Tampilkan postingan dengan label obat 60. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label obat 60. Tampilkan semua postingan

obat 60


 sa dan penciuman, juga kelainan kulit dan 

sukar sembuhnya luka. Pada separuh kasus 

ulcus cruris (borok di tungkai akibat sirkulasi 

buruk) ada  kadar Zn yang rendah dalam 

darah. pemakaian  terbanyak yaitu  dalam 

dermatologi, khususnya ZnO dalam bedak 

tabur dan salep, sebagai adstringens dan 

antiseptikum lemah. Sengsulfat dipakai 

sebagai tetes mata 2,5-5 mg/ml pada radang 

selaput mata dan per oral pada borok yang 

berkaitan dengan defisiensi Zn, lihat juga 

Bab 15. Desinfektansia. Garam seng organik (sitrat, glukonat dan pikolinat) dignakan 

sebagai antioksidan pada terapi alternatif, 

juga sebagai obat tambahan pada gangguan 

prostat membesar (BPH) berdasar  sifat 

seng yang dapat menghambat pembentukan dihidrotestosteron. Lihat Bab 31, Antiadrenergika, alfa-blockers. Zn-glukonat sebagai tablet hisap ternyata bermanfaat pada 

infeksi influenza untuk mempercepat penyembuhan dengan sekitar 40%. Resorpsi dari 

usus rendah, antara 10 dan 40%, tergantung 

pada kebutuhan. Seng ditimbun bersama 

insulin dalam sel-sel-beta Langerhans di 

pankreas.

Efek samping terutama terjadi pada overdosis (oral) dan berupa gangguan saluran 

cerna, borok lambung, stomatitis dan 

letargia. Pada pemakaian  dalam dosis 

tinggi (100-300 mg sehari) selama 5-6 minggu, terjadi efek negatif terhadap sistem 

imun, penurunan HDL-kolesterol dan defisiensi Cu. Suatu studi dengan asupan Zn 

50 mg selama 6-10 minggu menurunkan 

aktivitas enzim superoxide-dismutase. SOD 

ini berfungsi sebagai ‘penangkap radikal’ 

dan mengandung Cu, yang ketersediaannya 

dikurangi oleh Zn. 

Dosis: pada defisiensi 3 dd 200 mg ZnSO4

(= 45 mg Zn), sebagai antioksidan 20-50 mg 

Zn elemen. Pada influenza sedini mungkin 

5-6 dd 1 tablet hisap dengan ± 92,5 mg Znglukonat (= 13,3 mg Zn).

7. Fluor:Vinafluor

Fluor khusus ada  dalam tulang gigi 

(dentin) dan email, juga dalam kerangka. 

Sayur-mayur mengandung sedikit fluor, sedangkan kadar yang tinggi ada  dalam 

daun teh.

Resorpsi dari usus baik dan cepat; garamgaram Ca, Fe, Al dan Mg membentuk kompleks dengan fluorida yang mengakibatkan 

hambatan penyerapannya, maka tidak boleh 

dimakan bersamaan waktu. Fluor terutama 

ditimbun sebagai apatit dalam dentin dan 

email, juga dalam tiroid dan ginjal. Ekskresi berlangsung lewat urin dan dapat 

juga melalui keringat sewaktu transpirasi 

berlebihan.

pemakaian  paling banyak untuk prevensi 

gigi berlubang (caries). Fluor diserap oleh plak 

gigi, menghambat dekalsifikasi dan pelarutan 

email, lagi pula menstimulasi remineralisasi 

sehingga kerusakan bisa direparasi. Fluor 

juga menghambat pembentukan asam oleh 

kuman mulut, sehingga pelepasan asam 

kurang kuat. Sifat ini berdasar  reaksinya 

dengan apatit, lihat skema reaksi di bawah. 

Fluorapatit yang terbentuk bersifat lebih 

padat dan tahan asam, juga menutupi poripori kecil, sehingga email lebih sukar larut 

dalam asam, yang setiap kali terbentuk 

sesudah makan gula atau karbohidrat.* Dental caries terutama timbul di daerah 

yang kadar fluorida dalam air minum lebih 

rendah dari 1 ppm. Oleh sebab  itu di banyak 

negara telah diselenggarakan program prevensi caries dengan fluorida (oral dan lokal) pada anak-anak sampai usia 12 tahun 

dengan sukses besar. Dewasa ini fluorida 

merupakan komponen standar kebanyakan 

pasta gigi. Fluorida dalam bentuk senyawa 

organik aminfluorida (Elmex) diperkirakan 

lebih baik absorpsinya oleh email daripada 

natriumfluorida (NaF). Kebutuhan sehari bagi 

pasien  di atas 6 tahun yaitu  ±1 mg F (= 2,24 

mg NaF). 

Pada osteoporosis dahulu fluorida dipakai  dengan efektif dalam dosis tinggi 

bersama Ca, vitamin D dan estrogen untuk 

meningkatkan kepadatan tulang. Fluor menstimulasi osteoblast untuk membentuk jaringan tulang baru. Namun tulang baru itu 

ternyata memiliki struktur abnormal dan 

kurang baik mineralisasinya. sebab  relatif kurang kuat, regas dan mudah patah, 

maka sudah banyak diganti dengan senyawa 

bisfosfonat (alendronat, etidronat dan sebagainya), yang berkhasiat menghambat pelarutan 

tulang oleh osteoclast. Lihat juga Bab 44. 

Estrogen. 

Efek samping akibat dosis oral tinggi 

yang dipakai pada osteoporosis dapat 

memicu  gangguan saluran cerna dan 

keluhan rematik (sakit kaki dan pergelangan). 

Juga bisa terjadi hipokalsiëmia, sebab  Ca 

“ditangkap” dan diinaktifkan oleh fluor. 

Dosis profilaktis pada pemakaian  lama juga 

dapat memicu  fluorosis pada ±10% 

pemakai, yaitu berupa bintik-bintik gelap 

pada email gigi (“mottled teeth”) atau garisgaris putih (“gigi zebra”). pemakaian  lokal 

dapat memicu  antara lain reaksi alergi, 

sekresi ludah berlebihan dan udema lidah.

Dosis: prevensi caries, oral anak-anak 6-12 

bulan: 1 dd 0,25 mg F (= 1 tablet NaF 0,56 

mg), 1-2 tahun: 1-2 tb, 2-3 tahun: 2-3 tb, 4-6 

tahun: 3-4 tb dan di atas 6 tahun: 4 tb. Tablet 

dapat ditelan sekaligus, namun  sebaiknya dihisap atau dikunyah dalam beberapa dosis 

sehari sebelum makan. Tablet Vinafluor mengandung NaF 2,27% = fluor 1 mg. Lokal 

sebagai gel/larutan 20 mg/ml sekali seminggu dan diulang 3 kali.Pada osteoporosis 2 dd 76 mg monofluorfosfat p.c., dalam kombinasi dengan 

bisfosfonat atau estrogen.

Saran baru. Di negeri Belanda sejak 

Oktober 1998 nasihat mengenai fluorida di 

atas telah diganti berdasar  data baru. 

Anak-anak tidak perlu lagi minum tablet 

fluorida bila giginya disikat dengan pasta gigi 

anak-anak, yang mengandung kadar fluor 

yang diperbesar: 500-700 ppm (semula 250 

ppm). Anak-anak 1-2 tahun: 1 dd sikat gigi 

dengan pasta anak, 2-4 tahun: 2 dd sikat gigi 

dengan pasta anak, di atas 5 tahun: 2 dd sikat 

gigi dengan pasta dewasa (kadar fluorida 

2-3.000 ppm). Untuk absorpsi fluorida yang 

optimal sikat gigi perlu minimal selama 2 

menit!

