiri dari rantai (hemi)selulosa,
yang merupakan bunga karang dan dapat
menyerap serta mengikat molekul air, sehingga sangat mengembang. Oleh sebab itu isi
usus diperbesar, peristaltik distimulisasi dan
pengeluaran tinja diperlancar.
Khasiat serat
berdasar sifat-sifatnya serat memiliki
banyak khasiat, yaitu daya laksan, anti lipemik,
menghindarkan kanker kolon dan PJP.
a. Efek pencahar dipakai untuk menangani dan mencegah obstipasi serta beberapa gangguan usus lain yang bertalian
dengan kelambatan defekasi. contoh
pada diverticulosis, di mana terjadi benjolan di kolon dan disebabkan oleh meningkatnya tekanan tinja atas dinding
usus. Gangguan ini sering ada di
negara-negara Barat, terutama pada pasien
berusia di atas 60 tahun. Serat dipakai
pula untuk kolon spastis (IBS = Irritable
Bowel Syndrome) yang dalam kebanyakan
hal disebabkan oleh diet yang keliru,
obstipasi dan stres . Wasir dan mungkin
batu empedu serta radang umbai usus
buntu(appendicitis) juga dapat dihindari.
b. Efek anti lipemik. Serat yang sudah
mengembang mampu menyerap dan
mengikat asam empedu (dan lemak)
yang lalu dikeluarkan dengan tinja. Tanpa asam empedu, resorpsi kolesterol sangat berkurang hingga kadarnya dalam plasma menurun, bandingkan mekanisme kerja zat penukar ion, Bab 36. Antilipemika.
c. Membantu diet pengurus tubuh. Pangan yang kaya serat harus dikunyah
lebih lama agar bisa memperbesar volume isi lambung. Efeknya lebih cepat
memicu perasaan kenyang dibandingkan makanan yang hanya berisi zatzat gizi dengan nilai kalori tinggi.
d. Prevensi kanker kolon. Serat dapat pula
menyerap metabolit tertentu dari garam
empedu dan kolesterol. Zat-zat toksik
ini dibentuk oleh kuman anaerob dalam
usus besar dan bersifat karsinogen. Lihat
juga Bab 14, Makanan dan kanker.
e. Prevensi PJP dan diabetes. Serat memperlambat kenaikan drastis dari glukosa
darah dan respons insulin, sebab resorpsi
hidratarang tidak berlangsung sekaligus
namun secara berangsur. Penelitian menunjukkan bahwa risiko akan infark
jantung dan kematian pada pria di atas 50
tahun diturunkan secara signifikan.Berhubung dengan khasiatnya ini, suplesi
serat pada makanan sehari-hari sangat
dianjurkan dan sebaiknya dalam bentuk
sayuran segar (lalap) sebab daya menyerap
airnya lebih baik daripada bila sudah
dimasak, juga sebagai roti whole grain atau
katul (beras tumbuk).
RDA-nya(Recommended Daily Allowance:
kuantum yang dianjurkan sehari dalam diet)
25-30 g serat sehari.
Dosis: minimal 30 g sehari sebagai katul,
dicampur dengan bubur, havermout, dan
sebagainya. Atau dikonsumsi dari sayuran
(mentah) dan buah-buahan 200-400 g sehari. pemakaian katul perlu disertai banyak minum air, sebaiknya 2 liter sehari,
sebab justru bisa mengakibatkan obstipasi
sebab sifat mengembangnya. pemakaian
terlampau banyak serat, khususnya katul
padi-padian dapat mengurangi absorpsi
mineral dari bahan makanan (kalsium, Mg,
besi, seng, dan lain-lain), sebab diikat pada
asam fitat yang juga ada dalam serat
dan katul.
* Asam fitat: inositolheksafosfat, IP6
Inositol termasuk kelompok vitamin
B-kompleks dan berperan penting bagi
fungsi otak, sistem saraf dan organ kelamin,
juga berdaya menghambat pertumbuhan
tumor. Rumusnya mirip glukosa, senyawaheksafosfatnya banyak ada dalam minyak biji-bijian (nuts, seeds), sayuran dan
gandum (cereal grains). Dalam bahan-bahan
ini fitat terikat pada protein. Fitat berupa
cairan, seperti sirop, yang larut dalam air dan
bereaksi asam.
Fitat bersifat antioksidan kuat dengan
menghalangi oksidasi besi dan pembentukan
radikal bebas. Asam ini juga bekerja anti
tumor melalui penghambatan pembelahan
sel. Untuk itu fitat perlu dibebaskan dahulu
dari ikatannya dengan protein. Suatu penelitian menunjukkan efek melindungi dari
makanan dengan banyak gandum (kadar
fitat tinggi) terhadap kanker kolon.
