obat 48

 


strogen 

kuat, begitu pula noretisteron, linestrenol, 

megestrol dan medroksiprogesteron, tetapi lebih lemah. 

Khasiat farmakologi

Di bawah ini diberikan ringkasan khasiat 

progestagen terpenting, yaitu:

a. efek progestagen, yaitu mempersiapkan 

rahim untuk implantasi telur melalui induksi fase sekresi dari endometrium 

b. efek gestagen berupa memelihara kehamilan. Kedua efek ini paling nyata pada 

OH-progesteron, didrogesteron dan alilestrenol. berdasar  sifat ini gestagen dipakai  untuk menghindari abortus. 

Medroksiprogesteron juga bekerja gestagen, namun  tidak dianjurkan berhubung 

efek androgennya.

c. anti ovulasi. Sebagai anti gonadotrop, 

zat ini bersifat mencegah ovulasi. Sifat ini 

terutama kuat pada noretisteron, norgestrel, 

linestrenol, desogestrel dan gestoden. Oleh 

sebab  sifat itu, zat-zat ini ada  dalam 

kebanyakan pil antihamil.

d. efek androgen dimiliki oleh progesteron 

dan kebanyakan zat progestagen turunan 

(nor)testosteron. Dalam dosis tinggi zatzat ini mengurangi produksi androgen 

(dan estrogen). 

e. efek estrogen. Khususnya derivat testosteron berkhasiat estrogen lemah, sebab  di 

dalam hati diubah menjadi estrogen. Efek 

antiestrogennya nampak dari khasiatnya 

untuk mengentalkan lendir cervix, yang 

justru mencair di bawah pengaruh estrogen. Efek ini merupakan salah satu 

mekanisme kerja dari pil antihamil dan 

terkuat pada norgestrel.

f. efek termogen, yaitu meningkatkan suhu 

badan. Sesudah ovulasi, kadar progesteron darah meningkat sebab  C. luteum

mulai memproduksinya dan suhu dasar 

badan naik kira-kira 0,38º C.

Prinsip ini dipakai  pada metode suhu antikonsepsi, lihat Bab 45, Antikonseptiva.

pemakaian nya

pemakaian  progestativa yang terpenting 

yaitu  pada berbagai keadaan, yaitu :

– prevensi abortus yang mengancam (abortus imminens) sebab  kekurangan progesteron. Berhubung risiko mencederai 

C. luteum (luteolyse) dan mengakibatkan 

cacat pada janin (teratogenese), sebaiknya 

jangan memakai  zat-zat sintetik, 

namun  (hidroksi) progesteron atau alilestrenol.

– pil antihamil (bersama estrogen), juga 

sebagai zat tunggal dalam pil mini dan 

pil suntik, berdasar  khasiatnya menekan ovulasi dan menstruasi. Efektivitasnya lebih ringan daripada pil kombinasi. 

Juga sebagai senyawa tunggal dalam pil 

implantasi.

– gangguan haid akibat defisiensi progesteron dan pada PMS (premenstrual 

syndrome), yaitu sekelompok gejala tidak 

nyaman sebelum datangnya haid (murung,

tegang, mudah tersinggung serta nyeri 

payudara dan nyeri kepala). Efektivitasnya pada PMS masih diragukan.

– klimakterium sebagai tambahan (12-14 

hari per siklus) pada terapi suplesi dengan 

estrogen untuk mengurangi risiko kanker 

endometrium. Tibolon dipakai  sebagai 

monoterapi tanpa estrogen

– endometriosis yang mengakibatkan kemandulan

– kanker endometrium/mammae tersebar 

yang tidak dapat dibedah

Efek samping

Zat-zat progestagen dapat memicu  efek 

samping agak ringan seperti mual, anoreksia, 

nyeri kepala, migrain, peningkatan berat 

badan, juga perdarahan penarikan sesudah  

pemakaian nya dihentikan. Selain itu juga 

memperlihatkan efek-efek lain, terutama pada dosis tinggi, seperti :

– efek virilisasi pada (janin) wanita bila 

dipakai  untuk jangka waktu lama 

dengan dosis tinggi, khususnya derivat 

testosteron akibat kerja sisa androgennya. 

Juga udema akibat retensi garam dan air

– efek sentral. Pada dosis tinggi semua 

steroid menekan SSP dan dapat memicu  rasa kantuk, kelesuan, perubahan 

suasana jiwa dan depresi

– gangguan hati, khususnya dapat terjadi 

penyumbatan saluran empedu (cholestasis).

Zat anti progestagen

Zat-zat ini “melawan” khasiat progesteron 

melalui blokade reseptornya secara kompetitif di organ tujuan. dipakai  khusus sebagai abortivum medis (misalnya janin mati) 

berdasar  peniadaan efek gestagen dari 

progesteron. Kehamilan dihentikan akibat 

efek progesteron terhadap endometrium dihambat. Yang terkenal yaitu  mifepriston 

(Mifegyne) dengan struktur steroid, yang 

dengan dosis tunggal (600 mg) efektif untuk 

±80% bila diberikan sampai 6 minggu sesudah  

haid terakhir. Bila 36-48 jam kemudian te-rapi 

disusul dengan suatu prostaglandin, misalnya dinoproston (Prostin E2), hasilnya naik 

sampai 95%. 

Di samping itu, mifepriston10 mg dipakai  

sebagai morning-after-pill (anti hamil) yang 

sangat aman dan dapat dipercaya, lihat Bab 

45, Antikonseptiva oral.Pil abortus ini sudah 

dipasarkan di banyak negara Eropa, antara 

lain di Skandinavia, Inggris, Belgia, Jerman, 

Austria, Yunani dan Belanda.

MONORAFI

A. ESTROGEN

1. Estradiol: E2, Progynova, Estraderm TTS

Estrogen alamiah terkuat ini diperoleh 

antara lain dari jaringan plasenta. Oral kurang 

aktif akibat FPE tinggi yang berlangsung 

cepat, terkecuali ester valeratnya (Progynova)

yang lebih lambat perombakannya dalam 

hati. Pada umumnya, zat ini dipakai  

parenteral sebagai ester long-acting, misalnya 

ester benzoat, -fenilpropionat dan -valerat (Progynon depot). Terapi substitusi pada keluhan klimakterium dan prevensi osteoporosis perlu dikombinasi dengan suatu zat 

progestagen selama 10-14 hari per 4 minggu. 

Estradiol diserap dengan baik melalui kulit 

(plester Estraderm) dan mukosa (krem vaginal). 

Dosis pada insufisiensi dan prevensi osteoporosis : Oral 1 dd 1-2 mg p.c. (-valerat) siklis, 

bersama suatu progestagen. Transkutan: 1 

plester Estraderm TTS 50 yang melepaskan 

50 mcg/24 jam setiap 3-4 hari, bersama 

progestagen selama 12-14 hari per bulan. 

Intramuskuler 10 mg valerat/minyak pada 

hari ke-1 dan ke-14 bersama progestagen 

pada hari ke-19 sampai ke-26. Subkutan: tablet 

implantasi 20 mg setiap 4-8 bulan. [TTS = 

Transdermal Therapeutic System].

*Cyclo-Progynova: estradiol valerat 2 mg + 

norgestrel 0,5 mg

*Femoston : estradiol 2 mg + didrogesteron 10 

mg

*Etinilestradiol (EE, Lynoral, *Diane 35, *Lyndiol, *Marvelon, *Microgynon, *Triquilar, *Gynera, *Mercilon) yaitu  derivat semi sintetik yang berkhasiat sangat kuat, oral sama 

efektifnya dengan estradiol i.m. (atau 25 x 

daripada pemakaian  oral). Zat ini juga dapat 

dipakai  oromukosal dan merupakan 

komponen dari banyak pil antihamil dengan 

kadar 20-50 mcg. Resorpsi dari usus cepat dan 

lengkap, namun  sebab  FPE tinggi maka BA 

hanya 40%. PP ±98%, plasma-t½ 6-20 jam. 