DASAR-DASAR DIET SEHAT

Makanan dan kesehatan 

Banyak pasien  tidak mengerti bahwa makanan dapat merupakan faktor risiko untuk 

mendapat  penjakit-penyakit kronis parah. Berbagai penelitian epidemiologi telah 

dilakukan untuk meneliti hubungan antara 

timbulnya penyakit diabetes tipe-2, infark 

jantung, stroke dan kanker dengan 4 faktor 

pola hidup, yaitu merokok, berat badan, 

olah raga secara teratur dan pola makanan. 

contoh  konsumsi daging merah berkaitan 

dengan peningkatan risiko kematian akibat 

berbagai sebab dan juga peningkatan risiko 

penyakit jantung dan pembuluh serta kanker. 

Penggantian daging merah dengan sumbersumber protein lain seperti ikan, ayam dan 

kacang-kacangan, berkaitan dengan risiko 

kematian yang menurun. Hal ini disebabkan 

daging merah mengandung lemak jenuh 

sebagai faktor merusak, sedangkan protein 

nabati mengandung a.l. antioksidansia yang 

baik bagi kesehatan.

Diet yang sehat yaitu  diet yang dapat 

mencukupi kebutuhan akan semua zat gizi 

yang diperlukan tubuh, sebab  berperan 

penting dalam mencegah berbagai penyakit. 

Dewasa ini sudah terbukti bahwa insidensi 

yang semakin meningkat dari banyak 

penyakit “kesejahteraan” berhubungan dengan diet yang tidak sempurna. contoh , 

makanan yang mengandung terlampau 

banyak lemak hewan diperkirakan turut 

bertanggungjawab atas terjadinya kegemukan,penyakit kardiovaskuler, diabetes tipe-II dan 

berbagai jenis kanker (usus besar, payudara, 

prostat). Sebaliknya, makan ikan berlemak

secara teratur melindungi tubuh terhadap 

PJP, seperti dibuktikan oleh pasien -pasien  

Eskimo dan Jepang. pasien  Korea dan Cina 

yang makanannya kerapkali mengandung 

tahu ternyata jauh lebih jarang dihinggapi 

kanker payudara dan prostat dibandingkan 

penduduk negara Barat. Kekurangan vitamin A dalam pangan dihubungkan dengan 

kanker paru, sedangkan diet yang miskin 

serat nabati berkaitan dengan obstipasi kronis 

dan kanker kolon. pasien  Afrika yang makanan 

sehari-harinya mengandung banyak sayurmayur jarang sekali menderita kanker usus 

besar. 

Semua contoh ini menunjukkan adanya 

hubungan kausal antara makanan dan 

kesehatan. Pola diet dengan kecenderungan 

mengonsumsi makanan “prefab”/siap saji 

tanpa serat, berlemak dan manis, membuka 

peluang untuk segala jenis penyakit.

Diet yang kaya akan “wholegrains”, buahbuahan, sayur-mayur, kacang-kacangan dan 

rendah akan “refined grains”, daging merah 

dan minuman manis/bergula telah terbukti 

dapat menurunkian risiko diabetes tipe-2 

dan memperbaiki pengendalian glikemik 

dan kadar lipida darah dari pasien diabetes.

Ref. Lancet, Volume 383, Issue 9933, Pages 

1999 - 2007, 7 June 2014

Bahan-bahan penting bagi tubuh

Kebutuhan gizi manusia dapat dibagi dalam 

lima kelompok besar, yaitu:

1. hidratarang sebagai bahan bakar dan 

sumber energi. Dalam keadaan tertentu, 

lemak (dan protein) juga dapat dipergunakan sebagai bahan-bakar;

2. lemak sebagai sumber bahan bangun jaringan lemak (antara lain membran sel), 

khususnya asam lemak esensial tak jenuh 

dan juga berfungsi sebagai sumber energi;

3. protein sangat penting bagi asam amino 

dari sel dan berfungsi sebagai sumber 

bahan bangun jaringan otot/organ dan sel. Protein mengandung elemen nitrogen 

(N) dan belerang (S), yang tidak ada  

dalam hidratarang dan lemak. Protein 

hanya dipakai sebagai sumber-energi 

oleh tubuh bila tidak ada  cukup 

hidratarang dan lemak dalam pangan; 

4. vitamin dan mineral ada  di semua 

bahan makanan dalam jumlah kecil;

5. serat gizi yang khusus diperoleh dari 

sayuran dan buah-buahan. 

Pada lansia, semua proses tubuh berjalan 

lebih lambat dan kurang sempurna, antara 

lain proses pencernaan dan resorpsi zat 

gizi (vitamin dan mineral) dari makanan, 

terutama bila susunan diet sehari-hari kurang 

sempurna. 

Nilai energi (kalori)

Di dalam tubuh, energi yang diperoleh dari 

pembakaran bahan makanan, sebagian dirubah langsung menjadi energi mekanis (proses 

metabolisme, kerja otot) dan energi kimiawi,

seperti sintesis protein serta penimbunan 

glikogen dan lemak. Sebagian energi ditimbun sebagai zat-zat yang sangat kaya energi, 

seperti adenosintrifosfat (ATP) dan sekitar 

sepertiga dibebaskan sebagai kalor. Sebagai 

kesatuan energi, sejak dahulu dipakai 

satuan termodinamik kalori (cal), yang pada 

tahun 1978 secara resmi diganti sebagai 

Joule(J). namun  banyak negara masih menggunakan satuan kalori. 1 kcal = 4,184 kJ.

1 g protein = 4,18 kcal(=17 kJ); 

1 g gula = 4,18 kcal

1 g lemak = 9 kcal (= 38 kJ)

1 g serat < 0,1 kcal

1 g alkohol = 7 kca

Tabel 54-1: Nilai kalori dari beberapa 

unsur makanan

Anjuran untuk diet sehat

Diet yang optimal sukar ditentukan, sebab  

tergantung secara individual dari gaya hidup, 

pekerjaan dan kebutuhan. pasien  dengan 

pekerjaan fisik berat membutuhkan lebih 

banyak kalori daripada mereka yang bekerja 

administratif atau di rumah tangga. Dengan 

tabel 54-2 di bawah ini dapat dihitung nilai 

energi individual, yaitu jumlah kalori yang 

dibutuhkan sehari berdasar  usia, jenis 

kelamin dan aktivitas fisik. Dengan demikian 

diperoleh jumlah kalori total (100%Energi, 

En%) yang sebaiknya dibagi atas pangan 

yang seimbang mengenai kandungan kalori 

zat-zat gizinya. 

Anjuran utama untuk diet yang menjamin 

kesehatan yaitu  sebagai berikut:

1. Makanlah secara bervariasi agar tubuh 

memperoleh semua bahan gizi yang diperlukan sambil membatasi pemasukan 

zat-zat yang merugikan. Diet ini khususnya penting bagi asupan vitamin dan 

mineral spura, lihat dibawah nr 7.

2. Mencukupi asupan protein sampai 10- 

15 En% (= persentase dari jumlah energi total yang dibutuhkan sehari). Dianjurkan ±0,75 g/kg berat badan sehari, 

olahragawan sampai 2 g/kg. Untuk memelihara balans nitrogen (BN) diperlukan 

hanya 40-50 g sehari. Perlu diketahui pula 

bahwa daging ayam/sapi dan ikan hanya 

mengandung 16 – 30 % protein.

3. Makanlah minimal 2x seminggu ikan 

berlemak (makril, tongkol, kembung, sardencis, salem)dengan kandungan asam 

lemak omega-3 yang dapat memperkecil 

risiko PJP. 

4. Membatasi asupan lemak (total) sampai 

25-30 En% dengan maksimal 1/3 asam 

lemak jenuh (hewan), ±1/3 asam lemak 

cis-tak-jenuh-mono dan ±1/3 cis-tak-jenuhganda (polyunsaturated fatty acids: PUFA). 

Asam lemak tak jenuh ini hendaknya 

mengandung sesedikit mungkin bentuktrans, yang seperti asam lemak jenuh, 

dapat meningkatkan kadar kolesterol 

darah.