Enzim fitase yang ada dalam makanan dan usus berdaya merombak dan menginaktifkannya. Oleh sebab itu dianjurkan untuk memakai zat murni IP6 yang lebih
cepat diserap di usus sebelum diinaktifkan
oleh fitase. Adakalanya dipakai dalam
terapi sebagai zat penurun kadar kalsium.
Efek samping. Efek samping dari terlalu
banyak fitat dalam makanan menurunkan
resorpsi Ca, Mg, Zn dan Fe, sebab fitat
berdaya mengikat melalui chelasi kation
bivalen dan trivalen ini dengan membentuk kompleks yang tidak larut.
Dosis: preventif 2 dd 2 kaps a.c., pada
kanker 3 dd 4 kaps.
* Fitin = garam kalsium fitat yang tidak larut
dalam air
* Nitrat ada dalam banyak sayuran,
terlebih-lebih bila tanah diberi banyak pupuk nitrat. Nilai nitrat yang dianggap aman
di Belanda yaitu 50 mg/kg. Dalam usus,
nitrat diserap ke dalam sirkulasi darah dan
sebagian diedarkan kembali melalui liur.
Di mulut, 5% nitrat diubah oleh kuman
menjadi nitrit, yang dapat mengikat oksigen
sehingga kadar oksihemoglobin dalam darah menurun. Di samping itu, nitrit dapat
bereaksi dengan berbagai amin atau asam
amino dan menghasilkan nitrosamin. Senyawa ini bersifat karsinogen pada hewan,
tergantung dari derajat asam lambung dan
ada-tidaknya antioksidansia, seperti vitamin
A, C, E, selen dan flavonoida. Oleh sebab itu,
setelah makan banyak sayuran dengan kadar
nitrat tinggi, dianjurkan minum 1 g vitamin
C sehari untuk menghindari pembentukan
nitrosamin.
Vegetarian
Penelitan menunjukkan bahwa vegetarian,
yang diet sehari-harinya mengandung banyak hidratarang kompleks dan serat gizi, 50 persen dari mereka lebih jarang dihinggapi penyakit jantung ischemis dengan
angka kematian yang lebih rendah. Lagi
pula ada indikasi kuat mengenai efek
melindunginya terhadap penyakit kronis,
contoh sembelit, diverticulosis dan kanker
paru, payudara dan kolon. Gangguan kesehatan lainnya, seperti hipertensi, diabetes
dan batu empedu juga menurun.
B. PROTEIN
Zat putih telur yaitu bahan bangun dari
tubuh, khususnya jaringan otot dan organ. Zat
ini juga diperlukan untuk beberapa sintesis,
antara lain hormon, enzim, neurotransmitter,
asam nukleinat (asam inti) dan zat tangkis
(antibodi). Peranannya pada suplai energi
yaitu sebagai cadangan, yang dapat dibentuk oleh tubuh, meski dalam kuantita sangat
kecil. Jika pemasukan hidratarang dan lemak
tidak mencukupi, protein dipakai sebagai
sumber energi.
Protein terdiri dari 20 lebih asam amino,
yang sebagian besar dapat disintesis oleh
tubuh melalui proses transaminasi. Pada
proses ini, sejumlah vitamin berperan penting, antara lain piridoksin. Asam amino
esensial mencakup 8 unsur yang tidak bisa
disintesis oleh tubuh, lihat di bawah Kimia.
Protein sempurna yang mengandung semua
asam amino esensial, memiliki nilai biologis
tinggi, seperti yang ada dalam daging,
telur dan susu. Protein nabati pada umumnya
bernilai biologis lebih rendah, seperti padipadian dan kacang-kacangan(kedele). Pada metabolisme sel, selalu terjadi kehilangan protein, sehingga kekurangannya perlu di suplai oleh protein dalam pangan.
Kebutuhan sehari
Menurut perhitungan, pasien dewasa membutuhkan protein ±0,75 g/kg berat badan,
contoh pasien dengan bobot 60 kg membutuhkan ±45 g protein sehari. Jumlah ini
diperoleh dari terutama daging, telur, susu,
gandum dan kacang-kacangan (kedele, jogo,
kacang tanah dan sebagainya). Sebaiknya
diet mengandung minimal 10 En% protein.
Anak-anak dalam fase pertumbuhan membutuhkan lebih banyak, yaitu sampai 30 En%,
demikian juga olahragawan intensif, wanita
hamil dan yang menyusui. Selama menderita
penyakit tertentu, khususnya kanker dan
infeksi, pasien memerlukan lebih banyak
protein, sebab perombakannya dalam tubuh
meningkat.
pasien Asia ternyata bisa hidup sehat dengan
asupan protein yang lebih rendah daripada
pasien kulit putih (ras Kaukasus). Mungkin
sekali asupan protein yang lebih rendah
merupakan faktor bagi tingginya tubuh yang
lebih rendah dibandingkan pasien kulit putih.
