DNA 2




 DNA


 F. Miescher  pada tahun 1868   untuk pertama kalinya menemukan  DNA  dari sel  spermatozoa dan sel eritrosit burung, dinamakan  nuklein, kemudian 

 Fischer  pada  tahun 1880 menemukan  zat  pirimidin  yaitu  berupa Sitosin dan Timin  dan dua purin  yaitu Adenin dan  guanin,kemudian Levine  pada tahun  1910  menemukan  asam   fosfat dalam inti,gula 5 karbon ribosa, gula deoksiribosa,  Keberadaan DNA ini  ada  di dalam mitokondria atau nukleus 

 (inti sel),James Watson   dan  Frances Crick Pada tahun 1953, menemukan model  molekul DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, dinamakan  heliks ganda Watson-Crick.untuk pertama kalinya tahun 1896 ,Friederich Miescher  sudah pernah berusaha memisah misah  DNA dari inti sel 

.kemudian setelah selesai memisah misah zat itu akhirnya  dinamakan nuklein,

 awal dari istilah asam nukleat. setelah itu meskipun  DNA sudah pernah  dipelajari  selama tahun-tahun kemudian ,namun peran  biologi  sebagai 

pembawa informasi genetik  tidak jelas hingga  pada suatu saat  di  akhir tahun 

1940  ketika Averi  menemukan   DNA yang  dimurnikan dapat memindahkan khasiat keturunan dari suatu turunan bakteri  ke yang lain, dilanjutkan James Watson dan Francis Crick  Pada tahun 1953 menggunakan kristalografik dengan sinar-X  berhasil  mengungkapkan struktur 3d dari  DNA  dan segera  setelah itu menyimpulkan replikasinya,hal ini   membuka peluang  untuk memahami   fungsi gen pada tingkat molekul,. Crick dan Watson melakukan analisa   gambar  difraksi sinar-X serat-serat  DNA yang  sudah pernah dibuat oleh Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin kemudian setelah itu mereka  menetapkan satu model struktural,

soal  hereditas   ,DNA pusat  informasi genetik dan  dibagikan pada generasi berikutnya. DNA membuat gen dan gen membuat kromosom.  (DNA) eoxyribonucleic acid    yaitu  makromolekul berupa  benang sangat panjang yang terbentuk dari sebagian besar  deoksiribonukleotida, yang masing-masing tersusun dari   1 gugus fosfat,1 basa dan  1 gula ,

DNA  merupakan senyawa polinukleotida yang membawa  sifat-sifat keturunan dalam  kromosom,  senyawa kimia   DNA  sebagai pewarisan sifat  dan  otak yang mengendalikan  tubuh, yang bekerja   membawa materi genetik dari suatu generasi ke generasi  berikutnya,

 manusia ternyata  mempunyai   23 pasang kromosom – total 46 kromosom. 22  dari pasangan ini, .dinamakan  autosom, tampak  sama pada  wanita dan laki-laki , ke 23   pasangan dinamakan  kromosom seks dan berbeda antara  wanita dan laki laki ,.wanita  mempunyai   2  salinan dari kromosom X atau XX, sedangkan laki laki  mempunyai   satu kromosom Y dan  satu X ,kedua orang tua mempunyai  sel reproduksi    sperma di dalam ayah dan  ovum atau telur pada ibu,sperma dan telur mengandung setengah jumlah  kromosom – 23 masing-masing, saat  telur dan sperma membuahi, ini  memicu  sebuah sel yang memiliki   set lengkap, maka  seseorang akan mewarisi  setengahnya gen dari masing-masing orang tua,

Waldeyer  pada tahun  1888     mengenalkan kromosom  yang berasal dari kata 

chroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan. sehingga kromosom 

artinya  benda-benda bengkok  halus atau  berbentuk lurus seperti batang 

terdiri dari zat yang mudah mengikat zat warna di dalam nukleus, kromosom bekerja  membawa bawa informasi sifat individu  genetik karena di dalam kromosom terdapat gen, bentuk kromosom berbeda-beda, tergantung pada species, namun bentuk  kromosom tetap untuk setiap spesies m  = 0,2-20m, Ukuran: p = 0,2-50

lengan berjumlah 1  atau 2  , sama panjang atau tidak sama panjang, 

bentuk  tidak  simetris atau  simetris,

bagian-bagian kromosom terdiri dari,antaralain:  

1.kromomer yaitu  struktur  berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi materi kromatin, 

2. sentromer yaitu  area  lekukan (kontriksi) disekitar area  pertengahan 

kromosom, dimana juga terdapat   kinetokor, 

3. kinetokor yaitu area  perlekatan benang-benang spindel dan area  melekatnya lengan  kromosom

4.telomer yaitu  area  paling ujung  kromosom yang bekerja 

menjaga stabilitas bagian ujung kromosom agar dna tidak terurai.

satelit yaitu  bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan berada  di ujung 

lengan kromatid



Gambar . Kromosom



berdasar  letak lengan dan sentromer maka , bentuk kromosom dibedakan

menjadi 4 macam ,antaralain 

- bentuk submetasentrik, yaitu bila  letak sentromer agak 

 jauh dari ujung kromosom dan biasanya membentuk huruf L atau J 

-bentuk metasentrik, yaitu bila letak sentromer berada di tengah sehingga 

panjang masing-masing lengan sama.

-bentuk telosentrik, yaitu bila  letak sentromer berada di ujung, 

-bentuk akrosentrik, yaitu letak sentromer  mendekati ujung,

lokus adalah   tempat gen dalam kromosom yang homolog (kromosom berada 

dalam pasangan)  gen dibangun oleh DNA  ,gen yaitu  suatu zarah yang kompak dan menempati suatu   lokus pada kromosom yang mengandung satuan informasi genetika tertentu, Fungsi dari gen ,antalain :   mengirim  informasi genetik dari generasi ke generasi selanjutnya,mengatur  perkembangan dan metabolisme individu, 