5. Asupan hidratarang: 55-65 En%. Sebaiknya dalam bentuk polisakarida (nasi, roti, 

kentang, singkong, tales, ubi, buncis dan 

sayuran). Sebaliknya, perlu membatasi 

asupan gula murni (putih/Jawa) dan 

produk-produk yang mengandungnya 

(limun, sirop, kola, kue, cake, permen, dan 

sebagainya), sebab  dapat berpengaruh 

buruk terhadap regulasi metabolisme glu- kosa dengan berakibat overweight (kelebihan berat badan).

6. Pembatasan pemasukan kolesterol sampai 3-4 telur seminggu, terutama kuning telur yang mengandung banyak 

kolesterol. Pembatasan ini belum mendapat kesepakatan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol dalam 

makanan hanya sedikit memengaruhi 

kolesterol darah, sebab  jumlah terbanyak 

disintesis oleh tubuh sendiri.

7. Makanlah sayuran dan buah-buahan

secukupnya, yakni ±200 g sayuran 

sehari, sebaiknya dalam keadaan segar 

(sebagai lalap) dan 1-3 butir buah. 

Jumlah ini menjamin pe-masukan 

30-35 g serat-serat nabati. Serat ini 

di samping membantu memberikan 

perasaan kenyang, juga memengaruhi 

penyerapan zat-zat gizi secara teratur, 

khususnya glukosa dan lemak, serta 

memperlancar buang air besar. Sumber 

serat lainnya yaitu  beras merah/tumbuk dan produk/roti whole grain. Selain itu, sayuran dan buah-buahan mengandung flavonoida, yang berkat sifat 

antioksidannya melindungi tubuh terhadap penyakit jantung dan kanker. Diketahui bahwa pasien -pasien  vegetarian 

umumnya mencapai usia lebih panjang 

daripada pasien  yang “makan biasa”.

8. Makanlah vitamin dan mineral secukupnya, yang antara lain dapat dicapai melalui variasi susunan makanan sehari-hari.

9. Pembatasan pemasukan garam sampai 

3-6 g sehari, berhubung pengaruhnya atas 

peningkatan tekanan darah.

10. Minum air (termasuk kopi, teh, limun 

dan lain-lain) sekurang-kurangnya 2 liter 

sehari untuk memelihara keseimbangan 

cairan tubuh.

Catatan: Dengan whole grain dimaksudkan 

cereal grain yang mengandung a.l. endosperm 

dan serat, dibandingkan dengan refined grain

yang hanya mengandung endosperm tanpa 

serat.

Contoh whole grain yaitu  a.l.: gandum, oat, 

jagung, beras merah, roti whole wheat dan 

popcorn.

Non-whole grain atau refined grain yaitu  

a.l. beras, terigu dan white bread.

Unsur-unsur gizi ini di atas akan dibahas lebih mendalam di bawah ini dengan 

penjelasan lebih jauh mengenai latar belakang 

dan alasan untuk berdiet sehat. Berturutturut akan dibicarakan hidratarang, protein, 

lemak dan serat gizi, sedangkan vitamin dan

mineral sudah dibahas di Bab 53

A. HIDRATARANG

Hidratarang merupakan bahan bakar utama 

bagi tubuh, yang di dalam pangan ada  

sebagai monosakarida, disakarida dan polisakarida. Minimal 50-100 g karbohidrat 

diperlukan agar eritrosit berfungsi baik. 

Bila tidak tersedia, kebutuhan ini dipenuhi 

dengan jalan mengubah protein otot menjadi 

glukosa (gluconeogenesis). Semua jaringan 

dapat membakar asam lemak dan senyawa 

keton untuk mensuplai energi.

Sumber hidratarang utama yaitu  beberapa 

jenis gandum, seperti beras, wheat, rye dan 

quinoa (pelafalan kinowa), juga kentang, ubi, 

ketela, kacang-kacangan (kedelai, kacang 

putih/merah), jagung dan tales.

* Quinoa berasal dari pergunungan Andes di 

Amerika Selatan yang beriklim dingin dan 

kering. Tanaman ini sudah dibudidayakan 

selama ±5000 tahun oleh bangsa Indian (Inca). 

Kini bahan makanan ini mulai dipakai 

kembali, antara lain untuk makanan bayi, 

sebab  kaya akan arginin dan histidin, yaitu 

dua asam amino semi-esensial, yang belum 

dapat dibuat sendiri oleh bayi (lihat di bawah 

B. Protein). Lagi pula tidak mengandung 

gluten, yang penting bagi penderita sejenis 

intoleransi makanan, yang disebut coeliakie.

Penggolongan

Tergantung pada ada-tidaknya satu, dua atau 

lebih molekul gula tunggal, hidratarang dapat 

dibagi dalam mono-, di- dan polisakarida.

Monosakarida: glukosa, fruktosa dan galaktosa

terutama ada  dalam buah-buahan. Zat-zat ini berkhasiat osmotik (menarik air), maka 

terlampau banyak monosakarida dalam 

pangan dapat memicu  diare. Glukosa 

(dekstrosa, gula anggur) dan fruktosa 

(levulose, gula buah) ada  dalam madu 

dengan daya manisnya masing-masing 0,5 

dan 1,5 kali dari gula putih. Monosakarida 

banyak dipakai sebagai zat pengganti 

gula. Lihat selanjutnya Bab 47 C, Zat-zat 

pemanis. Galaktosa merupakan komponen 

dari laktosa dan dari banyak polisakarida. 

Disakarida: sukrosa (sakarosa, gula putih) 

terdiri dari 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa. 

Laktosa (gula susu) = 1 mol glukosa + 1 

mol galaktosa, sedangkan maltosa (gula 

malt) = 2 mol glukosa. Dalam usus zat-zat 

ini dihidrolisis oleh enzim menjadi monosa-karida, contoh  laktosa oleh laktase. Kekurangan enzim dapat memicu  diare 

fermentasi.

Polisakarida: pati (amylum, yang terdiri dari 

rantai molekul glukosa) dan glikogen, merupakan timbunan hewani dari glukosa. Begitu 

pula serat nabati yang tidak dapat dicernakan 

oleh enzim usus: selulosa, hemiselulosa, lignin, 

pektin dan gom (lihat di bawah Serat-serat). 

* Pati merupakan komponen utama dari 

produk-produk gandum, kentang, tales, ubi, 

sagu, singkong, roti, bakmi, bihun dan makaroni. Dalam saluran cerna pati diuraikan oleh 

maltase menjadi glukosa, lewat dekstrin dan

maltosa, sebagai berikut. 

pati –––> dekstrin –––> maltosa –––> glukosa

* Glikogen ada  terutama dalam hati 

dan otot; fungsinya yaitu  sebagai sumber 

cadangan glukosa. 

* Serat nabati: katul/dedek, bran, zemelen. 

Secara kimiawi merupakan kompleks polisakarida dengan unit-unit glukosa, galaktosa 

dan monosakarida lain, yaitu selulosa, 

hemiselulosa, lignin dan pektin. Zat ini ada  

khusus di dalam dinding sel dari padipadian, sayuran, buncis (beans) dan buahbuahan (terutama pektin). Hemiselulosa

dan pektin (= rantai asam galakturon) tahan 

terhadap enzim pencernaan, maka tidak 

dapat diuraikan. Namun, sebagian dirombak 

oleh kuman kolon dengan menghasilkan 

gas dan asam lemak. Lignin sama sekali 

tidak diuraikan. Serat yang berasal dari 

padi, contoh  katul, mengandung banyak 

hemiselulosa dan dianggap terbaik sebab  

kadar asam fitatnya tinggi, lihat di bawah. 

* Lignin yaitu  polimer dari fenilpropan yang 

ada  dalam semua tumbuhan. Lignin 

merupakan komponen utama dari dinding 

sel, bersama selulosa dan hemiselulosa. 