Mengalami siklus enterohepatik. Ekskresi 

melalui feses (60%) dan urin secara utuh dan 

sebagai metabolit.

Dosis:pada defisiensi oral 10-30 mcg selama 

2 minggu per siklus haid; prevensi osteoporosis: 

15 mcg sehari p.c. secara siklis, selalu bersama 

progestagen. Sebagai ‘morning-after-pill’ 1 

dd 1 mg p.c. selama 5 hari, dimulai 12 jam 

(maksimal 72 jam) sesudah  senggama, namun  

MAP yang paling efektif yaitu  pil antihamil 

2 x 2 tablet dengan jarak waktu 12 jam. Lihat 

Bab 45, Antikonseptiva. Morning-after pill.

* Mestranol yaitu  metileter-EE yang baru 

aktif sesudah di dalam hati dirombak menjadi 

EE kembali. Adakalanya zat ini dipakai  

dalam sejumlah pil antihamil, walaupun 

tidak lebih baik dibandingkan dengan EE. 

Aktivitasnya: mestranol 80 mcg = EE 50 mcg.

2. Estron: E1, konyugat estrogen, Premarin

Hormon alamiah ini diisolasi dari air seni 

kuda hamil (1929) dan mengandung sebanyak 100 mg konyugat (= -sulfat dan -glukuronida) dari sejumlah estrogen, terutama 

estron. Khasiat estrogennya agak lemah, dapat di-gunakan secara kontinu dan jarang 

memicu  perdarahan penarikan atau 

spotting bila dipakai  untuk gejala klimakterium. Oleh sebab  itu Premarin banyak 

sekali dipakai  untuk terapi substitusi 

hormonal, juga dalam pil antihamil.

sesudah  diserap konyugat estron baru 

menjadi aktif sesudah  dihidrolisis menjadi E1 

(dan E3) bebas. Sebagian E1 dalam hati diubah 

menjadi estriol. Efek samping lebih ringan 

daripada estradiol.

Dosis: pada klimakterium: oral 0,625-2,5 mg 

p.c. sehari, prevensi osteoporosis: 0,625/hari 

secara siklis atau kontinu, selalu bersama 

progestagen.

3. Estriol:E3, Synapause, Ovestin

Hormon alamiah yang terlemah ini juga 

aktif per oral. Sifatnya mirip estron. Sebagai 

estrogen lemah dipakai  oral pada klimakterium secara kontinu dan sebagai krem 

berkat efek stimulasinya terhadap mukosa 

vagina dan cerviks. Tidak memicu  proliferasi pada endometrium, sehingga jarang 

atau tidak memicu  perdarahan. 

Dosis: pada defisiensi oral 2 dd 2-4 mg (-suk 

sinat) selama 1 minggu, lalu 1 dd 1-2 mg dengan istirahat 1 minggu setiap 3 bulan. Pada 

atrofia vagina oral 1 dd 0,25-3 mg atau vaginal 

1 ovula dari 0,5 mg selama 2 minggu.

* Epimestrol (Stimovul) yaitu  derivat metoksi yang sebagai estrogen lemah memiliki aktivitas anti estrogen. Zat ini menstimulasi ovulasi melalui peningkatan sekresi 

gonadotropin dan dipakai  pada kemandulan akibat hipofungsi hipofisis.

Dosis: oral 1 dd 5 mg selama 10 hari, dimulai pada hari haid ke-5. Bila perlu terapi 

dilanjutkan selama 3 siklus dengan dosis 10 

mg sehari.

4. Dietilstilbestrol (F.I.):DES, stilbestrol

Derivat stilben ini tanpa rumus steroid (1938) 

memiliki aktivitas estrogen yang letaknya 

antara E1 dan E2. Aktif secara oral dengan 

kerja panjang. Di tahun 1960-an, obat ini 

banyak dipakai  sebagai obat anti abortus.

Sekitar tahun 1974 ternyata bahwa DES dapat 

memicu  kanker vagina (adenocarcinome) 

dan cerviks, serta kemandulan pada keturunan 

pengguna ini . Oleh sebab  itu sejak 

1980 di banyak negara DES telah ditarik dari 

peredaran. Hanya beberapa derivatnya yang 

kini masih dipakai .

* Fosfestrol (Honvan) yaitu  derivat dioksifosfat yang khusus dipakai  pada kanker 

prostat dengan dosis 3 dd 1-4 tablet dari 120 

mg.

* Diënestrol (Ortho-diënestrol) yaitu  isomer 

DES yang 4x lebih lemah. Zat ini terutama dipakai  sebagai krem 0,01% pada vaginitis.

B. ANTI ESTROGEN

5. Klomifen: Clomid, Profertil

Derivat klor dari stilbestrol ini (1961) adalah campuran dari dua isomer dan hanya 

bentuk-cisnya yang aktif. Berkhasiat antiestrogen cukup baik dengan efek estrogen 

lemah dan tidak memiliki efek androgen 

atau progestagen. Kerjanya panjang dengan 

plasma-t½ ±5 hari.

dipakai  pada kemandulan wanita tanpa ovulasi akibat hipofungsi hipofisis, tetapi dengan cukup estrogen endogen. Pada 

70% pasien yang diinduksi ovulasi, hanya 

±40% hamil. Pada kemandulan pria akibat 

oligospermia (terlalu sedikit sel mani), klomifen menghasilkan efek yang variabel.

Efek samping jarang terjadi dan berupa 

gangguan lambung-usus dan penglihatan, 

nyeri kepala, pusing, flushing, depresi dan 

sukar tidur. Hipertrofia dari ovaria akibat 

overstimulasi dan hiperovulasi —yang dapat 

memicu  kehamilan ganda— dapat terjadi, namun  lebih jarang dibandingkan dengan 

terapi HMG + HCG, lihat Bab 42, Hormon 

hipofisis.

Dosis: oral 1 dd 5 mg selama 5 hari, dimulai 

pada hari haid ke-5. Bila perlu dapat diulang 

secara siklis.

6. Tamoksifen: Nolvadex, Tamofen

Derivat klomifen ini tanpa klor (1973) memiliki khasiat anti estrogen kuat dan efek

estrogen lemah. Dengan lain kata tamoksifen 

merupakan antagonis dan sebagian agonis 

dari reseptor estrogen, lambat laun sifat agonisnya lebih menonjol sehingga mengurangi 

kegiatan anti kankernya.13 Hanya isomer 

transnya yang bekerja anti estrogen, namun  

oleh sinar-UV dapat diubah menjadi isomer 

cisnya dengan efek kebalikan, yaitu berkhasiat 

estrogen. Tamoksifen termasuk dalam ‘selective estrogen receptor modulators’ (SERM’s), 

yaitu obat-obat dengan sifat estrogen (terhadap tulang dan endometrium) maupun antiestrogen (terhadap jaringan payudara).

Khusus dipakai  pada kanker payudara 

(sejak tahun 1970-an) yang peka terhadap 

estrogen. Senyawa ini tidak memicu  

penurunan kadar estrogen, namun  berdasar  blokade reseptor estrogen dalam jaringan 

tumor sehingga oestrogen tidak meningkatkan pertumbuhan. Juga efektif untuk prevensi kanker pada wanita di atas 60 tahun 

yang berisiko tinggi.

Resorpsi dari usus baik. Di dalam hati zat 

ini dirombak menjadi metabolit aktif, yang 

diekskresi sampai 80% lebih lewat empedu 

dan feses. Plasma-t½ 7-12 hari. 