Gambar 3.2. bentuk  kromosom berdasarkan letak sentromer




DNA merupakan makromolekul  polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang,  tersusun rangkap, membentuk dna haliks ganda dan berpilin ke kanan, setiap nukleotida terdiri dari 3 gugus molekul, yaitu; 1. gula 5 karbon (2-deoksiribosa), 2. basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin  (Adenin = A) , guanin (guanini = G),  golongan pirimidin, yaitu 

sitosin (cytosine = C)  timin (thymine = T),  3. gugus fosfat  ,basa pada molekul dna mengandung  informasi genetik, sedangkan gula  dan gugus fosfat berperan  struktural. gula dalam  deoksiribonukleotida merupakan deoksiribosa. awalan deoksi menunjukkan  bahwa gula ini kekurangan 1 atom oksigen yang ada pada ribosa, senyawa  induknya. basa nitrogen merupakan derivat purin dan pirimidin.  Purin dalam   DNA adalah adenin (A) , Guanin (G), juga  pirimidinnya adalah timin (T)   dan sitosin (C),

sebuah nukleosida terdiri atas  pirimidin  atau basa dan purin  yang 

berikatan dengan gula. keempat unit nukletida dalam DNA dinamakan  

deoksitidin,deoksiadenosin, deoksiguanosin, deoksitimidin,  dalam 

sebuah deoksiribonukleosida, N-9 dalam purin atau N-1 dalam pirimidin 

terikat pada C-1 deoksiribosa. Konfigurasi ikatan N-glikosida ini adalah 

ikatan     umumnya  berada  di atas bidang gulanya,

suatu nukleotida  merupakan sebuah ester fosfat dari suatu ester fosfat dari suatu nukleosida,  tempat esterifikasi yang paling umum dalam nukleotida yang ada  di  alam secara alamiah adalah gugus hidroksil C-5 pada gula. senyawa seperti  itu dinamakan  nukleosida 5-fosfat atau 5-nukleotida. misalnya, deoksiadenosin  5’-trifosfat (dATP) merupakan prekursor yang diaktifkan pada sintesis DNA, nukleotida itu diaktifkan jika  ada 2  ikatan fosfoanhidrida dalam unit  trifosfatnya. Bilangan dengan tanda menunjukkan atom pada gula, sedang bilangan tanpa tanda menandakan  bahwa gulanya berupa deoksiribosa untuk membedakan senyawa ini dari ATP gula dalam bentuk ribosa,

tulang punggung DNA, yang bersifat tetap di sepanjang molekul, terdiri 

dari deoksiribosa yang berikatan dengan gugus-gugus fosfat. khususnya 3'-

hidroksil pada bagian gula sebuah deoksiribonukleotida disambungkan pada 

5’-hidroksil gula yang berdekatan melalui jembatan fosfodiester. bagian 

yang bervariasi pada DNA yaitu  urutan keempat jenis  basa (A, G, C dan T). unit-unit nukleotida itu  dinamakan deoksitimidilat, dioksidenilat, deoksiguanilat, 

 deoksisitidilat, 





Gambar 3.3a. mekanisme kerja DNA.



Gambar  123  . perbedaan antara deoxyribonucleotide dan ribonucleotide,









 

Gambar 3.5a


Gambar 3.3 ikatan hidrogen antara dua basa.


Gambar 3.4. konfigurasi menyeluruh dari heliks rangkap DNA.  kedua untaian adalah komplementer dan anti-paralel. ikatan 

hidrogen antara dua basa




ciri ciri  model DNA  ,antaralain: 

- basa purin dan pirimidin ada  di bagian dalam heliks, sedangunit-unit deoksiribosa  dan fosfat ada  di bagian luar. bidang-bidang  basa tegak lurus terhadap sumbu heliks. bidang-bidang gula hampir tegak lurus terhadap bidang basa,

-  diameter heliks yaitu  20 A. jarak antara basa yang bersebelahan ialah 

3,4 A pada poros heliks dengan sudut rotasi sebesar 36°. maka  , putaran heliks berulang sesudah  10 residu pada setiap rantai, yaitu pada interval 3,4 A. 

-  2 rantai heliks polinukleotida melingkar mengelilingi 1  sumbu,kedua rantai mempunyai  arah yang berlawanan 

-urutan basa sepanjang rantai polinukleotida tidak dibatasi dengan cara 

apapun. urutan yang tepat basa-basa itu mengandung informasi genetik.

-kedua rantai saling berkaitan  melalui ikatan hidrogen antara pasangan-pasangan basa.guanin selalu berpasangan dengan sitosin dan  adenin selalu berpasangan dengan timin; 

 DNA heliks ganda memiliki  pasangan basa yang spesifik.  adenin harus 

berpasangan dengan timin, dan guanin dengan sitosisn, karena faktor-faktor 

sterik ikatan hidrogen. pembatasan sterik ini disebabkan oleh sifat heliks 

tulang punggung gula fosfat yang teratur pada setiap rantai polinukleotida. 

lkatan-ikatan glikosidik antara basa dan  gula   berpasangan berjarak 

kira-kira 10,8 A. pasangan basa purin  pirimidin sesuai benar dalam ruangan 

itu. sebaliknya disitu tidak ada   ruangan untuk 2 purin. ada  ruangan  untuk 2  pirimidin, namun  keduanya akan terlalu jauh terpisah untuk memberikan ikatan hidrogen. oleh sebab itu  satu anggota  pasangan basa dalam suatu heliks DNA harus selalu berupa pirimidin  dan yang lain  purin  karena faktor-faktor sterik. pasangan basa ini lebih jauh dibatasi oleh kebutuhan pengikatan hidrogen. atom-atom hidrogen  dalam basa pirimidin dan  purin memiliki  posisi tertentu. 

sitosin  tidak dapat berpasangan dengan adenin  sebab  akan terdapat dua 

hidrogen di dekat salah satu area  pengikatan dan tidak ada hidrogen di 

tempat yang lainnya. demikian juga  timin   tidak berpasangan dengan   guanin,

sebaliknya guanin membentuk 3  ikatan hidrogen dengan sitosin sedang

 adenin membentuk 2 ikatan hidrogen dengan timin,  daya tarik antara 

 kedua pasangan basa paling kuat pada orientasi dan jarak ikatan hidrogen ini,



Gambar 3.6. 

model molekul DNA heliks ganda yang menampakan  3  pasangan basa.bahwa arah kedua untai berlawanan. DNA bentuk 