Strukturnya terdiri dari rantai (hemi)selulosa, 

yang merupakan bunga karang dan dapat 

menyerap serta mengikat molekul air, sehingga sangat mengembang. Oleh sebab  itu isi 

usus diperbesar, peristaltik distimulisasi dan 

pengeluaran tinja diperlancar. 

Khasiat serat

berdasar  sifat-sifatnya serat memiliki 

banyak khasiat, yaitu daya laksan, anti lipemik, 

menghindarkan kanker kolon dan PJP.

a. Efek pencahar dipakai untuk menangani dan mencegah obstipasi serta beberapa gangguan usus lain yang bertalian 

dengan kelambatan defekasi. contoh  

pada diverticulosis, di mana terjadi benjolan di kolon dan disebabkan oleh meningkatnya tekanan tinja atas dinding 

usus. Gangguan ini sering ada  di 

negara-negara Barat, terutama pada pasien  

berusia di atas 60 tahun. Serat dipakai 

pula untuk kolon spastis (IBS = Irritable 

Bowel Syndrome) yang dalam kebanyakan 

hal disebabkan oleh diet yang keliru, 

obstipasi dan stres . Wasir dan mungkin 

batu empedu serta radang umbai usus 

buntu(appendicitis) juga dapat dihindari.

b. Efek anti lipemik. Serat yang sudah 

mengembang mampu menyerap dan 

mengikat asam empedu (dan lemak) 

yang lalu dikeluarkan dengan tinja. Tanpa asam empedu, resorpsi kolesterol sangat berkurang hingga kadarnya dalam plasma menurun, bandingkan mekanisme kerja zat penukar ion, Bab 36. Antilipemika.

c. Membantu diet pengurus tubuh. Pangan yang kaya serat harus dikunyah 

lebih lama agar bisa memperbesar volume isi lambung. Efeknya lebih cepat 

memicu  perasaan kenyang dibandingkan makanan yang hanya berisi zatzat gizi dengan nilai kalori tinggi.

d. Prevensi kanker kolon. Serat dapat pula 

menyerap metabolit tertentu dari garam 

empedu dan kolesterol. Zat-zat toksik 

ini dibentuk oleh kuman anaerob dalam 

usus besar dan bersifat karsinogen. Lihat 

juga Bab 14, Makanan dan kanker.

e. Prevensi PJP dan diabetes. Serat memperlambat kenaikan drastis dari glukosa 

darah dan respons insulin, sebab  resorpsi 

hidratarang tidak berlangsung sekaligus 

namun  secara berangsur. Penelitian menunjukkan bahwa risiko akan infark 

jantung dan kematian pada pria di atas 50 

tahun diturunkan secara signifikan.Berhubung dengan khasiatnya ini, suplesi 

serat pada makanan sehari-hari sangat 

dianjurkan dan sebaiknya dalam bentuk 

sayuran segar (lalap) sebab  daya menyerap 

airnya lebih baik daripada bila sudah 

dimasak, juga sebagai roti whole grain atau 

katul (beras tumbuk).

RDA-nya(Recommended Daily Allowance:

kuantum yang dianjurkan sehari dalam diet) 

25-30 g serat sehari.

Dosis: minimal 30 g sehari sebagai katul,

dicampur dengan bubur, havermout, dan 

sebagainya. Atau dikonsumsi dari sayuran 

(mentah) dan buah-buahan 200-400 g sehari. pemakaian  katul perlu disertai banyak minum air, sebaiknya 2 liter sehari, 

sebab  justru bisa mengakibatkan obstipasi 

sebab  sifat mengembangnya. pemakaian  

terlampau banyak serat, khususnya katul 

padi-padian dapat mengurangi absorpsi 

mineral dari bahan makanan (kalsium, Mg, 

besi, seng, dan lain-lain), sebab  diikat pada 

asam fitat yang juga ada  dalam serat 

dan katul.

* Asam fitat: inositolheksafosfat, IP6

Inositol termasuk kelompok vitamin 

B-kompleks dan berperan penting bagi 

fungsi otak, sistem saraf dan organ kelamin, 

juga berdaya menghambat pertumbuhan 

tumor. Rumusnya mirip glukosa, senyawaheksafosfatnya banyak ada  dalam minyak biji-bijian (nuts, seeds), sayuran dan 

gandum (cereal grains). Dalam bahan-bahan 

ini fitat terikat pada protein. Fitat berupa 

cairan, seperti sirop, yang larut dalam air dan 

bereaksi asam.

Fitat bersifat antioksidan kuat dengan 

menghalangi oksidasi besi dan pembentukan 

radikal bebas. Asam ini juga bekerja anti 

tumor melalui penghambatan pembelahan 

sel. Untuk itu fitat perlu dibebaskan dahulu 

dari ikatannya dengan protein. Suatu penelitian menunjukkan efek melindungi dari 

makanan dengan banyak gandum (kadar 

fitat tinggi) terhadap kanker kolon.

Enzim fitase yang ada  dalam makanan dan usus berdaya merombak dan menginaktifkannya. Oleh sebab  itu dianjurkan untuk memakai  zat murni IP6 yang lebih 

cepat diserap di usus sebelum diinaktifkan 

oleh fitase. Adakalanya dipakai dalam 

terapi sebagai zat penurun kadar kalsium. 

Efek samping. Efek samping dari terlalu 

banyak fitat dalam makanan menurunkan 

resorpsi Ca, Mg, Zn dan Fe, sebab  fitat 

berdaya mengikat melalui chelasi kation 

bivalen dan trivalen ini dengan membentuk kompleks yang tidak larut. 

Dosis: preventif 2 dd 2 kaps a.c., pada 

kanker 3 dd 4 kaps.

* Fitin = garam kalsium fitat yang tidak larut 

dalam air

* Nitrat ada  dalam banyak sayuran, 

terlebih-lebih bila tanah diberi banyak pupuk nitrat. Nilai nitrat yang dianggap aman 

di Belanda yaitu  50 mg/kg. Dalam usus, 

nitrat diserap ke dalam sirkulasi darah dan 

sebagian diedarkan kembali melalui liur. 

Di mulut, 5% nitrat diubah oleh kuman 

menjadi nitrit, yang dapat mengikat oksigen 

sehingga kadar oksihemoglobin dalam darah menurun. Di samping itu, nitrit dapat 

bereaksi dengan berbagai amin atau asam 

amino dan menghasilkan nitrosamin. Senyawa ini bersifat karsinogen pada hewan, 

tergantung dari derajat asam lambung dan 

ada-tidaknya antioksidansia, seperti vitamin 

A, C, E, selen dan flavonoida. Oleh sebab  itu, 

setelah makan banyak sayuran dengan kadar 

nitrat tinggi, dianjurkan minum 1 g vitamin 

C sehari untuk menghindari pembentukan 

nitrosamin. 

Vegetarian

Penelitan menunjukkan bahwa vegetarian, 

yang diet sehari-harinya mengandung banyak hidratarang kompleks dan serat gizi, 50 persen dari mereka lebih jarang dihinggapi penyakit jantung ischemis dengan 

angka kematian yang lebih rendah. Lagi 

pula ada  indikasi kuat mengenai efek 

melindunginya terhadap penyakit kronis, 

contoh  sembelit, diverticulosis dan kanker 

paru, payudara dan kolon. Gangguan kesehatan lainnya, seperti hipertensi, diabetes 

dan batu empedu juga menurun.



B. PROTEIN

Zat putih telur yaitu  bahan bangun dari 

tubuh, khususnya jaringan otot dan organ. Zat 

ini juga diperlukan untuk beberapa sintesis, 

antara lain hormon, enzim, neurotransmitter, 

asam nukleinat (asam inti) dan zat tangkis 

(antibodi). Peranannya pada suplai energi 

yaitu  sebagai cadangan, yang dapat dibentuk oleh tubuh, meski dalam kuantita sangat 

kecil. Jika pemasukan hidratarang dan lemak 

tidak mencukupi, protein dipakai sebagai 

sumber energi.