Kimia
Secara kimiawi, protein yaitu polipeptida
yang terdiri atas puluhan sampai ratusan
asam amino. Dengan merangkaikan asamasam ini, sesuai urutan yang bervariasi, dapat
dibangun banyak sekali jenis protein. Dalam
usus, protein pertama-tama dipecah menjadi
peptida dan akhirnya menjadi komponennya
tersendiri, yaitu asam amino. Unsur-unsur ini
oleh hati dipakai sebagai bahan pangkal
untuk sintesis protein baru bagi jaringan dan
otot.
Asam amino alamiah dalam makanan dan
tubuh semuanya berbentuk levo, sedangkan bentuk dekstronya tidak aktif. Seluruhnya dikenal 22 asam amino alamiah, yang dapat
digolongkan sebagai berikut:
– 7 asam amino esensial (EA): (iso)leucin,
lisin, fenilalanin, metionin, treonin, triptofan
dan valin. Zat-zat ini tidak dapat disintesis
oleh hati manusia.
– 2 asam amino semi-esensial: arginin dan
histidin, yang khusus bersifat esensial
bagi bayi dan selama pertumbuhannya
sebab belum dibentuk secukupnya oleh
tubuhnya.
– 12 asam amino non-esensial: alanin, asparagin / asparaginat, karnitin, sitrulin, sistein/ sistin, glutamin / asam glutaminat,
glisin, ornitin, prolin, serin, taurin dan
tirosin. Sistein dapat dibentuk in vivo
dari metionin, tirosin dari fenilalanin,
karnitin dibentuk dari lisin dan metionin
melalui proses transaminasi. Juga asam
amino lainnya dapat saling dirubah.
Alanin dilepaskan oleh otot dan setelah
deaminasi dan pengubahan menjadi
asam piruvat, lalu masuk ke dalam siklus
asam sitrat untuk pembentukan energi.
Awal tahun 2002 para penyelidik telah
menemukan asam amino baru dalam suatu
mikroorganisme yang membentuk metan.
Pirolisin ini merupakan asam amino alamiah
ke–22. (Science 2002;296: 1459-62, 1462-
66). Mungkin sekali di masa depan akan
ditemukan beberapa asam amino baru lagi.
Penggolongan lain yaitu menurut struktur
kimianya, sebagai berikut:
a. zat-zat aromatik: fenilalanin, tirosin dan
triptofan
b. zat-zat dengan sulfur: sistein, glutathion,
metionin dan taurin
c. zat-zat siklus urea: arginin, sitrulin dan
ornitin
d. zat-zat glutamin: GABA, glutamin dan
prolin
e. zat-zat treonin: alanin, glisin, serin dan
treonin
f. zat-zat berantai pendek: leucin dan valin
g. zat-zat lain: asam asparaginat, karnitin,
histidin dan lisin
Nilai gizi
Daging, telur, susu dan kacang-kacangan
mengandung protein dengan nilai gizi tertinggi, yaitu 5-10 g/100 kcal. Produk-produk
nabati lainnya hanya mengandung sedikit
protein, contoh singkong dan pisang ±1
g/100 kcal.
Nilai biologi (NB) protein didefinisikan
sebagai bagian yang dipergunakan oleh
tubuh (dari jumlah yang diserap). Hal ini
terutama tergantung dari kandungan EAnya, perbandingan asam-asam amino yang
seimbang dan kemudahan pencernaannya.
Telur dan susu memiliki NB tinggi,
sedangkan protein nabati bernilai NB relatif
rendah, ±80%, sebab mengandung hanya
sedikit EA tertentu. Keberatan ini dapat
diatasi dengan mengkombinasi beberapa
bahan pangan dengan protein NB rendah,
contoh kacang-kacangan dan jagung atau
produk-produk gandum.
Sumber protein
Kebutuhan protein dipenuhi oleh terutama
makanan sebagai sumber, yakni daging, telur
dan susu/yoghurt, keju, dengan tambahan
roti, gandum, kedele (tahu, tempe) dan
kacang-kacangan lain.
a. Daging. Daging dari jaringan otot dan
organ terdiri dari 20-25% protein dan 75-80%
air.
* Gelatin yaitu protein yang ada
dalam kolagen (bahan penunjang utama dalam kulit, tulang rawan dan jaringan ikat).
Gelatin terdiri dari semua asam amino,
terkecuali triptofan, karnitin, sitrulin dan
ornitin. Gelatin diperoleh dengan jalan memasak tulang, kulit dan urat sapi.
b. Telur mengandung banyak zat gizi penting, khususnya protein, namun juga asam
lemak tak-jenuh ganda (PUFA), kolesterol
dan vitamin B1
, B2
, B6
, beta-karoten, vitamin
D, vitamin E serta mineral kalium, natrium,
kalsium, fosfor dan besi.