B, heliks ganda klasik Watson-Crick, digambarkan disini. Dalam bentuk ini, 

bidang basa-basa tersebut tegak lurus terhadap sumbu heliks



 arah kedua untai berlawanan. DNA bentuk  B, heliks ganda klasik Watson-Crick, pada  bentuk ini, bidang basa-basa itu  tegak lurus terhadap sumbu heliks,

 pasangan basa ini  termasuk  komposisi basa DNA pada berbagai species,

Erwin  Chargaff Pada tahun 1950,  mengungkapkan  bahwa rasio adenin terhadap timin dan guanin   terhadap sitosin mendekati 1,0 pada semua species hal ini menunjukan  segi esensial struktur dan fungsi DNA species pasangan basa.  struktur DNA heliks ganda yang ditunjukan  pada   gambar  dibawah ini adalah DNA   bentuk B (B-DNA)




Gambar 3.3 



jika  susunan basa yang sebenarnya pada salah satu rantai diketahui, maka  dapat dituliskan  susunan basa pada rantai pasangannya maka satu rantai  merupakan komplemen rantai yang lain, dan inilah gambaran yang menandakan bagaimana molekul asam deoksiribonukleat dapat  melakukan duplikasi, salah satu cetakan  menyalin dirinya secara langsung  menghasilkan suatu cetakan  negatif   yang akan menjadi cetakan untuk menghasilkan positif  yang asli  lagi.  model untuk asam deoksiribonukleat, merupakan sepasang cetakan, yang saling komplementer.  sebelum duplikasi ikatan-ikatan hidrogen terputus, dan  kedua rantai membuka dan berpisah. kemudian masing-masing rantai  berperan sebagai cetakan untuk pembentukan rantai pasangan yang baru bagi  dirinya sendiri sehingga  di dapat 2 pasangan rantai, yang  sebelumnya hanya ada 1 pasang rantai. urutan-urutan pasangan  basa   di duplikasi secara tepat, pada  tahun   1958, Arthur Kornberg dan rekan-rekannya mengisolasi suatu enzim dari E. Coli yang mengkatalisis sintesis DNA.  enzim itu dinamakan  DNA polimerase,sebab   kemudian  ditemukan DNA polimerase yang lain. Pada replikasi DNA terjadi interaksi  yang rumit dan terkoordinasi lebih dari 20 macam protein, DNA polimerase l merupakan rantai polipeptida tunggal 103-kd, yang  mengkatalisis penambahan-penambahan unit-unit deoksiribonukleotida  selangkah demi selangkah menjadi sebuah rantai DNA,



(DNA) + dNTP (DNA) + PP  



(Singkatan dNTP menunjukkan deoksiribonukleotida trifosfat, dan PPi 

menampilkan  gugus pirofosfat). untuk mensintesis sebuah rantai DNA maka DNA polimerase I membutuhkan  komponen komponen ,antaralain: 


Gambar 3. 4


- DNA polimerase 1 menambahkan deoksiribonukleosida ke ujung 3'-

hidroksil pada rantai DNA yang telah  ada. dibutuhkan  suatu rantai pemula dengan sebuah gugus 3'-OH bebas,

- harus ada keempat prekursor yang sudah  diaktifkan-deoksiribonukleosida 

5'-trifosfat dATP, dGTP, dTTP dan dCTP. Ion Mg2+ ,

- sebuah cetakan DNA yaitu  esensial. cetakan dapat berupa untai DNA 

tunggal atau ganda. DNA untai ganda merupakan cetakan yang efektif 

hanya jika  tulang punggung gula fosfat diputus pada satu atau dua 

tempat ,

reaksi perpanjangan rantai yang dikatalisis oleh DNA polimerase  merupakan suatu serangan nukleofilik ujung 3'-OH pada untai pemula  (primer) terhadap atom fosfor paling dalam dari deoksiribonukleosida  trifosfat. Sebuah jembatan fosfodiester terbentuk dan secara bersamaan  pirofosfat dilepaskan. kemudian  hidrolisis pirofosfat oleh pirofosfatase  anorganik, yaitu enzim yang tersebar luas, mendorong terjadinya  polimerasi. Perpanjangan rantai DNA berlangsung arah 5 --> 3' 



Gambar 3.7 reaksi pemanjangan rantai yang dikatalisis

oleh DNA polimerase,



DNA polimerase mengkatalisis pembentukan ikatan fosfodiester hanya 

bila basa pada nukleotida yang masuk merupakan komplementer terhadap 

basa pada untai cetakan. kemungkinan untuk membentuk ikatan kovalen 

sangat rendah kecuali bila basa yang masuk membentuk tipe pasangan basa 

Watson-Crick dengan basa pada untai cetakan.






Gambar 3.8. DNA polimerase mengkatalisis elongasi rantai DNA arah 5' + 3'.

sehingga  DNA polimerase merupakan enzim yang diarahkan oleh cetakan 

, enzim itu  mendapat petunjuk dari cetakan 

dan mensintesis suatu produk dengan urutan basa yang komplementer 

terhadap urutan basa pada cetakan, DNA polimerase I merupakan 

enzim yang diarahkan oleh cetakan pertama yang ditemukan. sifat menonjol  

lainnya DNA polimerase I lainnya adalah bahwa enzim itu  memperbaiki 

kesalahan-kesalahan dalam DNA dengan cara mengeluarkan nukleotida yang 

salah. sifat-sifat DNA polimerase I ini memicu  ketepatan replikasi 

DNA tinggi , kesalahan rata ratanya kurang dari 10-8 per pasangan basa.

metode penentuan struktur DNA dapat dilakukan dengan menggunakan 

kristalografi sinar-X seperti halnya pada saat menentukan struktur protein 

Kary Mullisb   pada tahun 1984, mengungkapkan  metode  memperbanyak urutan-urutan DNA yang spesifik. yang dinamakan  reaksi rantai polimerase (PCR, polymerase chain reaction). andaikan  suatu dupleks DNA mengandung daerah ABCDE. jutaan salinan dari C  (sasaran) mudah diperoleh dengan PCR, bila  urutan B dan D (urutan-urutan pengapit) diketahui.  kita tandai satu untai dari dupleks ini dengan  a-b-c-d-e dan untai komplemennya dengan a'-b'-c'-d'-e'. PCR dilaksanakan  dengan menambahkan komponen-komponen berikut kepada larutan yang   mengandung urutan sasaran:

 1.sepasang pemula, b dan d', 

2. keempat , deoksiribonukleosida trifosfat (dNTP),

3.suatu polimerase DNA yang  tahan panas. 