Efek samping dapat berupa gangguan lambung-usus, pusing, nyeri kepala, berkeringat, flushing, perdarahan tak teratur, pruritus vulvae dan sebagainya. Gejala tumor 

semula diperhebat. Yang terpenting yaitu  

hiperplasia sel endometrium dan risiko meningkatnya kanker endometrium, begitu pula risiko 

trombosis vena tungkai/paru-paru dan emboli 

paru-paru.

Dosis: oral 20 mg sehari dalam 1-2 dosis 

(-sitrat), bila perlu sesudah  1 bulan ditingkatkan 

sampai 40 mg/hari. Tablet harus disimpan 

dalam wadah yang tertutup baik dan kedap 

cahaya, untuk menghindarkan inaktivasi 

oleh lembap dan sinar UV.

* Raloksifen (Evista) yaitu  derivat (1998) 

yang juga termasuk dalam SERM namun  

profilnya berbeda dari tamoksifen, yaitu 

berdasar  efek estrogen bekerja terhadap 

jaringan tulang (menghambat resorpsi tulang,

meningkatkan massanya) dan berdasar  

efek anti-estrogen berkhasiat menurunkan 

risiko kanker mammae dan endometrium. 

Resorpsi dari usus cepat dan agak baik (60%), 

namun  BA hanya 2% akibat FPE besar. Dalam 

hati dirombak menjadi glukuronidanya, 

yang terutama diekskresi dengan tinja. PP 

di atas 98%, masa paruh ±30 jam. Terutama 

dipakai  untuk pencegahan dan pengobatan osteoporosis pasca menopause. Dilaporkan 

berkhasiat preventif terhadap kanker payudara tanpa menstimulasi pertumbuhan sel-sel 

endometrium, namun  tidak ditemukan keuntungan jelas dibandingkan dengan tamoksifen. Dalam dosis dari 120 mg per hari menurunkan risiko timbulnya gangguan kognitif (mild cognitive impairment). Dosis:

osteoporosis 1-2 dd 60 mg, prevensi 1 dd 60 

mg. 

C. PENGHAMBAT AROMATASE

7. Aminoglutetimida: Orimeten

Derivat piperidin ini (1981) berkhasiat anti 

estrogen melalui inhibisi enzim aromatase 

yang perlu untuk konversi testosteron menjadi estradiol di jaringan perifer. Berkhasiat 

pula merintangi sintesis kortikosteroid melalui blokade pengubahan kolesterol menjadi pregnenolon, selain itu menghambat sintesis hormon tireoid. dipakai  pada kanker 

payudara dan prostat yang sudah bermetastasis sebagai obat pilihan kedua, dengan 

suplesi kortison. Begitu pula pada sindroma 

Cushing (dengan hiperproduksi kortisol).

Efek samping berupa menurunnya kesadaran (lethargia) dan ruam kulit, jarang gangguan 

hematologi. Dosis: pada kanker payudara 

dan prostat dimulai dengan 2 dd 125 mg, 

setiap minggu dinaikkan sampai 4 dd 500 

mg, bersama suatu kortikosteroid. Terhadap 

Cushing‘s sindrome dosisnya sama, pemeliharaan 2-4 dd 250 mg.

8. Anastrozol:Arimidex

Derivat triazol ini (cincin lima dengan 3 

atom-N dalam intinya, 1995) berkhasiat merintangi aromatase secara selektif, sehingga 

pembentukan estrogen dari testosteron di 

jaringan lemak dan otot serta di tumor payudara dihambat. Khusus dipakai  seba-gai 

obat pilihan kedua pada kanker payudara 

pada wanita pasca menopause, bila tamoksifen 

tidak efektif. Pada wanita sebelum menopause 

kurang efektif sebab  kekurangan estrogen 

akan merangsang ovaria via hipofisis untuk 

meningkatkan produksinya (feedback).

Resorpsi dari usus cepat dan tuntas, PP 

40%, plasma-t½ 40-50 jam. Dalam hati zat ini 

dirombak dengan kuat; ekskresi berlangsung 

melalui urin, hanya 10% dalam keadaan utuh.

Efek samping terpenting berupa mual 

dan muntah-muntah, juga sakit kepala, 

punggung, udema dan tidak bertenaga (asthenia). Selama kehamilan dan laktasi 

tidak boleh dipakai .

Efek samping lain berupa gejala kekurangan estrogen (flushing, atrofia mukosa, perdarahan, rontok rambut) juga gangguan lambung-usus, SSP dan kulit, serta perasaan letih. 

Dosis: oral 1 dd 1 mg.

* Letrozol(Femara) juga derivat triazol (1996) 

dengan khasiat dan sifat yang sama. Daya 

kerjanya lebih panjang, t½ sampai 2 hari. 

Dosis: 1 dd 2,5 mg.

D. PROGESTAGEN

1. Progesteron (F.I.): Progestine, Progestan, 

Crinone

Progesteron diperoleh dari ovaria ternak 

(1933) atau dibuat secara sintetik dari diosgenin atau kolesterol. Resorpsi dari usus cepat 

dan baik, namun  sebab  FPE besar, BA hanya 

kecil, rata-rata 5%. Oleh sebab  itu, zat ini 

terutama diberikan secara parenteral. Serbuk 

microfine (< 5 mcg) dalam minyak diserap 

melalui sistem limfe dan tidak mengalami FPE 

dalam hati, oleh sebab itu aktif per oral (Progestan). Dalam darah diangkut dalam keadaan 

terikat pada SHBG, lihat estradiol. Dalam hati 

zat ini dirombak menjadi beberapa metabolit, 

terutama pregnandiol inaktif dan juga (di)

hidroprogesteron aktif. Zat-zat ini diekskresi lewat urin sebagai glukuronidanya. 

Plasma-t½ 10-30 menit. Kadar pregnandiol 

dalam air seni dipakai  sebagai ukuran 

untuk menentukan produksi seharinya.

Dosis: pada insufisiensi per oral kapsul 200 

mg a.n. atau i.m. 25-50 mg selama 12-14 hari 

per bulan.

* Hidroksiprogesteron(Proluton depot) yaitu  

metabolit dengan sifat-sifat yang sama 

(1956), efek progestatif dari injeksi bertahan 

8-10 hari. Berkhasiat androgen lemah tanpa 

efek estrogen. Sekarang tidak dipakai  

lagi. Dosis: prevensi abortus i.m. 500 mg 2-3 

x seminggu, lalu 2x seminggu 250 mg (ester 

kaproat).

* Medroksiprogesteronasetat (MPA, Depo/

Pro-vera, Farlutal) yaitu  derivat sintetik 

(1958) dengan khasiat progestagen agak 

lemah. Zat ini juga memiliki efek androgen 

tanpa efek estrogen. Berlainan dengan zat-zat 

lainnya MPA tidak memengaruhi lipoprotein 

darah. dipakai  pada kanker payudara 

yang rentan hormon sesudah  menopause dan 

juga sebagai pil-suntik antikonsepsi dengan 

do-sis 150 mg MPA i.m. setiap 3 bulan. Pada 

dysmenorrhea oral 2,5-10 mg sehari.

* Megestrol(Megace, Niagestin, 1963) dapat 

dianggap sebagai turunan MPA yang dihidrogenasi (C6-7), namun  khasiat progestagennya kira-kira 10 kali lebih kuat. Zat ini 

juga memiliki aktivitas anti estrogen. Kini 

megestrol terutama dipakai  pada kanker 

payudara (4 dd 40 mg ester asetat) dan kanker 

endometrium 160 mg sehari dalam 1-4 dosis.