Kuning telur mengandung kolesterol dan
lemak. Sejak lama diperkirakan bahwa
telur bersifat sangat meningkatkan kadar
kolesterol darah dan juga memperbesar risiko PJP. Akan namun , berbagai penelitian besar-besaran telah memastikan bahwa perkiraan ini tidaklah benar. pasien sehat
yang selama 10 tahun setiap hari makan
telur tidak dipengaruhi risiko akan PJP
atau stroke. Risiko meningkat sedikit pada
penderita diabetes (JAMA 1999; 281: 1387-
94 dan BMJ 1999; 318: 1094). Bila makanan
mengandung terlalu banyak kolesterol, tubuh ternyata dapat meregulasinya sendiri
dengan mengurangi absorpsinya oleh usus
dan menurunkan produksinya oleh hati.
Bila pemasukannya berkurang, hati akan
membentuk lebih banyak kolesterol.
Oleh sebab fakta ini, pola hidup sehat
(diet sehat, tidak merokok, gerak badan
teratur) dianggap lebih penting daripada
mengonsumsi 3 atau 7 telur seminggu. Tubuh sendiri membentuk 5-6 x lebih banyak
kolesterol daripada jumlah yang diserap
dari makanan. Diketahui pula bahwa mengonsumsi banyak asam lemak jenuh merupakan faktor risiko untuk PJP yang 10 x lebih
besar daripada kolesterol dari diet. Lemak di
dalam telur bukanlah faktor risiko untuk PJP,
sebab lebih dari 50% terdiri dari PUFA, yang
justru memperkecil risiko akan PJP. Faktorfaktor risiko yang lebih penting yaitu antara
lain merokok, kurang gerak badan dan
hipertensi.
c. Susu dan yoghurt mengandung ±3,3%
protein, keju 25-50% dan dengan demikian
merupakan sumber protein yang baik sekali.
* Kasein yaitu protein yang ada
dalam susu dan keju, terdiri dari semua asam
amino dengan kadar EA tinggi.
Sumber protein nabati
Di samping sumber protein hewani, juga
dikenal sejumlah produk nabati yang dibuat dari tumbuhan yang mengandung kadar protein tinggi, seperti kacang kedele/
tanah/merah/hijau, lopino, taro dan quorn.
Untuk Indonesia khususnya tahu, tempe,
(oncom) dan kacang-kacangan sangat penting
sebagai sumber protein. Pengganti daging
nabati ini tidak memberikan nilai protein
dan jumlah vitamin yang sama dengan daging hewan. contoh , zat besi dari produk-produk ini kurang baik resorpsinya
dibandingkan daging hewan, sebab untuk
penyerapan baik diperlukan vitamin C.
Kadar lemaknya tidak berbeda, yakni 0-20%,
namun keuntungan besar yaitu lemaknya
mengandung terutama asam lemak takjenuh yang bersifat baik bagi kesehatan.
Gluten yaitu protein nabati yang ada
dalam berbagai jenis gandum, seperti terigu,
barley dan oats. Beras dan rye (rogge) tidak
mengandung gluten. Gluten terdiri dari asam
glutamat (43%), kasein (23%) dan gelatin
(12%). Intoleransi gluten dari pasien yang peka memicu penyakit coeliakie, yang bercirikan dirusaknya jonjot (villi) usus halus
oleh gluten melalui sistem tangkis imun.
Diduga bahwa penyebabnya yaitu terlalu
banyak gluten utuh yang melintasi dinding
usus.
a. Kedele (soya)
Kedele dan produk-produknya, seperti
tahu (tofu), tempe dan miso, merupakan sumber protein yang baik, juga sumber kalsium,
serat, tiamin, riboflavin, niasin, asam folat,
seng, magnesium dan fosfat. Susu kedele
dan tahu tidak mengandung kalsium dan
serat. Kedele juga mengandung sejumlah
zat lain, yakni isoflavon (genistein, dan lainlain), fitosterol, protease-inhibitors, asam
fitat, asam fenol dan saponin. Genistein
berkhasiat antioksidan dan antitumor kuat.
Sejak dasawarsa terakhir zat ini dipakai
sebagai obat alternatif untuk prevensi dan
penanganan kanker payudara dan prostat,
lihat Bab 14 Sitostatika.
*Tahu (tofu) dibuat dari sari kedele, yang
diasamkan sehingga proteinnya menggumpal. Setelah dipisahkan dari cairannya gumpalan protein-hidratarang dipadatkan. Mengandung ±11,3% protein, 5,0 % lemak dan
0,3 g hidratarang. Protein kedele memengaruhi lipida darah dengan baik.
* Tempe dibuat dari ampas kacang kedele
yang sudah dihilangkan kulit luarnya, lalu
disemaikan dengan suatu jamur tertentu
(Rhizopus oryzae). Rasanya sedikit asam
dan mengandung lebih banyak serat gizi daripada tahu, namun lebih sedikit protein.