Protein terdiri dari 20 lebih asam amino,

yang sebagian besar dapat disintesis oleh 

tubuh melalui proses transaminasi. Pada 

proses ini, sejumlah vitamin berperan penting, antara lain piridoksin. Asam amino 

esensial mencakup 8 unsur yang tidak bisa 

disintesis oleh tubuh, lihat di bawah Kimia. 

Protein sempurna yang mengandung semua 

asam amino esensial, memiliki nilai biologis 

tinggi, seperti yang ada  dalam daging, 

telur dan susu. Protein nabati pada umumnya 

bernilai biologis lebih rendah, seperti padipadian dan kacang-kacangan(kedele). Pada metabolisme sel, selalu terjadi kehilangan protein, sehingga kekurangannya perlu di suplai oleh protein dalam pangan.

Kebutuhan sehari

Menurut perhitungan, pasien  dewasa membutuhkan protein ±0,75 g/kg berat badan, 

contoh  pasien  dengan bobot 60 kg membutuhkan ±45 g protein sehari. Jumlah ini

diperoleh dari terutama daging, telur, susu, 

gandum dan kacang-kacangan (kedele, jogo, 

kacang tanah dan sebagainya). Sebaiknya 

diet mengandung minimal 10 En% protein. 

Anak-anak dalam fase pertumbuhan membutuhkan lebih banyak, yaitu sampai 30 En%, 

demikian juga olahragawan intensif, wanita 

hamil dan yang menyusui. Selama menderita 

penyakit tertentu, khususnya kanker dan 

infeksi, pasien memerlukan lebih banyak 

protein, sebab  perombakannya dalam tubuh 

meningkat. 

pasien  Asia ternyata bisa hidup sehat dengan 

asupan protein yang lebih rendah daripada 

pasien  kulit putih (ras Kaukasus). Mungkin 

sekali asupan protein yang lebih rendah 

merupakan faktor bagi tingginya tubuh yang 

lebih rendah dibandingkan pasien  kulit putih.

Kimia 

Secara kimiawi, protein yaitu  polipeptida

yang terdiri atas puluhan sampai ratusan 

asam amino. Dengan merangkaikan asamasam ini, sesuai urutan yang bervariasi, dapat 

dibangun banyak sekali jenis protein. Dalam 

usus, protein pertama-tama dipecah menjadi 

peptida dan akhirnya menjadi komponennya 

tersendiri, yaitu asam amino. Unsur-unsur ini 

oleh hati dipakai sebagai bahan pangkal 

untuk sintesis protein baru bagi jaringan dan 

otot.

Asam amino alamiah dalam makanan dan 

tubuh semuanya berbentuk levo, sedangkan bentuk dekstronya tidak aktif. Seluruhnya dikenal 22 asam amino alamiah, yang dapat 

digolongkan sebagai berikut:

– 7 asam amino esensial (EA): (iso)leucin, 

lisin, fenilalanin, metionin, treonin, triptofan 

dan valin. Zat-zat ini tidak dapat disintesis 

oleh hati manusia.

– 2 asam amino semi-esensial: arginin dan

histidin, yang khusus bersifat esensial 

bagi bayi dan selama pertumbuhannya 

sebab  belum dibentuk secukupnya oleh 

tubuhnya.

– 12 asam amino non-esensial: alanin, asparagin / asparaginat, karnitin, sitrulin, sistein/ sistin, glutamin / asam glutaminat, 

glisin, ornitin, prolin, serin, taurin dan 

tirosin. Sistein dapat dibentuk in vivo 

dari metionin, tirosin dari fenilalanin, 

karnitin dibentuk dari lisin dan metionin 

melalui proses transaminasi. Juga asam 

amino lainnya dapat saling dirubah. 

Alanin dilepaskan oleh otot dan setelah 

deaminasi dan pengubahan menjadi 

asam piruvat, lalu masuk ke dalam siklus 

asam sitrat untuk pembentukan energi. 

Awal tahun 2002 para penyelidik telah 

menemukan asam amino baru dalam suatu 

mikroorganisme yang membentuk metan. 

Pirolisin ini merupakan asam amino alamiah 

ke–22. (Science 2002;296: 1459-62, 1462-

66). Mungkin sekali di masa depan akan 

ditemukan beberapa asam amino baru lagi. 

Penggolongan lain yaitu  menurut struktur 

kimianya, sebagai berikut:

a. zat-zat aromatik: fenilalanin, tirosin dan 

triptofan

b. zat-zat dengan sulfur: sistein, glutathion, 

metionin dan taurin

c. zat-zat siklus urea: arginin, sitrulin dan 

ornitin

d. zat-zat glutamin: GABA, glutamin dan 

prolin

e. zat-zat treonin: alanin, glisin, serin dan 

treonin

f. zat-zat berantai pendek: leucin dan valin

g. zat-zat lain: asam asparaginat, karnitin, 

histidin dan lisin

Nilai gizi

Daging, telur, susu dan kacang-kacangan 

mengandung protein dengan nilai gizi tertinggi, yaitu 5-10 g/100 kcal. Produk-produk 

nabati lainnya hanya mengandung sedikit 

protein, contoh  singkong dan pisang ±1 

g/100 kcal.

Nilai biologi (NB) protein didefinisikan 

sebagai bagian yang dipergunakan oleh 

tubuh (dari jumlah yang diserap). Hal ini 

terutama tergantung dari kandungan EAnya, perbandingan asam-asam amino yang 

seimbang dan kemudahan pencernaannya. 

Telur dan susu memiliki NB tinggi, 

sedangkan protein nabati bernilai NB relatif 

rendah, ±80%, sebab  mengandung hanya 

sedikit EA tertentu. Keberatan ini dapat 

diatasi dengan mengkombinasi beberapa 

bahan pangan dengan protein NB rendah, 

contoh  kacang-kacangan dan jagung atau 

produk-produk gandum. 

Sumber protein

Kebutuhan protein dipenuhi oleh terutama 

makanan sebagai sumber, yakni daging, telur 

dan susu/yoghurt, keju, dengan tambahan 

roti, gandum, kedele (tahu, tempe) dan 

kacang-kacangan lain.

a. Daging. Daging dari jaringan otot dan 

organ terdiri dari 20-25% protein dan 75-80% 

air.

* Gelatin yaitu  protein yang ada  

dalam kolagen (bahan penunjang utama dalam kulit, tulang rawan dan jaringan ikat). 

Gelatin terdiri dari semua asam amino, 

terkecuali triptofan, karnitin, sitrulin dan 

ornitin. Gelatin diperoleh dengan jalan memasak tulang, kulit dan urat sapi. 

b. Telur mengandung banyak zat gizi penting, khususnya protein, namun  juga asam 

lemak tak-jenuh ganda (PUFA), kolesterol 

dan vitamin B1

, B2

, B6

, beta-karoten, vitamin 

D, vitamin E serta mineral kalium, natrium, 

kalsium, fosfor dan besi. 

Kuning telur mengandung kolesterol dan 

lemak. Sejak lama diperkirakan bahwa 

telur bersifat sangat meningkatkan kadar 

kolesterol darah dan juga memperbesar risiko PJP. Akan namun , berbagai penelitian besar-besaran telah memastikan bahwa perkiraan ini tidaklah benar. pasien  sehat 

yang selama 10 tahun setiap hari makan 

telur tidak dipengaruhi risiko akan PJP 

atau stroke. Risiko meningkat sedikit pada 

penderita diabetes (JAMA 1999; 281: 1387-

94 dan BMJ 1999; 318: 1094). Bila makanan 

mengandung terlalu banyak kolesterol, tubuh ternyata dapat meregulasinya sendiri 

dengan mengurangi absorpsinya oleh usus 

dan menurunkan produksinya oleh hati. 

Bila pemasukannya berkurang, hati akan 

membentuk lebih banyak kolesterol. 