* Didrogesteron (Duphaston) (1960) yaitu  

derivat dengan gugus metil pada C10; atom-H 

pada C14 berada dalam posisi alfa, artinya 

mengarah ke belakang (Lat.=retro). Maka zat 

ini disebut juga retroprogesteron. Khusus 

berkhasiat gestagen terhadap endometrium 

dan vagina tanpa efek androgen atau estrogen, juga tidak menekan ovulasi.

Dosis: pada abortus mengancam (imminens)

oral semula 40 mg, lalu setiap 8 jam 10-20 mg 

sampai 1 minggu sesudah  semua gejala hilang. 

* Nomegestrol (Lutenyl) yaitu  progestagen 

sangat selektif dan merupakan turunan dari 

progesteron alamiah. Berkhasiat anti gonadotrop, anti estrogen dan anti androgen lemah. 

2. Noretisteron: noretindron, Primolut-N

Derivat nortestosteron ini (1957) berkhasiat

menekan ovulasi serta memiliki aktivitas 

androgen dan estrogen lemah, juga efek 

anti estrogen. Banyak dipakai  dalam pil 

antihamil (1-3 mg N.asetat), juga untuk menunda haid. Plasma-t½ 5-14 jam.

Dosis: menunda haid 3 dd 5 mg dimulai 

selambat-lambatnya 3 hari sebelum haid selama maksimal 14 hari; beberapa hari sesudah 

kur terjadi perdarahan penarikan.

* Norgestrel (levo-): Mirena. yaitu  isomer 

aktif dari norgestrel (1966) dan homolog dari 

noretisteron. Efek progestagennya kuat sekali 

dengan kerja panjang (t½ 11-45 jam), juga 

berkhasiat anti estrogen kuat dan androgen 

lemah. Zat ini juga banyak sekali dipakai  

dalam pil antihamil kombinasi dengan kadar 

50-250 mcg. (*Microgynon, *Nordiol).

3. Linestrenol: Exluton, Endometril, *Lyndiol, 

*Ministat

Derivat nortestosteron ini (1961) tanpa gugus 3-keto, baru aktif sesudah  dalam hati 

dirombak menjadi noretisteron. Zat ini memiliki khasiat estrogen, anti estrogen dan

androgen. Bersifat lipofil dan distribusinya 

ke dalam organ baik. Plasma-t½ 17 jam. 

Berkat khasiat anti gonadotrop yang baik 

linestrenol terutama dipakai  dalam pil 

anti hamil kombinasi, namun  sebagai pil mini 

(monoterapi) ternyata tidak begitu meyakinkan dan kini sudah ditinggalkan. Juga 

banyak dipakai  pada gangguan haid. 

Dosis: gangguan haid 1-3 dd 5 mg, dalam 

pil kombinasi 0,75-2,5 mg sehari secara siklis.

*Gestoden (*Gynera, *Minulet, *Femodeen) adalah derivat norgestrel dengan ikatan ganda 

pada C15-16 (1987). Berkhasiat progestagen 

terkuat dari semua derivat lainya. Profil 

kegiatannya sama dengan desogestrel. Pada 

pemakaian  lama zat ini meningkatkan 

risiko tromboemboli sampai 2 kali. Resorpsi 

dari usus hampir tuntas dan dalam hati 

seluruhnya dimetabolisasi menjadi metabolit 

inaktif. Ekskresi melalui urin dan tinja. Masa 

paruh 13-20 jam. Khusus dipakai  dalam 

pil antihamil generasi k-3.

Dosis: dalam pil kombinasi 75 mcg bersama 

EE 30 mcg (= *Gynera).

4. Desogestrel: Cerazette, *Marvelon, *Mercilon

Rumus steroid dasar zat ini sama dengan

linestrenol. Zat ini merupakan pro-drug yang 

di dalam hati diubah menjadi keto-desogestrel (= etonogestrel) aktif (1981) dengan masa paruh 25-31 jam. Berkhasiat anti gonadotrop kuat dengan menekan ovulasi dan 

mengentalkan lendir cerviks. Juga berkhasiat anti estrogen kuat dan bersifat androgen 

lemah. Desogestrel terutama dipakai  dalam pil antihamil kombinasi dari generasi 

ketiga. 

Efek samping. Pada akhir 1995 dilaporkan 

suatu penelitian WHO, yang menunjukkan 

adanya risiko tromboemboli yang dua kali lebih 

tinggi pada pengguna pil antihamil dengan 

desogestrel dan gestoden. Risiko ini  untuk 

wanita yang tidak menelan pil yaitu  1: 

10.000, bila menelan pil konvensional lainnya 

rata-rata 1,3 : 10.000, sedangkan dengan kedua pil generasi-ke3 rata-rata 2,5: 10.000. 

Oleh sebab  itu di sejumlah negara Eropa 

(antara lain di Inggris, Jerman dan Norwegia) 

ahli-ahli kesehatan telah menganjurkan para 

dokter untuk membatasi pemberian pil-pil 

ini  pada pasiennya.

Dosis: untuk antikonsepsi 0,125-0,15 mg sehari siklis, bersama estrogen.

* Etonogestrel (3-ketodesogestrel, Implanon)

yaitu  metabolit aktif dari desogestrel yang 

dalam bentuk terdispersi dalam suatu kopolimer ada  dalam “pil implantasi” (Implanon). Batang-batang kecil ini disuntikkan subkutan dan selama minimal 3 tahun 

membebaskan lebih dari 30 mcg etonogestrel 

sehari, yang dianggap cukup untuk mencegah konsepsi. Jumlah total progestagen 

dalam Implanon yaitu  67 mg. Lihat juga Bab 

45, Antikonseptiva oral.

5. Tibolon: Livial

Derivat nortestosteron ini (1988) memiliki ikatan ganda pada C 5-10 sebagai 

pengganti C 4-5. Berkhasiat progestagen, 

estrogen dan androgen, namun  semuanya 

agak lemah. Tidak merangsang mukosa 

endometrium atau epitel vagina dan tidak 

memicu  perdarahan penarikan. 

Dianjurkan sebagai monoterapi pada gangguan klimakterium.

Dosis: oral 1 dd 2,5 mg selama 3-6 bulan.

6. Drospirenon: *Yasmin, *Angeliq

Senyawa steroid ini (2000) memiliki rumus berlainan. Di samping berkhasiat progestagen juga berefek anti androgen Oleh 

sebab  itu memicu  retensi air lebih 

ringan dengan efek baik atas tekanan darah, 

berat badan, akne dan seborrhea. Resorpsi 

dari usus baik sekali, BA ±80%, PP 96%. Dalam hati dimetabolisasi tuntas yang kemudian diekskresi dengan urin dan feses. Masa 

paruh 20-40 jam. 

Dosis: pil antihamil 3 mg sehari + 30 mcg 

EE (*Yasmin)

*Angeliq = drospirenon 2 mg + estradiol 

1 mg

7. Ulipristal: Esmyar

Progesteron reseptor modulator ini memiliki afinitas selektif dan kuat bagi reseptor 

progesteron dan afinitas minimal bagi reseptor 

androgen. Memiliki efek langsung terhadap 

besarnya myom berdasar  penghambatan 

proliferasi sel dan menginduksi apoptosis. 

dipakai  sebagai terapi awal prabedah 

myom di uterus dan merupakan terapi alternatif dengan GnRH agonis.

Juga sebagai kontraseptif darurat yang 

efektif sampai 120 jam sesudah  senggama tanpa perlindungan (unprotected).

 Dosis harian dari 5 mg menghambat ovulasi 

pada kebanyakan wanita dan memicu  

penurunan kadar FSH sebagian.

Resorpsi cepat, PP > 98% dan T1/2 38 jam. 

Metabolit-metabolitnya diekskresi terutama 

melalui feses dan 10% via urin.

Efek samping sering kali amenorroe (±82%), 

penebalan endometrium, gangguan emosional, sakit kepala dan vertigo, juga nyeri perut dan mual.