Gambar 3.9 reaksi rantai polimerase (PCR). 



siklus terdiri dari 3 tahap: 

pemisahan untai, hibridasi primer-primer, dan pemanjangan primer-primer 

melalui sintesis DNA. reaksi dilakukan dalam bejana tertutup. siklus 

didorong oleh perubahan suhu. urutan-urutan pada 1 untai DNA awal 

ditandai dengan abcde dan urutan untai komplementernya dengan a'b'c'd'e'. 

primer b diperlihatkan dengan warna kuning dan primer d' dengan warna 

biru; DNA baru berwarna merah.

1. pemisahan untai. kedua untai molekul DNA induk dipisahkan dengan 

cara memanaskan  larutan pada suhu 95°C selama 15 detik,

2. hibridasi pemula,Larutan kemudian didinginkan .sampai mencapai suhu 54°C, agar  pemula dapat membentuk nhibrid dengan seuntai DNA. pemula b membentuk hibrida dengan b'  pada satu untai, dan pemula d' membentuk hibrida dengan d pada untai  komplemennya. karena jumlah pemula sangat berlebihan, dupleks dupleks DNA induk tidak dibentuk. pemula mempunyai  panjang yang khas, yaitu 20 sampai 30 nukleotida.

3. sintesis DNA. larutan kemudian dipanaskan sampai mencapai suhu 

72°C, suhu optimum untuk polimerase DNA ,

 polimerase yang tahan   panas ini berasal dari thermus aquaticus, suatu bakteri termofil.  perpanjangan kedua pemula terjadi ke arah urutan sasaran karena ujung  3' pemula d' berhadapan dengan c, dan ujung 3' pemula b berhadapan 

dengan c'. polimerasi dibiarkan berlangsung 30 detik. satu untai DNA 

baru yaitu  b-c-d-e dan yang lainnya yaitu  a'-b'-c'-d'. maka  kedua untai sasaran direplikasi, ketiga tahap ini -pemisahan untai, hibriodasi pemula, dan sintesis DNA  dapat dilakukan dengan berulang-ulang hanya dengan mengubah suhu 

campuran reaksi itu. termostabilitas polimerase memungkinkan PCR 

dilakukan dalam suatu wadah tertutup; tidak ada pereaksi yang ditambahkan 

sesudah  siklus pertama. ciri kunci PCR yaitu  bahwa semua untai DNA baru 

bertindak sebagai acuan pada siklus selanjutnha . secara spesifik, b-c-d-e yang 

dibentuk pada siklus pertama bertindak sebagai acuan untuk sintesis b'-c'-d'

pada siklus ke-2 dan siklus-siklus selanjutnya . demikian juga, a'-b'-c'-d'

bertindak sebagai acuan untuk sintesis b-c-d. pada akhir siklus ke-3, setengah 

jumlah total untai DNA merupakan unit b-c-d dan b'-c'-d'. jumlah DNA ini 

yang terdiri dari sasaran target yang diapit oleh pemula pemula bertambah 

secara eksponensial pada siklus-siklus berikutnya,  urutan-urutan  DNA lainnya dalam campuran itu  hanya bertambah secara linier. karenanya sesudah  beberapa siklus, hampir semua DNA adalah BCD, sesudah  n siklus, urutan ini diperbanyak 2 n kali. Dalam waktu kurang  dari 1 jam, dapat dihasilkan perbanyakkan sejuta kali setelah 20 siklus, dan  semilyar kali sesudah  30 siklus




Gambar  3.10. produk 3 siklus reaksi rantai polimerase. 


penambahan primer primer b dan d' menghasilkan perbanyakan urutan target c dan   komplemennya c' (keduanya berwama kuning) secara eksponensial,

 angka angka menunjukkan siklus dimana urutan itu  dihasilkan, urutan c sasaran tidak perlu diketahui. yang perlu diketahui hanya urutan-urutan pengapit b dan d. sasaran ndapat  berukuran jauh lebih besar dari pemula. dengan PCR sudah  dapat  diperbanyak sasaran besar seukuran 10 kb, PCR sangat sensitif satu molekul DNA saja sudah mampu  diperbanyak dan dideteksi,,PCR sangatlah spesifik karena hibridasi pada suhu tinggi,  yang diperbanyak hanyalah DNA yang ada   diantara pemula-pemula  yang telah   mengalami hibridasi. suatu gen yang kandungan DNA-nya kurang  dari sepersejuta DNA total, dapat didapat  dengan memakai  PCR, untuk memperbanyak DNA pemula tidak perlu merupakan komplemen yang sempurna dari urutan urutan pengapit. bila   diketahui urutan suatu gen dimungkinkan untuk  mencari variasi-variasi gen. 


dengan penggunaan PCR, pembuatan kloning  dan penentuan urutan DNA menjadi jauh lebih sederhana,  cara ini  mem-perluas ruang lingkup dan meningkatkan teknologi rekomendasi DNA, PCR dapat memberikan informasi diagnosa  kedokteran, bakteri dan virus dapat dideteksi dengan  menggunakan pemula spesifik,PCR mampu mengungkapkan  adanya virus imunodefesiensi manusia-1 (HIV-1) pada individu yang tidak  menunjukkan respons kekebalan tubuh  terhadap patogen ini, sehingga tidak  terdeteksi  pada uji antibodi ,mutasi gen-gen pengendali pertumbuhan tertentu, seperti gen  RAS, dapat diidentifikasi dengan PCR menemukan kuman mycobacterium tuberkolosis pada  spesimen jaringan memerlukan waktu dan sulit,  PCR dapat  untuk deteksi dini  kanker tertentu, dengan PCR, 10  kuman tuberkolosis diantara sejuta sel manusia dapat diketahui dengan  mudah,PCR  untuk mendeteksi leukemia-leukemia yang disebabkan oleh  penyusunan kembali kromosom.