Oleh sebab  fakta ini, pola hidup sehat 

(diet sehat, tidak merokok, gerak badan 

teratur) dianggap lebih penting daripada 

mengonsumsi 3 atau 7 telur seminggu. Tubuh sendiri membentuk 5-6 x lebih banyak 

kolesterol daripada jumlah yang diserap 

dari makanan. Diketahui pula bahwa mengonsumsi banyak asam lemak jenuh merupakan faktor risiko untuk PJP yang 10 x lebih 

besar daripada kolesterol dari diet. Lemak di 

dalam telur bukanlah faktor risiko untuk PJP, 

sebab  lebih dari 50% terdiri dari PUFA, yang 

justru memperkecil risiko akan PJP. Faktorfaktor risiko yang lebih penting yaitu  antara 

lain merokok, kurang gerak badan dan 

hipertensi.

c. Susu dan yoghurt mengandung ±3,3% 

protein, keju 25-50% dan dengan demikian 

merupakan sumber protein yang baik sekali.

* Kasein yaitu  protein yang ada  

dalam susu dan keju, terdiri dari semua asam 

amino dengan kadar EA tinggi.

Sumber protein nabati

Di samping sumber protein hewani, juga 

dikenal sejumlah produk nabati yang dibuat dari tumbuhan yang mengandung kadar protein tinggi, seperti kacang kedele/

tanah/merah/hijau, lopino, taro dan quorn. 

Untuk Indonesia khususnya tahu, tempe, 

(oncom) dan kacang-kacangan sangat penting 

sebagai sumber protein. Pengganti daging 

nabati ini tidak memberikan nilai protein 

dan jumlah vitamin yang sama dengan daging hewan. contoh , zat besi dari produk-produk ini kurang baik resorpsinya 

dibandingkan daging hewan, sebab  untuk 

penyerapan baik diperlukan vitamin C. 

Kadar lemaknya tidak berbeda, yakni 0-20%, 

namun  keuntungan besar yaitu  lemaknya 

mengandung terutama asam lemak takjenuh yang bersifat baik bagi kesehatan. 

Gluten yaitu  protein nabati yang ada  

dalam berbagai jenis gandum, seperti terigu, 

barley dan oats. Beras dan rye (rogge) tidak 

mengandung gluten. Gluten terdiri dari asam 

glutamat (43%), kasein (23%) dan gelatin 

(12%). Intoleransi gluten dari pasien  yang peka memicu  penyakit coeliakie, yang bercirikan dirusaknya jonjot (villi) usus halus 

oleh gluten melalui sistem tangkis imun. 

Diduga bahwa penyebabnya yaitu  terlalu 

banyak gluten utuh yang melintasi dinding 

usus.

a. Kedele (soya)

Kedele dan produk-produknya, seperti 

tahu (tofu), tempe dan miso, merupakan sumber protein yang baik, juga sumber kalsium, 

serat, tiamin, riboflavin, niasin, asam folat, 

seng, magnesium dan fosfat. Susu kedele 

dan tahu tidak mengandung kalsium dan 

serat. Kedele juga mengandung sejumlah 

zat lain, yakni isoflavon (genistein, dan lainlain), fitosterol, protease-inhibitors, asam 

fitat, asam fenol dan saponin. Genistein

berkhasiat antioksidan dan antitumor kuat. 

Sejak dasawarsa terakhir zat ini dipakai 

sebagai obat alternatif untuk prevensi dan 

penanganan kanker payudara dan prostat, 

lihat Bab 14 Sitostatika.

*Tahu (tofu) dibuat dari sari kedele, yang 

diasamkan sehingga proteinnya menggumpal. Setelah dipisahkan dari cairannya gumpalan protein-hidratarang dipadatkan. Mengandung ±11,3% protein, 5,0 % lemak dan 

0,3 g hidratarang. Protein kedele memengaruhi lipida darah dengan baik.

* Tempe dibuat dari ampas kacang kedele 

yang sudah dihilangkan kulit luarnya, lalu 

disemaikan dengan suatu jamur tertentu 

(Rhizopus oryzae). Rasanya sedikit asam 

dan mengandung lebih banyak serat gizi daripada tahu, namun  lebih sedikit protein. 

Suatu produk fermentasi lainnya yaitu  oncom yang dibentuk oleh persemaian jamur 

Monilia sitophila pada ampas kelapa. Oncom 

praktis tidak mengandung protein.

b. Taro yaitu  sejenis kentang, yang digiling 

menjadi pasta dan dicampur dengan ekstrak 

kedele, sampinyon, minyak serta ramuan. 

Dijual sebagai produk-produk vegetaris (dengan rasa daging, udang, ikan, cumi, dan 

sebagainya). 

c. Lopino dibuat dari biji tumbuhan Lupine, 

yaitu suatu tanaman dari famili Leguminosae 

(1992). Lopino mirip tahu, namun  strukturnya 

lebih kasar dan kering. Rasanya sedikit manis. Diolah dalam sup, saus dan berbagai 

makanan lain.

d. Quorn(1992) diperoleh dari jamur Fusarium graminearum, yang sejenis dengan sampinyon. Setelah digiling, quorn dicampur 

dengan zat-zat perasa nabati dan putih telur 

untuk mengikatnya, lalu dimasak dengan air. 

Struktur dan warnanya mirip daging ayam, 

hampir tidak memiliki rasa.

pemakaian  medis asam amino 

Kebanyakan asam amino dipakai dalam 

bentuk sediaan kombinasi sebagai infus 

intravena untuk penanganan atau prevensi 

balans nitrogen negatif pada penderita penyakit 

berat dengan kehilangan berat badan. Dengan 

demikian, asam amino dapat langsung dipakai  oleh tubuh untuk membangun 

protein. Senyawa sulfur dipakai sebagai 

antioksidan untuk menetralkan radikal bebas 

dan sebagai antidotum pada keracunan 

(glutation, sistein, metionin). Di samping 

itu, senyawa ini juga dipakai sebagai 

supplemen bagi olahragawan dan dalam 

pengobatan alternatif untuk mengatasi defisiensi pada gangguan tertentu. 

MONOGRAFI ASAM AMINO 

1. Alanin: CH3

–CH(NH2

)-COOH. 

Alanin diperoleh dari zat putih telur dan 

memegang peranan sangat penting pada 

metabolisme triptofan dan piridoksin. Pada 

hewan, alanin yang terkombinasi dengan 

arginin dan glisin, dapat menurunkan kolesterol darah. Dosis: sebagai suplemen 200-600 

mg sehari.

2. Arginin: HN=CH(NH2

)-NH–C-C-C 

CH(NH2

)– COOH

Asam amino semi-esensial ini memperbaiki toleransi glukosa dan menstimulisasi 

produksi insulin dan hormon pertumbuhan 

(GH). Arginin meningkatkan sintesis hormon 

timus (thymosin) dan dengan demikian memperkuat daya tahan. Senyawa ini juga menghambat absorpsi lemak dan memperbaiki 

metabolisme dan mempercepat penyembuhan luka. Arginin dipakai pada hiperammoniemia untuk menstimulisasi pengubahan 

amoniak menjadi urea dalam darah, namun  

efektivitasnya disangsikan. Asam amino ini, 

bersama ornitin, dipakai pula sebagai 

diagnostikum untuk menentukan defisiensi 

somatropin (tes provokasi GH) Efek samping

jarang terjadi dan berupa reaksi alergi dan 

mual. 

RDA: 18 mg/hari. 

Dosis: sebagai suplemen 1-2 dd 250 mg

3. Asam asparaginat: HOOC-CH2

–CH(NH2

)-

COOH, aspartic acid, aspartat 

Berfungsi mengangkut kalium dan magnesium ke dalam sel, juga berperan penting 

pada produksi energi. Asam asparaginat dipakai  sebagai obat anti letih dan penguat 

(roborans).

Dosis: 1-2 dd 500 mg (KMg-aspartat)

*Asparagin yaitu  amida dari asparaginat, 

yang banyak ada  dalam protein nabati, 

terutama dalam biji-bijian yang sedang 

tumbuh.