Dosis: 1 dd 5 mg selama maksimal 3 bulan.

Ref. Farm. Kompas ; Goodman & Gilman 

p.1837.

ANTIPROGESTAGEN

8. Mifepriston: Mifegyne

Zat steroid ini (1988) berkhasiat anti progestagen melalui blokade reseptor progesteron. Oleh sebab  itu aktivitas hormon

ini terhadap endometrium dan myometrium 

(lapisan otot) dihambat, sehingga stimulasi 

endometrium oleh prostaglandin lebih berperan dan kontraktilitas uterus dipacu yang 

mengakibatkan abortus. Mifepriston juga 

berkhasiat agonis parsial dan anti glukokortikoid. sesudah  diminum BA-nya 70%, PP 98%, 

dalam hati dirombak menjadi beberapa metabolit aktif yang diekskresi lewat feses (90%) 

dan urin (10%). Masa paruh ±18 jam.

Terutama dipakai  untuk abortus kimiawi (medis) sampai dengan 49 hari sesudah  

haid terakhir bersama zat anti radang prostaglandin misoprostol. Dapat pula dipakai  

sebagai MAP sampai 120 jam sesudah senggama tanpa perlindungan.

Efek samping terpenting berupa perdarahan,

kejang, nyeri perut dan mual.

Dosis: untuk penghentian kehamilan sekaligus 600 mg, sesudah  36-48 jam disusul

oleh misoprostol 0,4 mg. Sebagai MAP 600 

mg sedini mungkin, sampai maks 72 jam 

sesudahnya.


ANTIKONSEPTIVA

ANTIKONSEPSI DAN 

KELUARGA BERENCANA

Dengan bertambahnya penduduk dunia 

setiap tahun, pada tahun 2013 populasi dunia 

telah mencapai angka 7.171 juta manusia 

(United States Census Bureau)dan negara kita  

mengambil bagian sebanyak 247 juta jiwa 

(Nov. 2013). Diperkirakan penduduk dunia 

di tahun 2050 akan melambung sampai 

sekitar 8.3 and 10.9 milyar jiwa.

1. ”World Population Prospects, the 2012 

Revision – “Low variant” and “High variant” 

values”. UN. 2012. June 15, 2013.

2. ”World population projected to reach 9.6 

billion by 2050 – UN report”. UN News Centre. 

June 14, 2013. June 16, 2013.

Teori Malthus (1766-1834; Essay on Population) mengatakan bahwa reproduksi manusia 

cenderung merupakan deret ukur, sedangkan 

pasokan bahan pangan hanya tumbuh sesuai 

deret hitung. Kini sudahlah jelas bahwa 

teori Malthus ini tidak tepat sebab  kendati 

populasi dunia sudah berlipat ganda dalam 

abad terakhir, namun produksi pangan selalu 

mencukupi kebutuhan. Namun di samping 

masalah makanan, ledakan pertumbuhan 

penduduk dunia akan membawa serta 

banyak aspek sosial lainnya.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (dahulu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional), disingkat 

BKKBN, yaitu  Lembaga Pemerintah Non 

Departemen negara kita . Telah dirintis sejak 

tahun 1968 (LKBN) dan bertujuan untuk 

meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak 

serta mewujudkan keluarga kecil yang sehat 

dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran 

dan pertumbuhan penduduk. Penyelenggaraannya ditempuh oleh Pemerintah (BKKBN) 

maupun oleh unsur-unsur Non-Pemerintah, 

seperti organisasi profesi dan institusi Penunjang Program KB.

BKKBN pernah sukses dengan slogan 

dua anak cukup, laki-laki perempuan sama saja. 

Namun, untuk “menghormati”hak asasi manusia, kini BKKBN memiliki slogan dua anak 

lebih baik.

Tujuan keluarga berencana 

negara kita . 

Umum

Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma 

Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang 

sejahtera dengan mengendalikan kelahiran, 

sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

Khusus

• Meningkatkan pemakaian  alat kontrasepsi.

• Menurunkan jumlah angka kelahiran 

bayi.

• Meningkatkan kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran

Dengan demikian, kehamilan yang tidak 

diinginkan dapat ditekan dan angka kematian ibu melahirkan juga akan semakin menurun.

Akhir-akhir ini dilaporkan bahwa Program 

Keluarga Berencana (KB) sampai tahun 2013 

ini belum sesuai harapan. Di antara beberapa 

sasaran yang belum tercapai yaitu  angka 

fertilitas (TFR) yang mengalami stagnasi selama 10 tahun terakhir dan masih tetap 

2,6 per wanita usia 15-49 tahun. Untuk 

menghadapi salah satu tantangan ini, BKKBN 

telah me-rumuskan beberapa kebijakan dan 

strategi akselerasi pembangunan KB untuk 

tahun 2013 dan 2014, a.l. meningkatkan 

sosialisasi dan pelayanan KB di lapangan 

dengan memberdayakan institusi masyarakat 

perdesaan dan perkotaan.

Ref. Deputi Bidang KB dan Kesehatan Re-produksi 

(KR) Badan Kependudukan dan Keluarga 

Berencana Nasional (BKKBN) Juni 2013.

Keluarga Berencana merupakan suatu cara 

efektif untuk antara lain mencegah mortalitas ibu dan anak dengan menghindari kehamilan risiko tinggi, mengurangi angka 

kesakitan, menghindari kelahiran yang tidak 

diinginkan, mendapatkan kelahiran yang 

memang diinginkan, mengatur jarak kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam 

keluarga.

Cara-cara tradisional

Metode antikonsepsi yang ideal untuk dipakai  secara massal harus memenuhi 

syarat sebagai berikut. Pertama-tama harus 

efektif, dapat dipercaya, aman, tanpa risiko 

gagal dan tanpa efek samping buruk, tidak 

memengaruhi senggama, mudah memakai  dan mendapatkannya, serta harganya (relatif) murah. Juga hendaknya bersifat reversibel (dapat dibatalkan bila dikehendaki), dapat diterima (akseptabel) bagi 

sipemakai dan tidak memerlukan motivasi 

terus menerus. 

Sejumlah metode tradisional seperti alatalat mekanis dan sediaan spermicida memenuhi 

banyak persyaratan ini, namun  dalam praktik ternyata kurang dapat dipercaya. Di 

samping itu cara lainnya yaitu  sterilisasi dan

pantangan berkala.

Alat-alat mekanis berupa kondom lateks 

(tidak tahan lemak yang berasal dari krem 

dan ovula) bagi pria yaitu  sangat populer. 

Untuk wanita tersedia pessarium dan sejak 

1994 tersedia suatu pessarium khusus, yaitu 

kondom wanita (Femidon), yang terbuat dari 

poliuretan (tahan lemak). Alat-alat ini mencegah pembuahan sel telur dengan membentuk rintangan mekanis bagi sel-sel mani.

Sediaan spermicida mengandung zat-zat 

yang dapat mematikan spermatozoa dan 

agak banyak dipakai , khususnya dalam 

bentuk sediaan intravaginal. Spermicida terkenal yaitu  nonoksinol dan tablet busa 

fenilmerkuriasetat yang sekarang jarang 

dipakai  lagi. Juga (pernah) banyak dipakai  yaitu  “Intravag” (tisu KB), yakni tisu 

yang di-impregnir dengan alkil-fenoksipolietoksietanol. 

pemakaian  alat mekanis memberikan perlindungan yang agak tinggi, sekitar 97%, 

sedangkan sediaan spermicida lebih rendah. 

Bila dipakai  bersamaan bahkan mencapai 

hampir 100%, misalnya kondom Durex Topsafe, yang mengandung suatu spermicida. 