Suatu produk fermentasi lainnya yaitu oncom yang dibentuk oleh persemaian jamur
Monilia sitophila pada ampas kelapa. Oncom
praktis tidak mengandung protein.
b. Taro yaitu sejenis kentang, yang digiling
menjadi pasta dan dicampur dengan ekstrak
kedele, sampinyon, minyak serta ramuan.
Dijual sebagai produk-produk vegetaris (dengan rasa daging, udang, ikan, cumi, dan
sebagainya).
c. Lopino dibuat dari biji tumbuhan Lupine,
yaitu suatu tanaman dari famili Leguminosae
(1992). Lopino mirip tahu, namun strukturnya
lebih kasar dan kering. Rasanya sedikit manis. Diolah dalam sup, saus dan berbagai
makanan lain.
d. Quorn(1992) diperoleh dari jamur Fusarium graminearum, yang sejenis dengan sampinyon. Setelah digiling, quorn dicampur
dengan zat-zat perasa nabati dan putih telur
untuk mengikatnya, lalu dimasak dengan air.
Struktur dan warnanya mirip daging ayam,
hampir tidak memiliki rasa.
pemakaian medis asam amino
Kebanyakan asam amino dipakai dalam
bentuk sediaan kombinasi sebagai infus
intravena untuk penanganan atau prevensi
balans nitrogen negatif pada penderita penyakit
berat dengan kehilangan berat badan. Dengan
demikian, asam amino dapat langsung dipakai oleh tubuh untuk membangun
protein. Senyawa sulfur dipakai sebagai
antioksidan untuk menetralkan radikal bebas
dan sebagai antidotum pada keracunan
(glutation, sistein, metionin). Di samping
itu, senyawa ini juga dipakai sebagai
supplemen bagi olahragawan dan dalam
pengobatan alternatif untuk mengatasi defisiensi pada gangguan tertentu.
MONOGRAFI ASAM AMINO
1. Alanin: CH3
–CH(NH2
)-COOH.
Alanin diperoleh dari zat putih telur dan
memegang peranan sangat penting pada
metabolisme triptofan dan piridoksin. Pada
hewan, alanin yang terkombinasi dengan
arginin dan glisin, dapat menurunkan kolesterol darah. Dosis: sebagai suplemen 200-600
mg sehari.
2. Arginin: HN=CH(NH2
)-NH–C-C-C
CH(NH2
)– COOH
Asam amino semi-esensial ini memperbaiki toleransi glukosa dan menstimulisasi
produksi insulin dan hormon pertumbuhan
(GH). Arginin meningkatkan sintesis hormon
timus (thymosin) dan dengan demikian memperkuat daya tahan. Senyawa ini juga menghambat absorpsi lemak dan memperbaiki
metabolisme dan mempercepat penyembuhan luka. Arginin dipakai pada hiperammoniemia untuk menstimulisasi pengubahan
amoniak menjadi urea dalam darah, namun
efektivitasnya disangsikan. Asam amino ini,
bersama ornitin, dipakai pula sebagai
diagnostikum untuk menentukan defisiensi
somatropin (tes provokasi GH) Efek samping
jarang terjadi dan berupa reaksi alergi dan
mual.
RDA: 18 mg/hari.
Dosis: sebagai suplemen 1-2 dd 250 mg
3. Asam asparaginat: HOOC-CH2
–CH(NH2
)-
COOH, aspartic acid, aspartat
Berfungsi mengangkut kalium dan magnesium ke dalam sel, juga berperan penting
pada produksi energi. Asam asparaginat dipakai sebagai obat anti letih dan penguat
(roborans).
Dosis: 1-2 dd 500 mg (KMg-aspartat)
*Asparagin yaitu amida dari asparaginat,
yang banyak ada dalam protein nabati,
terutama dalam biji-bijian yang sedang
tumbuh.
4. Karnitin: (CH3
)
3 N-C–CH(OH)-CH2
-
COOH, Carnitene ST
Karnitin dibentuk dalam tubuh dari lisin dan metionin, namun juga ada dalam
makanan. Berperan esensial pada metabolisme lipida dan senyawa keton, penting pada
transpor asam amino long-chain ke dalam selsel inti mitochondria, tempat berlangsungnya
oksidasi dan produksi ATP. Asam amino ini
merupakan konstituen dari antara lain, otot
dan hati. Defisiensi karnitin pada umumnya
timbul pada usia sangat muda (1-3 tahun) dan
bercirikan gejala encefalopati (muntah-muntah
akut, penurunan kesadaran (stupor), perasaan
kacau dan koma) serta semakin mundurnya
fungsi otot dan penimbunan lemak dalam
otot, hati, ginjal dan jaringan lain.