 Kemampuan yang besar untuk  memperbanyak area  DNA tertentu dapat menjadi sangat penting untuk  memantau kemoterapi kanker. , pengobatan harus dihentikan saat  sel-sel kanker telah dihilangkan, dan segera dimulai kembali bila  kambuh lagi. 


profil DNA suatu individu sangat khas, karena banyak lokus genetik yang 

sangat bervariasi dalam suatu populasi, misalnya  organ-organ yang 

ditransplantasi ditolak bila  jenis HLA (jenis antigen leukosit manusia) donor 

dan resepien tidak sesuai , amplifikasi gen-gen multipel dengan PCR dipakai untuk menentukan asal-usul biologis. , PCR memungkinkan rekonstruksi DNA dari sampel-sampel purba, bagian-bagian dari beberapa gen yang berasal dari  peninggalan-peninggalan arkeologis  telah dapat dibaca dengan PCR, Jenis-jenis HLA manusia purba  memberikan gambaran sepintas mengenai  populasi dalam lingkungannya, DNA tertua yang sudah  dianalisa  berasal dari rayap yang terpendam dalam batu akik kuning. DNA sampel ini berumur 25-30 juta tahun, urutan gen RNA ribosom fosil rayap, yang berasal dari jaman  meosin ini memperlihatkan evolusi kecoa rayap , sel-sel dari semua  organisme mengandung asam deoksiribonukleat (DNA), dan DNA dari salah  satu organisme adalah unik.  DNA dapat digunakan untuk  penyelidikan forensik,

karena urutan DNA setiap orang adalah unik, dapat dicocokkan  seperti sidik jari. menggunakan bukti DNA untuk mengidentifikasi orang dalam kasus pidana  





 RNA



gen pada semua organisme prokariot dan eukariot terbuat dari DNA. 

pada virus gen terbuat dari DNA atau RNA (asam ribonukleat). RNA, seperti 

halnya DNA, merupakan polimer panjang tidak bercabang yang terdiri dari 

nukleotidanukleotida yang bersambung dengan ikatan 3'   -->5' fosfodiester 



(Gambar 3.8). struktur kovalen RNA berbeda dengan DNA ,


 unit-unit gula dalam RNA berupa ribosa bukan deoksiribosa. ribosa mengandung sebuah gugus 2'-hidroksil yang tidak ada  deoksiribosa. bahwa satu dari  keempat basa utama dalam RNA adalah urasil (U) yang menggantikan timin  (T). urasil, seperti timin, dapat membentuk pasangan basa dengan adenin,  namun  tidak mengandung gugus metil yang terdapat dalam timin. molekul RNA dapat berbentuk 




Gambar 1. struktur bagian dari suatu untai tunggal 

atau untai ganda.




Gambar 3.11. struktur RNA.



RNA tidak mampu membentuk heliks ganda tipe B-DNA sebab  

interferensi steril oleh gugus 2'-hidroksil pada unit-unit ribosanya. namun 

, RNA mampu  membentuk modifikasi heliks ganda dan pasangan.pasangan basanya menjauh membuat sudut sekitar 20° lebih besar dari garis  tegak lurus dengan sumbu heliks, suatu struktur yang mirip dengan A-DNA. RNA menyusun 5-10% dari berat kering sel. umumnya terdapat  2 kelompok utama RNA yang menyusun makhluk hidup, yaitu RNA  nongenetik dan RNA  genetik. 

1. RNA nongenetik

RNA nongenetik merupakan RNA yang tidak berperan sebagai  DNA. RNA nongenetik dimiliki oleh makhluk hidup yang materi genetiknya diatur oleh DNA. pada makhluk hidup kelompok ini, di dalam  selnya terdapat DNA dan RNA.

berdasar fungsi  dan letak , RNA non-genetik dibedakan  menjadi 3 jenis , yaitu  RNA transfer, RNA duta, RNA ribosom, 


. RNA RIBOSOM (rRNA) yaitu  RNA dengan jumlah terbanyak  dan penyusun ribosom. RNA ini fleksibel ,berupa pita tunggal, tidak bercabang, lebih dari 80% RNA merupakan rRNA. fungsi rRNA  belum banyak diketahui, mungkin  berperan  dalam proses sintesis protein,molekul-molekul  RNA sel-sel eukariotik merupakan jenis dasar yang sama, tidak seperti  DNA, maka RNA pada umumnya terdiri dari molekul berserat tunggal  meskipun  bagian-bagian dari serat RNA dapat menggulung kembali untuk  membentuk struktur-struktur heliks yang kecil, tabel dibawah ini  mengungkapkan  karakteristik ketiga jenis dasar  RNA untuk suatu sel bakteri sederhana seperti E. Coli


tabel sifat-sifat fisik asam-asam nukleat dari ecoli


jenis total      batas  jumlah satuan NMP    persentase RNA  dalam sel


t-RNA             75 – 90                                           16

m-RNA           75 - 3000*                                       2

r-RNA            5 S : kira-kira 100                        

                       l6 S : kira-kira 1500       ^               82

                       23 S: kira-kira.3100


keterangan:

* ukuran-molekul m-RNA ditentukan oleh jumlah sisa asam amino yang 

harus disintesiskan di dalam protein.

   ^  Istilah 5 S, 16 S, dan 23 S menunjuk pada  laju komponen molekuler 

tertentu suatu preparat RNA ribosomal mengendap, atau mengempas 

dalam medan gravitasi tinggi suatu ultrasentrifus. molekul yang lebih 

berat (besar) mengendap lebih cepat dan karenanya memiliki  

koefisien sendimentasi lebih fnggi. koefisien sendimentasi dinyatakan 

dalam satuan Svedberg (S) diambil dari nama ahli fisika swedia T. 

Svedberg yang menciptakan ultrasentrifus pada  tahun 1925.

 RNA DUTA atau  messenger RNA  (mRNA) yaitu  asam nukleat  yang berbentuk pita tunggal dan merupakan RNA terbesar atau  terpanjang yang bertindak sebagai pola cetakan pembentuk  polipeptida. mRNA  sebagai cetakan  dalam sintesis protein,fungsi  mRNA yaitu  membawa kode-kode  genetik dari DNA ke ribosom. 

RNA TRANSFER   (tRNA) yaitu  RNA terpendek yang bertindak 

sebagai penerjemah kodon dari mRNA.  tRNA berguna untuk   

mengikat asam-asam amino yang akan disusun menjadi protein dan 

mengangkut semua  ke ribosom. pada tRNA terdapat bagian yang 

berhubungan dengan kodon yang dinamakan  antikodon dan bagian yang 

berfungsi sebagai pengikat asam amino,



2. RNA genetik

RNA genetik berfungsi yang sama dengan DNA, yaitu   merupakan molekul genetik yang secara keseluruhan bertanggung jawab  dalam membawa segala materi genetis, seperti yang dimiliki oleh DNA. RNA ini berfungsi sebagai DNA. RNA genetik ini  hanya dimiliki oleh makhluk hidup tertentu yang tidak mempunyai  DNA, seperti pada beberapa jenis virus.