Akan namun  sukar sekali untuk memelihara 

motivasi berkelanjutan yang diperlukan untuk memperoleh efektivitas ini , oleh 

sebab  itu memicu  kegagalan yang 

jauh lebih tinggi, rata-rata 20%.

Sterilisasi secara operatif adakalanya dilakukan, baik pada wanita maupun pada pria 

(lihat di bawah). Pada wanita kedua saluran 

telur (tubae) “disumbat”, sehingga sel-sel 

telur terhenti jalan keluarnya. Cara ini efektif 

untuk hampir 100% dan bersifat reversibel, 

artinya bila perlu saluran dapat disambung 

kembali dengan pemulihan (70-80%) fertilitas. Dengan perkembangan teknik-teknik 

modern dewasa ini sterilisasi sangat dipermudah. Metode ovabloc dilakukan poliklinis 

tanpa narkosa dan mempergunakan suatu 

hysteroscop khusus. Melalui kateter ke mulut 

saluran telur di rahim disemprotkan sedikit 

silikon yang membeku pada suhu badan. 

Dengan demikian transpor dari telur dan sel 

mani dihambat. namun  sebab  ternyata tidak 

begitu efektif, maka tidak pernah menjadi 

populer. Perkembangan baru memakai  

Essure untuk memblok saluran telur.

Cara-cara modern

Cara-cara baru yang populer dan sejak tahun 

1960-an lazim dipakai  di seluruh dunia 

yaitu  pil antikonsepsi oral, umumnya 

disebut pil antihamil atau pil KB. Metode kedua yaitu  AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam 

Rahim) atau IUD(intra-uterine contraceptive 

device). 

1. IUD

IUD yaitu  alat kontrasepsi yang terbuat 

dari plastik halus dengan panjang beberapa 

cm, berupa spiral atau huruf T, yang dipasang 

oleh dokter atau bidan yang sudah terlatih ke 

dalam rahim melalui vagina dengan suatu 

alat khusus. Kerjanya diperkirakan berdasar  pencegahan implantasi sel telur di 

endometrium, sebab  mukosa rahim selalu 

berada dalam keadaan terangsang dan timbulnya peradangan steril tanpa gejala. Akibat 

peradangan terjadi infiltrasi lekosit (makrofag) 

dan fagositosis dari sel-sel mani. Mungkin 

juga pelepasan prostaglandin yang meningkat

di rahim memegang peranan. pemakaian  

zat-zat antiprostaglandin (obat-obat rema 

NSAID) mengurangi sedikit efektivitas IUD. 

Kontra indikasi pemasangan IUD / AKDR 

1. Adanya sangkaan kehamilan 

2. Pendarahan di saluran kencing

Efektivitas : Sangat efektif, yaitu 0,51 kehamilan per 100 perempuan selama satu tahun 

pemakaian . (Ref. Universitas Sumatra Utara)

Tembaga memperkuat reaksi radang dan 

berdaya toksik terhadap sel-sel mani, maka 

semua alat modern dililit dengan benang 

tembaga untuk meningkatkan daya kerjanya 

(Flexi-T, Copper T, Nova T Cu 380 AG, Multiload 

Cu, GyneFix, T-Safe Cu). Baru sesudah minimal 

5 tahun, benang tembaga larut seluruhnya 

dan IUD perlu diganti dengan yang baru. 

Efektivitasnya terletak antara 97 dan 98% 

dan dapat ditingkatkan sampai hampir 100% 

bila diimpregnir dengan progestagen. Contohnya: Mirena mengandung 52 mg levonorgestrel yang dilepaskan sebanyak 20 mcg 

sehari. Keuntungan tambahan dari cara ini 

yaitu  bahwa hormon hanya bekerja lokal di 

rahim dan tidak sistemik.

IUD juga dipakai  sebagai spiral “morning-after” (dalam 120 jam sesudah  senggama) 

berdasar  penghindaran implantasi. Lihat 

di bawah.

*Nuvaring: etinilestradiol + etonogestrel

Berbentuk cincin yang dimasukkan ke liang 

vagina dan selama 3 minggu melepaskan 

per hari rata-rata 0,015 mg etinilestradiol dan 

0,120 mg etonogestrel (= metabolit aktif dari 

desogestrel) yang diresorpsi dengan cepat 

oleh mukosa vagina.

*Evra: etinilestradiol + norelgestromin

Metode antikonsepsi berbentuk plester yang 

dalam waktu 24 jam melepaskan 34 mcg EE 

dan 203 mcg NGMN. PP NGMN > 97% dan di 

dalam hati dimetabolisasi menjadi norgestrel 

dan beberapa metabolit lain yang diekskresi 

melalui urin dan feses. T1/2 28 jam (NGMN) 

dan 17 jam (EE). Plester ini dipakai  sebagai alternatif bila enggan untuk tiap hari 

minum pil. Keberatannya yaitu  kurangnya 

pengalaman, efek samping lokal (iritasi kulit), 

terlepasnya plester dan harganya yang tinggi.

2. Sterilisasi pria

Vasectomy di dunia Barat cukup sering 

dilakukan, sebab  hanya memerlukan pembedahan kecil poliklinis dengan pembiusan 

setempat. Menurut taksiran di seluruh dunia, sekitar 60 juta pria telah disterilisasi. 

Pada prosedur ini saluran mani (vas deferens)

dalam testes diputuskan, hingga sel-sel mani terhenti jalan keluarnya dan diresorpsi 

kembali oleh jaringan testes. Pria yang telah 

disterilisasi masih tetap membentuk cairan 

mani (ejakulat), namun  tidak berisi sel-sel mani 

lagi. Cara ini efektif untuk hampir 100% dan 

dianggap sebagai sterilisasi permanen. Fungsi 

seksual lainnya seperti libido dan potensi 

tidak berkurang. Bila dikehendaki sterilisasi dapat ditiadakan dengan menyambung 

kembali ujung-ujung saluran mani. namun  

ternyata fertilitas hanya pulih kembali pada 

kira-kira 70% dari kasus dalam jangka waktu 

18 bulan sesudah  pembedahan. pemicu nya  

ialah mungkin sebab  tubuh sudah membentuk antibodi terhadap spermatozoa diri 

sendiri. Lagipula ada  risiko 5% akan 

kehamilan di luar rahim (ectopic pregnancy).

3. Pil antihamil pria

Sejak beberapa puluh tahun para ahli telah menyelidiki kemungkinan untuk menerapkan antikonsepsi hormonal pada pria.


namun  hingga kini usaha ini belum berhasil. 


Problem terbesar untuk realisasi teknisnya 


yaitu  sebab  spermatogenesis lebih sulit 


dihambat secara fisiologis daripada ovulasi.


Misalnya ovulasi ditekan secara alamiah 


selama kehamilan dan laktasi, sedangkan 


spermatogenesis berlangsung terus mulai 


dari pubertas sampai mati. Spermatogenesis 


dapat dihambat oleh banyak zat, termasuk 


zat-zat anti androgen, sitostatika, gossypol, derivat sulfonamida (sulfasalazin, dapson) dan 


penghambat asam folat lainnya (pirimetamin). 


namun  zat-zat ini tidak dapat dipakai  


sebab  toksisitasnya atau kerjanya yang tidak 


reversibel.


Testosteron pada dosis tinggi juga menekan 


spermatogenesis, namun  memicu  relatif banyak efek samping. Zat progestagen


berefek sama, lagi pula menghambat produksi testosteron. Kombinasi testosteron dan 


progestagen mungkin efektif, prinsipnya 


yaitu  progestagen memperkuat supresi 


sekresi gonadotropin dan spermatogenesis


oleh tes-tosteron, sedangkan testosteron berfungsi menghindarkan efek-efek samping 


akibat supresi sekresinya. (Lancet 1996; 347: 


316).