Resorpsi dari usus lambat dan rendah sekali,
±10%, ekskresi melalui urin.
pemakaian nya pada defisiensi karnitin
dan sebagai obat antilipidemik (bentuk levo);
bentuk rasemis-nya (dl) untuk menstimulisasi
sekresi getah lambung dan pankreas.
Efek samping pada dosis tinggi berupa diare
ringan, sedangkan overdosis memicu
gangguan fungsi hati.
Dosis: pada defisiensi, di atas 12 tahun 20-
40 mg/kg, rata-rata 2-4 g/hari dalam 2-3
dosis. Sebagai suplemen 2 dd 250 mg a.c.
5. Sitrulin: H2
N-CO(NH)-C-C-C-CH(NH2
)-
COOH
Sitrulin banyak ada di hati dan makanan nabati (semangka, bawang merah
dan putih). Sebagai precursor dari arginin
maupun ornitin, asam ini mampu memengaruhi produksi somatropin (GH). Peranannya penting pada siklus urea (detoksifikasi amoniak).
Dosis: sebagai suplemen 1 dd 50-100 mg a.c.
6. Sistein: HS-CH2
-CH(NH2
)-COOH
Antioksidan kuat ini merupakan bahan
bangun bagi rambut, juga bagi tripeptida
glutathion dan Faktor Toleransi Glukosa
(GTF) (bersama glisin, glutamat, asam nikotinat dan krom). Sistein dapat dibentuk dari metionin, namun ketersediaannya pada
penyakit kronis terhalang, sehingga perlu
disuplesi dari luar sebagai food supplement.
Dalam tubuh, senyawa ini ada dalam
rambut serta urin dan dapat diubah menjadi
sistin. Berkat sifat antioksidannya, asam
amino ini dipakai dalam terapi sebagai
derivatnya N-acetylcistein (NAC), yang
dalam tubuh membebaskan sistein, terutama
pada bronchitis dan emfisema (COPD),
lihat Bab 40 Obat Asma dan COPD. Pada
intoksikasi parasetamol NAC dipakai
sebagai zat penawar.Sistein dan sistin penting
sekali untuk daya kerja piridoksin.
Dosis: 3 dd 1 g p.c. selama 4 minggu.
* Homosistein [SH-CH2
–CH2
–CH(NH2
)-
COOH] terbentuk sebagai zat-antara pada
biosintesis sistein dari methionin, yaitu:
methionin ––> homosistein ––> sistein
Bila pengubahan ini terhambat, maka kadar homosistein darah akan naik. Hal ini
merupakan suatu faktor risiko bagi PJP,
lihat Bab 37, Obat-obat Jantung. Minum
kopi lebih dari 5 cangkir sehari ternyata
meningkatkan homosistein darah, terutama
bila juga merokok lebih dari 10 sigaret sehari. Sebaliknya, minum teh menurunkan
kadarnya (Hordalund: Homosistein Study.
Am J Clin Nutr 1997; 65: 136-43).
*Dimetilsistein[ penisilamin, Cuprimin),(CH3
)
2
-
C(SH)-C(NH2
)-COOH ] yaitu zat chelasi yang
dapat mengikat logam berat (Cu, Hg, Pb dan
Zn) dan melancarkan ekskresinya. Senyawa
ini berkhasiat antiradang dan dipakai
pada rema, lihat selanjutnya Bab 21.
7. Sistin:[-S-CH2
-CH(NH2
)–COOH]2
Dalam tubuh, sistin dibentuk dari sistein
melalui oksidasi. Asam amino ini diperoleh
melalui demetilasi metionin.
8. Fenilalanin: C6
H5
-CH2
–CH(NH2
)-COOH.
Asam amino esensial ini ada dalam jumlah banyak di telur (5,4%) dan susu. Dalam tubuh fenilalanin diubah menjadi tirosin dan juga meningkatkan pembentukan katecholamin di otak (dopamin, noradrenalin). Zat ini juga bekerja antidepresif,
berperan pada sintesis insulin dan merangsang perasaan kenyang yang penting pada penanganan kegemukan (overweight).
Oleh sebab itu fenilalanin berguna untuk
membantu menurunkan berat badan, juga
dipakai sebagai obat vitiligo (penyakit kulit
dengan bercak-bercak putih tanpa pigmen) dalam
kombinasi dengan sinar UVA. pemakaian
lain yaitu kadangkala sebagai obat antidepresi ringan.
Efek samping berupa mual. Penderita fenilketonuria tidak boleh memakai nya, begitu juga wanita hamil dan yang menyusui.
Dosis: pada vitiligo oral 100 mg /kg/hari 1
jam a.c. dengan 2 x seminggu penyinaran
UVA. Pada depresi 100-500 mg/hari selama
2 minggu, pada kelebihan berat badan 100-
500 mg sebelum tidur (perut kosong). Sebagai
analgetik (bentuk-dl) 3 dd 750 mg a.c., maks.