RNA juga merupakan bahan genetik dalam  virus tertentu. seperti  dalam ribosom  yang  merupakan struktur protein , RNA yang kompleks, maka virus-pun merupakan kumpulan asam nukleat dan molekul-molekul protein.

asam nukleat sering ditemui  di alam bergabung dengan protein, dalam 

sel somatik dari hewan dan tanaman  , DNA kromosomal atau kromatin

tergabung dengan protein. termasuk dalam gabungan protein DNA ini 

terdapat suatu kelompok yang dinamakan  histon. histon ini mengandung 

sebagian sisa-sisa lisin, arginin atau keduanya tergantung pada histon apa, 

dan ini yang mengakibatkan  sangat kompleks dengan gugus-gugus 

fosfodiester yang bermuatan negatif dari tulang punggung DNA. karena 

interaksi antara DNA dan histon tidak sembarangan , maka kromosom 

eukariotik merupakan kompleks asam nukleat-protein yang sebenarnya. 

Kompleks-kompleks asam nukleat protein penting yang lainnya termasuk 

ribosom dan virus.



Gambar  3.1 3 struktur protein RNA.


Gambar 3.13   disosiasi ribosom E. Coli menjadi r-RNA dan protein-protein. 

dengan  keadaan yang sesuai  RNA ribosomal dan protein-protein 

yang dipisahkan secara spontan akan bergabung kembali untuk membentuk 

satuan-satuan kecil ribosomal yang berfungsi.

Ribosom merupakan struktur subseluler dimana sintesis protein  berlangsung. bila  ribosom dari sel prokariotik berbeda dalam ukuran dan  perincian struktural dari ribosom eukariot, namun hal-hal dasar penting  adalah sama bagi keduanya,

Ribosom 70 S  yang utuh terdiri dari dua subsatuan, yaitu 50 S dan 30 S subsatuan. Kedua  satuan ini bergabung untuk membentuk sebuah ribosom yang utuh  berdiameter sekitar 200  A

dan bobot molekuler sekitar 2,5  x 106. Struktur  nukleoprotein dari ribosom dapat didisosiasikan oleh perlakuan dengan  bahan-bahan kimia menjadi komponen-komponen induknya, seperti  pada   GAMBAR 0. penyelidikan terhadap penyusunan  kembali dari subsatuan-subsatuan ribosomal 30 S dan 50 S   menunjukan  bahwa protein ribosomal merupakan hal penting bagi struktur  dan fungsi ribosom.




virus merupakan partikel lembam yang menular dan terdiri dari molekul 

asam nukleat dikelilingi oleh lapisan protein pelindung. lapisan protein 

melindungi asam nukleat viral terhadap aksi nuklease. protein viral juga 

dapat melakukan fungsi-fungsi struktural seperti dalam hal virus bakterial 

pemakan bakteri T2. virus tidak dapat melaksanakan metabolisme energi dan 

dapat berada dalam keadaan tetap hanya dengan menulari sel induk,


jika  virus menulari sel induk, bahan genetik viral (DNA atau RNA) 

tersuntikkan ke dalam sel. protein sel dan alat biosintetik asam nukleat 

kemudian memproduksi  asam nukleat viral baru dan protein dengan 

menggunakan keterangan genetik yang dibawa oleh DNA dan RNA yang 

disuntikkan. penyusunan spontan dari protein-protein viral dan asam nukleat 

berakibatkan pembentukan virus baru. banyak virus akhimya membinasakan 

sel induk dan sehingga disebut  bersifat patogenik atau .pemicu  penyakit. beberapa virus memicu sel induk  menciptakan  pola-pola pertumbuhan dan permukaan-permukaan sel  yang tidak  normal. ini dinamakan  virus oncogenik atau virus pemicu  tumor.



beberapa virus adalah   rudimentar yaitu memiliki asam .nukleat kecil dengan hanya 3 gen, virus lain memiliki  struktur lebih  rumit dan karena itu lebih banyak gen dalam beberapa hal sebanyak 250 atau  lebih.


virus  sebagai suatu ribonukleoprotein adalah virus  mosaik tembakau (TMV) pada tahun 1935. Strukturnya merupakan  perwakilan dari suatu kelompok umum virus yang memiliki  bentuk seperti  tongkat heliks. TMV menggambarkan jenis umum dari struktur viral yang  asam nukleatnya dikelilingi oleh sebuah kulit struktural yang tersusun dari  banyak molekul protein identik atau banyak dari beberapa macam protein. struktur TMV terdiri atas heliks, RNA tunggal yang sangat rapat  dikelilingi oleh kurang lebih 2130 subunit protein yang identik, dengan  menghasilkan partikel virus dengan diameter sekitar 180 A  dan  panjang total sekitar 3000 A. dengan persyaratan keadaan yang serasi, subunit  protein dapat terdisosiasikan dari RNA-nya dan kemudian bergabung  kembali untuk menghasilkan lagi sebuah virus yang menjangkit. Ini  merupakan suatu contoh dari pengumpulan diri dari kompleks super  molekular yang sering diamati dalam biokimia dan biologi molekuler struktur  viral dapat juga kompleks seperti dalam hal bakteriofag T2. DNA dari 

bakteriofag T2 telah dicakup dalam suatu kapsul oleh kulit protein yang 

memiliki  bentuk icosahedral. Ini  suatu pengaturan biasa pada  kebanyakan jenis virus.



Gambar 8. molekul amoniasil t-RNA dan hubungannya dengan m-RNA. 

spesifitas yang tinggi dalam hal berpasangan basa kodon-antikodon 

menjamin letak yang betul dari molekul ammoasil t-RNA  sepanjang cetakan m-RNA.