Cara lain yaitu  melalui imobilisasi sel-sel 


mani oleh zat anti progestagen mifepriston.


Motilitas spermatozoa tergantung dari tingginya kadar kalsium intraseluler, yang menurun dengan drastis di bawah pengaruh 


mifepriston. Daya kerja ini cepat sekali dan 


bertahan hanya untuk beberapa jam, yang 


merupakan keuntungan dibandingkan dengan metode hormonal. Penelitian dengan 


hewan percobaan telah memberikan harapan 


baik. 


4. Pil perintang ovulasi


Pil antihamil yaitu  cara hormonal, yang 


memakai  hormon wanita yang berkhasiat mencegah pelepasan telur. Pil ini 


merupakan cara antikonsepsi yang mendekati 


ideal, sebab  paling dapat dipercaya dengan 


keamanan sekitar 99,9%. Juga bersifat reversibel dengan efek samping yang sangat 


akseptabel. Oleh sebab  itu sekarang ini pil 


antihamil paling banyak dipakai  di seluruh dunia, menurut perkiraan sekitar 180 juta 


wanita di antara usia 15 dan 49 tahun.Keamanan dan Pearl-Index


Sebagai kriterium untuk keamanan metode antikonsepsi umumnya dipakai  PI = 


Pearl Index, yang diintroduksi pada tahun 


1934 oleh biolog Amerika dr R.Pearl. Semula 


angka ini menyatakan jumlah kehamilan per 


tahun yang terjadi pada 100 wanita bersuami. 


Dengan munculnya antikonseptiva, PI dipakai  untuk menilai keamanan dari suatu 


metode kontrasepsi. 


PI didefinisikan sebagai jumlah kehamilan 


yang terjadi pada 100 wanita yang telah 


memakai  pil (atau menjalankan cara 


antikonsepsi lain) selama 1 tahun, yakni 


1200 siklus. Dalam praktik dapat pula 


diambil lebih dari 100 wanita selama masa 


lebih dari satu tahun, asal saja semua siklus 


dijumlahkan.




PIL PERINTANG OVULASI


Sejarah. Pil antihamil pertama pada tahun 


1955 telah diintroduksi di Puerto Rico oleh


biolog Dr G.G.Pincus (1903-1967) yang menemukan bahwa progesteron merintangi 


ovulasi. Pil kombinasi pertama yang kemudian dikembangkan (Enovid) terdiri dari 


suatu estrogen dan progestagen (mestranol


150 + noretinodrel 9,85 mcg) yang diminum 


secara siklis. Dengan demikian terjadi siklus haid tanpa ovulasi, yang menyerupai 


keadaan alamiah selama beberapa bulan 


pasca persalinan. Selama waktu itu banyak 


zat estrogen dan progesteron bersirkulasi 


dalam darah.


Pada tahun-tahun berikutnya banyak 


kombinasi lain dipasarkan, yang semuanya 


mengandung kombinasi dua hormon, yakni:


– estrogen: umumnya etinilestradiol, adakalanya mestranol


– progestagen: umumnya suatu derivat 


nortestosteron, antara lain noretisteron, 


l-norgestrel, linestrenol, desogestrel,gestoden 


dan drospirenon


Dengan bertambah banyaknya pengalaman ternyata dosis hormon ini  dapat 


sangat diturunkan dengan mempertahankan 


efektivitasnya, sedangkan risiko efek samping serius menjadi minimal. Dewasa ini 


kebanyakan pil antihamil mengandung hanya 20-75 mcg estrogen dan 75-250 mcg progestagen.


Pada beberapa dekade yll berbagai alternatif antikonsepsi telah diintroduksikan. 


Misalnya gestagen drospirenon dalam kombinasi dengan EE 20 ug, plester pil dengan 


EE dan norelgestromin, implantasi gestagen dengan etonogestrel (metabolit aktif 


dari desogestrel), cincin vagina dengan 


EE dan etonogestrel dan teknik sterilisasi 


histeroskopik.


Gestagen atau progestativum yaitu  hormon dengan sifat-sifat progesteron.


Mekanisme kerja


Pil antihamil berkhasiat berdasar  dua 


komponennya, yaitu:


– efek estrogen: perintangan ovulasi melalui 


supresi GnRH dan pelepasan gonadotropin; 


– efek progestagen: pengentalan lendir serviks dan perintangan pertumbuhan endometrium. Beberapa bulan sesudah  penggunaan pil dihentikan, ovulasi pulih 


kembali dan pengguna bisa hamil lagi. 


Belum pernah ada  bayi yang kemudian dilahirkan memperlihatkan kelainan 


buruk.


a. Perintangan ovulasi. Estrogen maupun 


progestagen masing-masing memiliki efek 


menghambat pemasakan dan pelepasan 


ovum. Terutama estrogen berkhasiat menekan sekresi FSH, progestagen khusus 


menghambat sekresi LH sehingga di pertengahan siklus tidak terjadi puncak, yang 


mutlak bagi ovulasi. Lihat Bab 44, Hormonhormon Wanita, grafik di Gambar 44-2. Selain 


itu, progestagen juga berperan utama bagi 


terjadinya perdarahan sesudah  kur selesai. 


Penghambatan ovulasi nampak melalui 


penentuan kadar pregnandiol (metabolit 


progesteron) dalam air seni sesudah ovulasi 


atau kadar progesteron darah.


b. Pengentalan lendir serviks. Pada minggu 


pertama siklus, leher rahim tertutup oleh 


suatu sumbat lendir. Selama masa ovulasi di 


bawah pengaruh estrogen, lendir ini menjadi 


lebih cair dan bening untuk memudahkan 


masuknya spermatozoa ke dalam rahim. 


Akibat progestagen di dalam pil, lendir menjadi 


lebih kental dan liat, hingga sel-sel mani tidak 


dapat menembusinya lagi. Dengan demikian, 


mekanisme ini merupakan suatu katup 


pengaman ekstra terhadap pembuahan.


– Pil mini, “pil suntik” dan pil implantasi


mengandung hanya progestagen tanpa 


estrogen dan bekerja khusus menurut 


mekanisme ini. 


– Morning-after pill antara lain memakai  estrogen tunggal dalam dosis 


tinggi dan penghentian pemakaian nya 


menginduksi perdarahan penarikan. Lebih praktis yaitu  pemakaian  2 pil 


Microgynon-50 (EE 50 + norgestrel 250 


mcg) atau 1 pil Postinor-2 (norgestrel 750 


mcg), yang diulang dalam waktu 12 jam, 


lihat di bawah.


c. Perintangan pertumbuhan endometrium.


Di bawah pengaruh kedua hormon dalam pil, 


perkembangan dan proliferasi endometrium dihambat, tidak mengalami fase sekresi dan 


sesudah  pemakaian  lama malah menjadi 


lisut (atrofia). Dengan demikian dalam hal 


kedua mekanisme di atas gagal, implantasi 


telur tidak bisa berlangsung.


Jenis pil


Ada beberapa bentuk pil antihamil yang 


masing-masing berbeda baik isi, dosis maupun cara pemakaian nya.