4. Karnitin: (CH3

)

3 N-C–CH(OH)-CH2

-

COOH, Carnitene ST 

Karnitin dibentuk dalam tubuh dari lisin dan metionin, namun  juga ada  dalam 

makanan. Berperan esensial pada metabolisme lipida dan senyawa keton, penting pada 

transpor asam amino long-chain ke dalam selsel inti mitochondria, tempat berlangsungnya 

oksidasi dan produksi ATP. Asam amino ini 

merupakan konstituen dari antara lain, otot  


dan hati. Defisiensi karnitin pada umumnya 

timbul pada usia sangat muda (1-3 tahun) dan 

bercirikan gejala encefalopati (muntah-muntah 

akut, penurunan kesadaran (stupor), perasaan 

kacau dan koma) serta semakin mundurnya 

fungsi otot dan penimbunan lemak dalam 

otot, hati, ginjal dan jaringan lain. 

Resorpsi dari usus lambat dan rendah sekali, 

±10%, ekskresi melalui urin.

pemakaian nya pada defisiensi karnitin 

dan sebagai obat antilipidemik (bentuk levo); 

bentuk rasemis-nya (dl) untuk menstimulisasi 

sekresi getah lambung dan pankreas. 

Efek samping pada dosis tinggi berupa diare 

ringan, sedangkan overdosis memicu  

gangguan fungsi hati.

Dosis: pada defisiensi, di atas 12 tahun 20-

40 mg/kg, rata-rata 2-4 g/hari dalam 2-3 

dosis. Sebagai suplemen 2 dd 250 mg a.c.

5. Sitrulin: H2

N-CO(NH)-C-C-C-CH(NH2

)-

COOH

Sitrulin banyak ada  di hati dan makanan nabati (semangka, bawang merah 

dan putih). Sebagai precursor dari arginin 

maupun ornitin, asam ini mampu memengaruhi produksi somatropin (GH). Peranannya penting pada siklus urea (detoksifikasi amoniak). 

Dosis: sebagai suplemen 1 dd 50-100 mg a.c.

6. Sistein: HS-CH2

-CH(NH2

)-COOH

Antioksidan kuat ini merupakan bahan 

bangun bagi rambut, juga bagi tripeptida 

glutathion dan Faktor Toleransi Glukosa 

(GTF) (bersama glisin, glutamat, asam nikotinat dan krom). Sistein dapat dibentuk dari metionin, namun  ketersediaannya pada 

penyakit kronis terhalang, sehingga perlu 

disuplesi dari luar sebagai food supplement. 

Dalam tubuh, senyawa ini ada  dalam 

rambut serta urin dan dapat diubah menjadi 

sistin. Berkat sifat antioksidannya, asam 

amino ini dipakai dalam terapi sebagai 

derivatnya N-acetylcistein (NAC), yang 

dalam tubuh membebaskan sistein, terutama 

pada bronchitis dan emfisema (COPD), 

lihat Bab 40 Obat Asma dan COPD. Pada 

intoksikasi parasetamol NAC dipakai 

sebagai zat penawar.Sistein dan sistin penting 

sekali untuk daya kerja piridoksin.

Dosis: 3 dd 1 g p.c. selama 4 minggu. 

* Homosistein [SH-CH2

–CH2

–CH(NH2

)-

COOH] terbentuk sebagai zat-antara pada 

biosintesis sistein dari methionin, yaitu:

methionin ––> homosistein ––> sistein

Bila pengubahan ini terhambat, maka kadar homosistein darah akan naik. Hal ini 

merupakan suatu faktor risiko bagi PJP, 

lihat Bab 37, Obat-obat Jantung. Minum 

kopi lebih dari 5 cangkir sehari ternyata 

meningkatkan homosistein darah, terutama 

bila juga merokok lebih dari 10 sigaret sehari. Sebaliknya, minum teh menurunkan 

kadarnya (Hordalund: Homosistein Study. 

Am J Clin Nutr 1997; 65: 136-43). 

*Dimetilsistein[ penisilamin, Cuprimin),(CH3

)

2

-

C(SH)-C(NH2

)-COOH ] yaitu  zat chelasi yang 

dapat mengikat logam berat (Cu, Hg, Pb dan 

Zn) dan melancarkan ekskresinya. Senyawa 

ini berkhasiat antiradang dan dipakai 

pada rema, lihat selanjutnya Bab 21.

7. Sistin:[-S-CH2

-CH(NH2

)–COOH]2 

Dalam tubuh, sistin dibentuk dari sistein 

melalui oksidasi. Asam amino ini diperoleh 

melalui demetilasi metionin. 

8. Fenilalanin: C6

H5

-CH2

–CH(NH2

)-COOH.

Asam amino esensial ini ada  dalam jumlah banyak di telur (5,4%) dan susu. Dalam tubuh fenilalanin diubah menjadi tirosin dan juga meningkatkan pembentukan katecholamin di otak (dopamin, noradrenalin). Zat ini juga bekerja antidepresif,

berperan pada sintesis insulin dan merangsang perasaan kenyang yang penting pada penanganan kegemukan (overweight). 

Oleh sebab  itu fenilalanin berguna untuk 

membantu menurunkan berat badan, juga 

dipakai sebagai obat vitiligo (penyakit kulit 

dengan bercak-bercak putih tanpa pigmen) dalam 

kombinasi dengan sinar UVA. pemakaian  

lain yaitu  kadangkala sebagai obat antidepresi ringan. 

Efek samping berupa mual. Penderita fenilketonuria tidak boleh memakai nya, begitu juga wanita hamil dan yang menyusui. 

Dosis: pada vitiligo oral 100 mg /kg/hari 1 

jam a.c. dengan 2 x seminggu penyinaran 

UVA. Pada depresi 100-500 mg/hari selama 

2 minggu, pada kelebihan berat badan 100-

500 mg sebelum tidur (perut kosong). Sebagai 

analgetik (bentuk-dl) 3 dd 750 mg a.c., maks. 

4,5 g sehari, bila setelah 2 minggu tidak berhasil, terapi dihentikan. RDA: 24 mg/hari.

9. GABA: NH2

–C-C-C-COOH, gamma-aminobutyric acid

Neurotransmitter inhibitor ini berperan penting bagi metabolisme otak. Bekerja anti 

hiperaktivitas (sedatif) dan dalam otak merupakan suatu keseimbangan dengan neurotransmitter stimulator asam glutamat yang 

daya kerjanya ditekan olehnya.GABA dapat 

dibentuk oleh tubuh dari asam glutamat 

dengan bantuan piridoksin dan mangan. 

Juga berdaya menstimulasi sintesis hormon 

prolaktin dan GHB (gamma-hydroxybutyrate), 

yaitu suatu zat dalam otak yang memicu 

rasa kantuk. Adakalanya GABA dipakai 

sebagai zat pereda, terutama pada hiperaktivitas anak.

Dosis: 20-40 mg sehari sublingual.

10. Asam glutamat: HOOC-C–C-CH(NH2

)-

COOH, MSG=Mono Sodium Glutamate, Vetsin

Asam amino ini ada  paling banyak 

dalam cairan otak serta sumsum tulang 

belakang dan bekerja sebagai neurotransmitter. Dalam makanan, asam glutamat 

terutama ada  dalam gluten terigu, 

lihat di atas. Zat ini diperoleh melalui fermentasi dari larutan hidratarang dengan 

Micrococcus glutamicus atau hidrolisis dari 

protein nabati, seperti gluten dan tahu. Asam 

glutamat yaitu  komponen dari asam folat 

dan GTF (Faktor Toleransi Glukosa) dan 

merupakan precursor dari GABA. Kedua neurotransmitter (bersama glutamin) yaitu  

esensial bagi kelancaran reaksi otak; antara 

kedua zat ada  keseimbangan. Dalam 

usus, glutamat dirombak menjadi citrulin 

dan arginin, suatu regulator penting dari sistem imun. Dengan demikian, glutamat yaitu  

esensial pula bagi berfungsi baiknya usus 

dan pemeliharaan barrier mukosanya. 

pemakaian nya terutama sebagai garam 

natrium (MSG) untuk memperkuat rasa 

(daging) pada makanan. Lagi pula sebagai 

suplemen pada keadaan stres untuk memperbaiki kondisi lambung-usus dan sistem 

imun, juga untuk memperbaiki fungsi otak. 