4,5 g sehari, bila setelah 2 minggu tidak berhasil, terapi dihentikan. RDA: 24 mg/hari.
9. GABA: NH2
–C-C-C-COOH, gamma-aminobutyric acid
Neurotransmitter inhibitor ini berperan penting bagi metabolisme otak. Bekerja anti
hiperaktivitas (sedatif) dan dalam otak merupakan suatu keseimbangan dengan neurotransmitter stimulator asam glutamat yang
daya kerjanya ditekan olehnya.GABA dapat
dibentuk oleh tubuh dari asam glutamat
dengan bantuan piridoksin dan mangan.
Juga berdaya menstimulasi sintesis hormon
prolaktin dan GHB (gamma-hydroxybutyrate),
yaitu suatu zat dalam otak yang memicu
rasa kantuk. Adakalanya GABA dipakai
sebagai zat pereda, terutama pada hiperaktivitas anak.
Dosis: 20-40 mg sehari sublingual.
10. Asam glutamat: HOOC-C–C-CH(NH2
)-
COOH, MSG=Mono Sodium Glutamate, Vetsin
Asam amino ini ada paling banyak
dalam cairan otak serta sumsum tulang
belakang dan bekerja sebagai neurotransmitter. Dalam makanan, asam glutamat
terutama ada dalam gluten terigu,
lihat di atas. Zat ini diperoleh melalui fermentasi dari larutan hidratarang dengan
Micrococcus glutamicus atau hidrolisis dari
protein nabati, seperti gluten dan tahu. Asam
glutamat yaitu komponen dari asam folat
dan GTF (Faktor Toleransi Glukosa) dan
merupakan precursor dari GABA. Kedua neurotransmitter (bersama glutamin) yaitu
esensial bagi kelancaran reaksi otak; antara
kedua zat ada keseimbangan. Dalam
usus, glutamat dirombak menjadi citrulin
dan arginin, suatu regulator penting dari sistem imun. Dengan demikian, glutamat yaitu
esensial pula bagi berfungsi baiknya usus
dan pemeliharaan barrier mukosanya.
pemakaian nya terutama sebagai garam
natrium (MSG) untuk memperkuat rasa
(daging) pada makanan. Lagi pula sebagai
suplemen pada keadaan stres untuk memperbaiki kondisi lambung-usus dan sistem
imun, juga untuk memperbaiki fungsi otak.
Efek samping pada dosis tinggi berupa sakit
kepala, mual, muka memerah dan perasaan
panas yang disebut Sindroma restoran Cina.
Selama kehamilan dan laktasi tidak boleh
dipakai .
Dosis:sebagai garam diet 10-50 mg, sebagai suplemen 1 dd 500 mg 1 jam a.c. RDA: 40
mg/hari.
*Glutamin: (levo-glutamide, HOOC-CH(NH2
)–
CH2
-CH2
-CONH2
) yaitu amida dari asam
glutaminat yang diperoleh dari perasan tebu.
Berbeda dengan glutamat, zat non-esensial
ini dapat melintasi rintangan darah-otak
(CCS) dan di dalam otak segera dirubah
menjadi glutamat. Glutamin yaitu bahan
bangun bagi sel-sel yang membelah cepat
seperti eritrosit, limfosit dan makrofag. Juga
berfungsi sebagai regulator dari interaksi
glutamat - GABA dan berkhasiat menekan
hasrat terhadap alkohol dan gula. Sel-sel
otak dapat memakai asam ini –bila
tidak tersedia glukosa– sebagai bahan bakar
(sumber energi). Defisiensi mengakibatkan
atrofi dari dinding usus. RDA 12 mg sehari.
Dosis: sebagai suplemen 1 dd 500 mg a.c.
11. Glutathion: GSH
Tripeptida ini dibentuk oleh tubuh dari
glutamat, sistein dan glisin. Berkhasiat antioksidan kuat dan berfungsi menetralkan
radikal bebas ganas, baik di luar maupun
di dalam sel. Di samping itu, juga berdaya
mengikat logam berat dan sebagai zat
penawar keracunan hati, contoh oleh
parasetamol. Pada reaksi antara GSH dan
radikal bebas, enzim glutathion-peroksidase
(GPx, yang mengandung selenium) bekerja
sebagai katalisator. Enzim lainnya, yaitu glutathionreduktase, mereduksi kembali GSH
yang sudah dipakai (dioksidasi), sehingga GSH diaktifkan lagi (recycling). Bandingkan dengan mekanisme antioksidan
dari asam liponat. LihatBab 53, Vitamin dan
Mineral.12. Glisin: NH2
-CH2
-COOH.