1. Pil kombinasi terdiri dari estrogen dan 


progestagen. Pil mulai diminum pada hari 


haid pertama (atau hari kelima) selama 21 


hari dan disusul dengan istirahat selama 7 


hari dengan memakai  7 pil kosong tanpa 


hormon (memory pills). Akibat turunnya kadar 


progestagen dalam darah maka pada hari 


istirahat ke-2 sampai ke-5 umumnya terjadi 


perdarahan penarikan yang mirip haid biasa. 


sesudah  istirahat dilanjutkan dengan kur 


kedua dari 21 tablet, juga apabila perdarahan 


belum berhenti tuntas. Kemudian disusul 


dengan istirahat 7 hari dan seterusnya. Pil 


kombinasi ada  dalam beberapa bentuk, 


yaitu sebagai:


a. pil monofasis (Microgynon, Marvelon, Gynera,Yasmin) mengandung kedua hormon 


dalam dosis tetap. Dapat dibedakan pil 


sub-50 dan pil sub-30 dengan kadar 


estrogen masing-masing di bawah 50 dan 


30 mcg. Kedua pil ini disebut “pil ringan” 


dibandingkan dengan “pil berat” yang 


berisi 50 mcg estrogen. Pil ini (sub-50) 


memiliki Pearl Indeks kurang dari 0,1 


(artinya kurang dari 1 kasus kehamilan 


pada 100 tahun-wanita).


b. pil bifasis (Binordiol) terdiri dari dua jenis 


tablet dengan susunan hormon berlainan. 


Yang paling banyak dipakai  yaitu  


pil step-up dengan kombinasi kedua 


hormon, namun  selama 7-10 hari pertama 


dosis progestagen yaitu  2,5-5 x lebih 


rendah daripada 14-11 hari selanjutnya. 


c. pil trifasis (Trinordiol, Trigynon, Triquilar)


terdiri dari 3 jenis tablet dengan perbandingan antar komponennya yang berbeda-beda, tergantung dari fase siklus. 


Dosis estrogen (EE) dalam ketiga fase 


yaitu  kurang lebih tetap, sedangkan 


dosis progestagen (levonorgestrel) ditingkatkan. Pearl Indeks bagi senyawa bifasis 


dan trifasis terletak antara 0,1 – 0,3.


Qlaira: penghalang ovulasi ini mengandung 


estradiolvalerat dan dienogest dalam kadar 


yang berbeda-beda tergantung dari fase 


siklus.


2. Pil mini hanya berisi progestagen, misalnya linestrenol 500 mcg (Exluton) atau desogestrel 75 mcg (Cerazette). Pil mini mulai 


diminum pada hari haid pertama secara 


kontinu tanpa istirahat. Dosis agak rendah 


ini tidak selalu cukup untuk menghambat 


ovulasi melalui poros hipotalamus-hipofisis. 


Oleh sebab  itu efeknya khusus berdasar  


pembentukan sumbat lendir kental di cervix. 


Lama kerjanya hanya 24 jam, sehingga untuk 


menjamin efektivitasnya penting sekali untuk diminum setiap hari pada waktu yang sama, 


dengan kelonggaran 1-2 jam.


Keamanan pil mini lebih rendah dari pil 


kombinasi, sekitar 98% dan lebih rendah 


lagi bila terlupa satu hari. Datangnya haid 


semula tidak teratur, namun  umumnya menjadi normal kembali sesudah beberapa bulan. 


Hanya jarang sekali berhenti seluruhnya. 


sebab  tak jarang dilaporkan kehamilan di 


luar rahim (extra-uterine), maka bila haid 


terlambat hendaknya dilakukan tes kehamilan.


3. “Pil suntik” (Depo Provera, Megestron, Sayana) sebetulnya bukan pil, melainkan injeksi, 


yang juga hanya mengandung progestagen 


MPA (medroksiprogesteron-asetat 150 mcg). 


berdasar  kerja panjangnya, penyuntikan 


cukup 3 bulan sekali (i.m.). Pengaruh kegagalan pasien (patient-failure) terhadap efektivitas di sini ditiadakan seluruhnya, maka 


pil suntik sangat cocok bagi wanita yang 


sebab  sesuatu sebab (antara lain penyakit 


jiwa) tidak sanggup atau tidak bersedia 


minum pil dengan teratur. Mekanisme kerjanya


berdasar  penghambatan pelepasan LH 


dan perintangan ovulasi serta pengentalan 


lendir serviks. Keberhasilannya praktis 100%. 


Cara demikian banyak dipakai  oleh para 


mahasiswa di Amerika dan Kanada. Efek samping utamanya yaitu  menjadi 


kacaunya pola perdarahan, terutama pada 


bulan-bulan pertama dan sesudah 3-12 bulan 


umumnya berhenti dengan tuntas. Sering kali 


berat badan bertambah sampai 2-4 kg dalam 


waktu 2 bulan. Di negara kita  cara ini sangat 


populer berhubung relatif murah dan praktis.


4. Implant (Norplant, Implanon) khusus dikembangkan untuk program family planning 


besar-besaran di negara berkembang bagi 


keluarga yang sudah “lengkap”. Alat kontrasepsi ini terdiri dari batang-batang kecil 


dengan kandungan hanya progestagen (bersama suatu polymer sebagai zat-pembantu), 


yang ditanam di bawah kulit lengan atas 


dengan suatu alat suntik khas (trocar). Melalui 


suatu membran semipermeabel, hormon 


dilepaskan secara berangsur-angsur dalam 


jumlah konstan selama 3-5 tahun. Mekanisme 


kerja dan efek sampingnya sama dengan pil 


suntik, haid bisa berhenti tuntas (25%) atau 


menjadi tidak teratur (75%). sesudah  implantat dikeluarkan, haid akan kembali. Keamanannya 100% dan bila perlu implantasi 


dapat dengan mudah dikeluarkan lagi.


Sangat efektif (kegagalan 0,21 kehamilan 


per 100 wanita).


Kontraindikasi pemakaian  IMPLANT : Pada kebanyakan pasien dapat memicu  


perubahan pola haid berupa bercak pendarahan (spotting, hipermenorea serta amenorea).


*Norplant terdiri dari 6 batang (34 x 2,4 


mm) yang keseluruhannya mengandung 


216 mg kristal levonorgestrel (+ dimetikon)


yang pada tahun pertama melepaskan ratarata 75 mcg LNG sehari dan selama 4 tahun 


selanjutnya ±30 mcg/hari. Norplant -2 adalah bentuk lain yang hanya terdiri dari 2 


batang (44 x 2,4 mm) yang keseluruhannya 


mengandung 140 mg LNG dan lebih konstan 


melepaskan kandungan hormonnya.


*Implanon terdiri dari 1 batang yang mirip sebuah korek api (40 x 2 mm) dan mengandung 3-ketodesogestrel (+ etilenvinilasetat). Batang ini melepaskan 60-70 mcg 


KDG/hari pada minggu ke-5 dan ke-6, yang 


menurun sampai 35-45 mcg pada akhir tahun 


pertama dan 25-30 mcg pada akhir tahun 


ketiga. 3-Ketodesogestrel yaitu  zat aktif 


dari desogestrel, lihat juga Bab 44, Hormonhormon Wanita.


5. Pil acne (Diane-35) yaitu  pil kombinasi 


yang mengandung etinilestradiol dan progestagen siproteron (2 mg) dengan efek anti 


androgen. Hal ini berbeda dengan progestagen 


dalam pil lain yang memiliki efek androgen. 


Efek anti androgen dari siproteron (suatu 


derivat dari progesteron) diperkuat oleh 


estrogen, maka efektif pada wanita dengan 


acne hebat (seborrhoea) yang tidak dapat dikendalikan dengan obat-obat biasa. 


Dianjurkan untuk menghentikan penggunaan obat akne ini sesudah  3-4 bulan. 


Juga dipakai  bagi wanita dengan bentuk 


ringan hirsutisme (rambut berlebihan di muka, dada dan perut) akibat hiperaktivitas hormon pria.


Akhir-akhir ini diberitakan bahwa jawatan 


kesehatan Prancis akan menarik dari 


peredaran Diane-35 sebagai obat terhadap 


akne. Hal ini disebabkan oleh sebab  risiko 


trombosis dan emboli.


Ref.


1. European Medicines Agency starts safety 


review of Diane 35 and its generics. European 


Medicines Agency, press release 8 februari 


2013.