RIBOSOMAL RNA (m-RNA)

letak berlangsungnya sintesis protein yaitu  ribosom,  sintesis protein terjadi di atas permukaan RNA-protein kompleks, yang  dinamakan  ribosom. semua  fungsi ribosom yaitu  menjamin orientasi  yang benar antara  molekul-molekul amonosil t-RNA  dan  cetakan m-RNA , yang sedang diikatkan kepada cetakan. karena itu, ribosom  mengikat m-RNA, aminosil t-RNA yang datang masuk, dan bagian dari  rantai yang sedang tumbuh, semuanya pada orientasi sterokimiawi yang  betul,  ribosom mengandung enzim-enzim yang dinamakan  translokase, yang mengakibatkan  ribosom bergerak sepanjang untai m-RNA  saat  sintesis protein berlangsung. pada suatu prokariot seperti E. Coli sekitar, 15.000 ribosom tersalurkan   ke seluruh sitoplasma. Ribosom E. Coli yang utuh memiliki  partikel  dengan berat 3 x 106 Dalton dan dianggap  sebagai ribosom 70 S, karena .sifat sendimentasi di dalam ultrasentrifus. Bentuk seluruh ribosom 70 S yang  tampak  dalam Gambar dibawah ini



Gambar  3.19



struktur E. Coli ribosom, yang menunjukan  disosiasi setiap   subsatuan menjadi komponen-komponennya r-RNA dan protein,  bahwa suatu ribosom 70 S yang utuh terbentuk, jika  subsatuan subsatuan  mengikat diri dengan m-RNA. (Perhatikan juga bahwa koefisien sedimentasi  tergantung pada baik bobot molekuler maupun bentuk molekul. karena itu  harga S dari subsatuan ribosom tidak menghasilkan jumlah harga S dari ribosom yang utuh).

tanpa adanya m-RNA dan pada konsentrasi rendah Mg2+, ribosom 70 S 

berdisosiasi menjadi dua subsatuan: satu subsatuan 50 S (berat partikel kira kira 2 x 106 Dalton) dan satu subsatuan 30 S (berat partikel kira-kira 1 x 106 

Dalton). RNA robosomal dan komponen-komponen protein setiap  subsatuan 

 diisolasikan dengan cara-cara kimia yang sesuai dan fraksionasi. hasil pemisahan komponen-komponen dari tiap subsatuan .ribosomal E. Coli tampak   dalam



 Gambar 7.


pada  saat yang  tepat dimungkinkan untuk secara spontan terjadinya 

penyusunan kembali subsatuan-subsatuan ribosomal 30 S dan 50 S yang 

aktif. jadi jelas bahwa penataan yang kompleks dan sangat spesifik dari 

protein dan asam-asam nukleat dan ribosom disebabkan oleh perakitan 

mandiri dari komponen-komponennya.pada sel eukariotik, sintesis protein tidak saja terjadi di dalam  sitoplasma, namun  juga sampai ukuran terbatas di dalam mitokhondria dan  kloroplas. ribosom dari kloroplas dan mitokhondria sama dengan ribosom  70 S dari prokariot, sedang ribosom dalam sel sitoplasma sel eukariotik lebih  besar dan lebih kompleks. seperti ribosom 70 S dari prokariot, maka ribosom  dari 80 S dari eukariot berdisosiasi menjadi satu subsatuan besar (60 S) dan  satu subsatuan kecil (40 S). subsatuan 60 S mengandung 3  molekul RNA :   23 S,5 S, 7 S, .Subsatuan 40 S memiliki  1  molekul RNA 18 S yang  tunggal. adanya  protein-protein ribosomal di dalam nukleoprotein 

yang berstruktur kompleks dari ribosom eukariotik. dalam suatu sel eukariotik, seperti hepatosit, ribosom umumnya   ada dalam persekutuan dengan retikulum endoplasmik, yaitu suatu  struktur yang tersusun dari banyak saluran terbentang ke segala jurusan di  dalam seluruh sitoplasma. 



Gambar 3.20 menunjukkan retikulum endoplasmik dan ribosom.


Gambar 3.20. retikulum endoplasmik.  ribosomnya, terlihat  sebagai granula berjajar-jajar sepanjang jalan lintas retikulum endoplasmik.

tidak memandang jenis sel apa, maka cara kerja ribosom dalam sintesis 

protein adalah umum. kedua subsatuan ribosomal membentuk suatu ribosom 

lengkap jika  terikat pada m-RNA. kompleks ribosom m-RNA merupakan 

satuan penyebab sintesis protein yang aktif. Hubungan antara ribosom, m-RNA dan t-RNA biasanya lebih dari 1  ribosom terikat pada satu untai m-RNA. hal ini  memungkinkan pembentukan serentak beberapa protein dari 

cetakan yang sama dengan cara  garis rakitan,  Multi-ribosom/m-RNA 

kompleks ini dinamakan  polisom,  pembentukan m-RNA dengan transkripsi dari DNA , penjelmaan dari urutan basa dari m-RNA ke dalam struktur protein oleh  sintesis protein ribosomal terkoordinasi secara ketat terhadap waktu dan 

tempat, setidak-tidaknya di dalam E. Coli. Sementara ujung 5' dari m-RNA 

yang baru terbentuk terkelupas dari cetakan DNA, maka subsatuan ribosomal 

mengikatkan diri dan sintesis protein dimulai walaupun  cetakan m-RNA 

sedang dibuat. Komponen penyusun DNA dan RNA mempunyai  banyak kemiripan. tetapi , karena fungsinya berbeda, keduanya juga memiliki beberapa 

perbedaan, terutama dalam hal letak, struktur, kadar, fungsi, dan komposisi 

kimianya,

 Perbedaan DNA dan RNA


  OBJEK                      DNA                                   RNA


fungsi               -  mengendalikan faktor keturunan      -sintesis protein

                              dan sintesis protein

letak inti sel        - inti sel                                           -  sitoplasma, ribosom


   bentuk                       - pita spiral ganda             -   pita tunggal

   komponen  gula     -  deoksiribosa                    - ribosa


     ukuran                      - sangat panjang                -  pendek


basa nitrogen           -  purin : adenin, guanin,      - purin : adenin, 

                                         pirimidin : sitosin,timin     guaninpirimidin : sitosin, urasi


 kadar        - tidak dipengaruhi oleh kecepatan       -berubah-ubah menurut

                   sintesis protein                                           kecepatan sintesis protein


RNA


Karena sel berkembang biak menurut proses pembelahan, maka DNA 

harus membiak dalam bentuk tepat sama dalam tiap sel dari generasi ke 

generasi. tambahan pula berfungsinya suatu sel individu yang normal 

diperlukan penggunaan informasi genetik yang terkandung dalam DNA 

untuk mengarahkan biosintesis dari protein enzim. kedua hal ini menentukan 

peranan bahan genetik dalam sel dan menimbulkan dogma pusat genetika 

molekuler. pendapat ini merupakan garis besar mengenai peranan DNA dan 

RNA pada pewarisan informasi genetik dari satu bentuk simpanan menjadi 

struktur primer akhir dari suatu molekul protein, 




Gambar  3.14. dogma pusat dari genetika molekuler. anak panah 

menandakan  arah arus informasi genetik. garis terputus-putus 

menandakan  keadaan-keadaan khusus yang menyimpang dari bagan ini.