Efek samping pada dosis tinggi berupa sakit 

kepala, mual, muka memerah dan perasaan 

panas yang disebut Sindroma restoran Cina.

Selama kehamilan dan laktasi tidak boleh 

dipakai . 

Dosis:sebagai garam diet 10-50 mg, sebagai suplemen 1 dd 500 mg 1 jam a.c. RDA: 40 

mg/hari.

*Glutamin: (levo-glutamide, HOOC-CH(NH2

)–

CH2

-CH2

-CONH2

) yaitu  amida dari asam 

glutaminat yang diperoleh dari perasan tebu. 

Berbeda dengan glutamat, zat non-esensial 

ini dapat melintasi rintangan darah-otak 

(CCS) dan di dalam otak segera dirubah 

menjadi glutamat. Glutamin yaitu  bahan 

bangun bagi sel-sel yang membelah cepat 

seperti eritrosit, limfosit dan makrofag. Juga 

berfungsi sebagai regulator dari interaksi 

glutamat - GABA dan berkhasiat menekan 

hasrat terhadap alkohol dan gula. Sel-sel 

otak dapat memakai  asam ini –bila 

tidak tersedia glukosa– sebagai bahan bakar 

(sumber energi). Defisiensi mengakibatkan 

atrofi dari dinding usus. RDA 12 mg sehari. 

Dosis: sebagai suplemen 1 dd 500 mg a.c. 

11. Glutathion: GSH 

Tripeptida ini dibentuk oleh tubuh dari 

glutamat, sistein dan glisin. Berkhasiat antioksidan kuat dan berfungsi menetralkan 

radikal bebas ganas, baik di luar maupun 

di dalam sel. Di samping itu, juga berdaya 

mengikat logam berat dan sebagai zat 

penawar keracunan hati, contoh  oleh 

parasetamol. Pada reaksi antara GSH dan 

radikal bebas, enzim glutathion-peroksidase 

(GPx, yang mengandung selenium) bekerja 

sebagai katalisator. Enzim lainnya, yaitu glutathionreduktase, mereduksi kembali GSH 

yang sudah dipakai (dioksidasi), sehingga GSH diaktifkan lagi (recycling). Bandingkan dengan mekanisme antioksidan 

dari asam liponat. LihatBab 53, Vitamin dan 

Mineral.12. Glisin: NH2

-CH2

-COOH. 

Asam amino paling sederhana ini yaitu  

komponen dari GTF (Glucose Tolerance Factor)

dan glutathion. Glisin merupakan bahan 

pangkal penting dari kolagen dan betain

[(CH3

)

3

–N+CH-COO-

], juga dari kreatin

dan protein inti (nucleotida). Dalam susunan 

saraf, glisin bekerja sebagai neurotransmitter 

inhibitor (seperti GABA) dan bersifat mendetoksifikasi hati melalui pengikatan radikal bebas dan toksin, serta mempercepat 

penyembuhan luka. RDA: 55 mg/hari. 

Dosis: pada defisiensi 1-2 dd 250 mg a.c. 

13. Histidin

Derivat imidazol ini termasuk kelompok 

asam amino semi-esensial (bagi bayi) dan 

merupakan precursor histamin. Histidin 

berperan pada pemeliharaan selaput saraf 

myelin dan bersifat melindungi terhadap 

efek penyinaran, serta memperbaiki sekresi 

asam lambung di samping sangat penting 

untuk regulasi keseimbangan sistem imun. 

Asam amino ini di kalangan alternatif dipakai  pada rema dan untuk melindungi 

tubuh terhadap radiasi (seperti larutan kalium iodida). RDA: 20 mg/hari.

Dosis: pada rema 1-6 g sehari, bersama 

vitamin C 2 dd 500 mg. 

Pada defisiensi 1 dd 500 mg, 

14. Leucin: (CH3

)

2

-C-C-CH(NH2

)-COOH 

Asam amino esensial ini diperoleh dari 

gluten, kasein dan keratin. Isoleucine, juga 

suatu AE, yaitu  isomer dari leucin. Zat ini 

berperan pada pertumbuhan dan reparasi 

jaringan otot. Pada pasien  yang sakit badaniah 

dan rohaniah ada  kekurangan akan kedua asam amino ini. RDA leucin: 48 mg, isoleucin : 36 mg. 

Dosis: pada defisiensi 1 dd 500 mg a.c. 

15. Lisin: NH2-C-C-C-C-CH(NH2

)-COOH

Asam amino esensial ini yaitu  precursor 

dari karnitin dan berkhasiat menghambat 

pertumbuhan virus Herpes simplex/zoster dengan diet yang mengandung lebih banyak 

lisin daripada arginin. Contohnya yaitu  

ayam, daging sapi/anak domba, susu, keju, 

kacang-kacangan dan tauge, sedangkan makanan dengan ratio arginin/lisin tinggi perlu 

dihindari (kelapa, gelatin, cokelat, tepung 

terigu, kacang tanah/polong dan kedele). 

Khasiat anti Herpes ini diperkirakan berdasarkan penyerapan lisin oleh virus sebagai 

pengganti arginin, yang rumus kimianya 

sangat mirip. Lagipula adanya kelebihan lisin dapat menurunkan resorpsi arginin di 

usus. Dosis: pada infeksi herpes 3 dd 0,5-1 

g, bersama vitamin C 3 dd 300 mg dan diet 

rendah arginin. Sebagai suplemen 1-2 dd 250 

mg a.c.

16. Metionin: CH3

–S–CH2

–CH2

–CH(NH2

)-

COOH

Asam amino esensial ini berkasiat mendetoksifikasi hati terhadap racun/logam dan 

melindunginya terhadap cirrosis (pengerasan). 

Sebagai antioksidan juga sangat penting 

untuk metabolisme lemak. Di samping itu, 

metionin mengeluarkan kelebihan histamin 

dari otak. Senyawa ini penting bagi vitamin 

B3

 dan selenium agar berfungsi baik, lagi 

pula memperbaiki kesehatan kulit dan folikel rambut dengan mencegah cross-linking

pemakaian nya pada detoksifikasi hati dan 

sebagai antidotum pada keracunan parasetamol (seperti asetilsistein), serta alternatif 

pada schizofrenia akibat kelebihan histamin. 

Efek samping pada dosis tinggi berupa mual 

dan muntah-muntah. RDA: 15 mg sehari. 

Dosis: untuk mendetoksifikasi hati 200-

1.000 mg sehari.

17. Ornitin: NH2-CH2

-CH(NH2

)-COOH.

Ornitin dapat membentuk arginin dan 

berfungsi menstimulasi produksi hormon 

pertumbuhan (GH), memperbaiki fungsi hati dan berperan penting pada detoksifikasi 

amoniak (siklus urea). Senyawa ini juga dipakai  sebagai obat anti kolesterol. RDA 

tak diketahui. 

Dosis: pada defisiensi 1 dd 500 mg. 

18. Prolin. 

Derivat pirolidin ini diperoleh dari gelatin. Berperan penting pada sintesis dan pemeliharaan kolagen, juga berkhasiat menghambat degenerasi jaringan pengikat sebelum waktunya.RDA: 21 mg/hari.Dosis: pada defisiensi 1-2 dd 250mg bersama vitamin C. 

19. Serin: HO-CH2

-CH(NH2

)–COOH

Berfungsi pada pengubahan homosistein 

menjadi sistein, sehingga ho