Asam amino paling sederhana ini yaitu
komponen dari GTF (Glucose Tolerance Factor)
dan glutathion. Glisin merupakan bahan
pangkal penting dari kolagen dan betain
[(CH3
)
3
–N+CH-COO-
], juga dari kreatin
dan protein inti (nucleotida). Dalam susunan
saraf, glisin bekerja sebagai neurotransmitter
inhibitor (seperti GABA) dan bersifat mendetoksifikasi hati melalui pengikatan radikal bebas dan toksin, serta mempercepat
penyembuhan luka. RDA: 55 mg/hari.
Dosis: pada defisiensi 1-2 dd 250 mg a.c.
13. Histidin
Derivat imidazol ini termasuk kelompok
asam amino semi-esensial (bagi bayi) dan
merupakan precursor histamin. Histidin
berperan pada pemeliharaan selaput saraf
myelin dan bersifat melindungi terhadap
efek penyinaran, serta memperbaiki sekresi
asam lambung di samping sangat penting
untuk regulasi keseimbangan sistem imun.
Asam amino ini di kalangan alternatif dipakai pada rema dan untuk melindungi
tubuh terhadap radiasi (seperti larutan kalium iodida). RDA: 20 mg/hari.
Dosis: pada rema 1-6 g sehari, bersama
vitamin C 2 dd 500 mg.
Pada defisiensi 1 dd 500 mg,
14. Leucin: (CH3
)
2
-C-C-CH(NH2
)-COOH
Asam amino esensial ini diperoleh dari
gluten, kasein dan keratin. Isoleucine, juga
suatu AE, yaitu isomer dari leucin. Zat ini
berperan pada pertumbuhan dan reparasi
jaringan otot. Pada pasien yang sakit badaniah
dan rohaniah ada kekurangan akan kedua asam amino ini. RDA leucin: 48 mg, isoleucin : 36 mg.
Dosis: pada defisiensi 1 dd 500 mg a.c.
15. Lisin: NH2-C-C-C-C-CH(NH2
)-COOH
Asam amino esensial ini yaitu precursor
dari karnitin dan berkhasiat menghambat
pertumbuhan virus Herpes simplex/zoster dengan diet yang mengandung lebih banyak
lisin daripada arginin. Contohnya yaitu
ayam, daging sapi/anak domba, susu, keju,
kacang-kacangan dan tauge, sedangkan makanan dengan ratio arginin/lisin tinggi perlu
dihindari (kelapa, gelatin, cokelat, tepung
terigu, kacang tanah/polong dan kedele).
Khasiat anti Herpes ini diperkirakan berdasarkan penyerapan lisin oleh virus sebagai
pengganti arginin, yang rumus kimianya
sangat mirip. Lagipula adanya kelebihan lisin dapat menurunkan resorpsi arginin di
usus. Dosis: pada infeksi herpes 3 dd 0,5-1
g, bersama vitamin C 3 dd 300 mg dan diet
rendah arginin. Sebagai suplemen 1-2 dd 250
mg a.c.
16. Metionin: CH3
–S–CH2
–CH2
–CH(NH2
)-
COOH
Asam amino esensial ini berkasiat mendetoksifikasi hati terhadap racun/logam dan
melindunginya terhadap cirrosis (pengerasan).
Sebagai antioksidan juga sangat penting
untuk metabolisme lemak. Di samping itu,
metionin mengeluarkan kelebihan histamin
dari otak. Senyawa ini penting bagi vitamin
B3
dan selenium agar berfungsi baik, lagi
pula memperbaiki kesehatan kulit dan folikel rambut dengan mencegah cross-linking
pemakaian nya pada detoksifikasi hati dan
sebagai antidotum pada keracunan parasetamol (seperti asetilsistein), serta alternatif
pada schizofrenia akibat kelebihan histamin.
Efek samping pada dosis tinggi berupa mual
dan muntah-muntah. RDA: 15 mg sehari.
Dosis: untuk mendetoksifikasi hati 200-
1.000 mg sehari.
17. Ornitin: NH2-CH2
-CH(NH2
)-COOH.
Ornitin dapat membentuk arginin dan
berfungsi menstimulasi produksi hormon
pertumbuhan (GH), memperbaiki fungsi hati dan berperan penting pada detoksifikasi
amoniak (siklus urea). Senyawa ini juga dipakai sebagai obat anti kolesterol. RDA
tak diketahui.
Dosis: pada defisiensi 1 dd 500 mg.
18. Prolin.
Derivat pirolidin ini diperoleh dari gelatin. Berperan penting pada sintesis dan pemeliharaan kolagen, juga berkhasiat menghambat degenerasi jaringan pengikat sebelum waktunya.RDA: 21 mg/hari.Dosis: pada defisiensi 1-2 dd 250mg bersama vitamin C.
19. Serin: HO-CH2
-CH(NH2
)–COOH
Berfungsi pada pengubahan homosistein
menjadi sistein, sehingga ho