3 proses utama terlihat pada gambar atas yaitu translasi,replikasi, transkripsi, 

1 .transkripsi menyangkut perangkaian secara linier satuan-satuan 

monomer RNA., atau ribo-nukleotida, dengan menggunakan suatu 

bagian khas yang kecil (gene) dari untaian DNA sebagai model. Molekul 

RNA tidak saja menyediakan cetakan kerja bagi biosintesis protein, 

namun  juga bekerja sebagai pembawa istimewa untuk asam amino dan  

juga memperlengkapi tempat tautan di mana sintesis protein akan 

berlangsung.


2.replikasi menyangkut perangkaian secara linier satuan-satuan monomer 

DNA untuk membentuk replikat atau kopi yang tepat dari rangkaian 

struktur DNA yang lama. Proses ini memungkinkan pembentukan dua 

molekul anak DNA selama pembelahan sel, masing-masing satu kopi 

yang tepat dari induk DNA.


3. translasi meliputi perangkaian secara linier monomer-monomer asam 

amino, dengan memakai  satu jenis khas RNA sebagai cetakan dan 

jenis khas RNA lain sebagai pembawa dan pengubah asam amino. 

sesuai dengan proses  dalam sintesis protein..bagan yang tampak pada gambar diatas  juga memuat proses lain, yang  ditemukan oleh penelitian baru-baru ini: dalam keadaan tertentu, RNA dapat  bertindak sebagai suatu cetakan untuk biosintesis DNA proses ini dianggap  transkripsi kebalikan. Dalam hal ini jelas bahwa asam-asam nukleat  berperan  dalam biosintesis protein.

pada gambar diatas ini tampak  bagaimana arus informasi genetik 

dalam suatu sel berlangsung dari DNA ke RNA. Transkripsi adalah suatu 

satuan spesifik dari informasi genetik dalam DNA yang mengakibatkan  

pembentukan sebuah molekul RNA berserat tunggal dengan suatu urutan 

asam basa komplementer terhadap bagian untai DNA yang ditranskripsikan. 

 adanya suatu untai DNA yang terbagi menjadi  bagian-bagian pendek yang saling dihubungkan. Setiap bagian, atau gen  terdiri dari suatu urutan basa yang membuat suatu kode untuk molekul RNA  yang unik. Molekul RNA yang sesuai dengan suatu gene tertentu, mungkin  merupakan salah satu dari 3 tipe RNA, yaitu t-RNA, m-RNA, r-RNA 

golongan terbesar yang maha luas dari gen dalam kromosom memberi 

kode untuk molekul-molekul m-RNA, sehingga menyediakan  pengarahan utama untuk sintesis protein. peta-peta genetik yang  menunjukkan tempat-tempat dari banyak gene yang sesuai dengan protein protein tertentu, termasuk E. Coli.


proses sintesis molekul RNA oleh transkripsi dari cetakan DNA yang 

bersangkutan  dibagi menjadi beberapa prosedur ,antaralain : 



prosedur  1. enzim RNA polimerase terikat pada urutan spesifik dari basa, 

atau tanda permulaan, pada permulaan gene sedang mengalami transkripsi. tempat-tempat permulaan ini merupakan urutan  basa yang kaya akan pirimidin dan mempunyai sekitar 10  nukleotida. pengikatan RNA polimerase pada tempat permulaan  menyebabkan terbukanya gulungan heliks rangkap DNA pada  bagian pendeknya. untuk setiap gen  tertentu, hanya 1  untai  heliks rangkap berfungsi sebagai cetakan untuk transkripsinya.  RNA polimerase dari E. Coli menghasilkan semua dari 3  jenis RNA seluler. pada sel mamalia terdapat  beberapa RNA polimerase yang berbeda. RNA polimerase E. Coli mempunyai bobot molekuler kira-kira 5 x  105 dan terdiri   dari lima sub satuan.


prosedur  2. Substrat untuk reaksi RNA polimerase, yaitu ATP, GTP, UTP, dan CTP, merupakan pasangan basa terhadap basa  komplementernya pada satu dari bagian-bagian DNA.  kekhususan dari pasangan basa memungkinkan DNA untuk  bertindak sebagai cetakan pada penambahan ribonukleosida 

trifosfat dalam urutan yang benar kepada untai RNA yang sedang tumbuh. RNA polimerase mengkatalisis pembentukan hubungan fosfodiester antara ribonukleosida trifosfat dan ujung  3'-OH dari untai RNA yang sedang tumbuh. pembebanan yang diikuti hidrolisis pirofosfat membantu menyediakan gaya 

pendorong untuk reaksi ini. bekerjanya RNA polimerase sama  dengan bekerjanya DNA polimerase 1. Pertumbuhan untai  RNA seperti halnya dengan DNA, berlangsung dalam arah 5' -->  3'.



Gambar 5. Proses transkripsi RNA.




prosedur  3. sementara RNA polimerase bergerak ke bawah menuruti untai 

DNA, maka hibrida RNA/DNA dupleks yang dihasilkan, membuka kumparannya, dan untai cetakan DNA membentuk  kembali heliks rangkap DNA/DNA dengan 

untai komplementer kromosomnya. Pada ujung gen  ,suatu  urutan basa khusus memicu  berhentinya transkripsi dan  RNA polimerase melepaskan diri dari molekul DNA, protein khusus, yaitu faktor p,  mungkin terlibat dalam proses penyelesaian.

prosedur  4. sesudah  molekul RNA disintesis, imungkin dapat diubah secara kimiawi. bahwa 18 S dan 28 S  r-RNA ribosom mamalia merupakan hasil dari metilasi dan  pembelahan pelopor 45 S yang tunggal. seperti pada pembentukan zimogen atau pelopor tak aktif dari  protein enzim tertentu.  bahwa molekul t-RNA  dihasilkan oleh pembelahan selektif terhadap molekul RNA  yang lebih besar. basa-basa yang tidak   penting terutama t-RNA biasa, mungkin merupakan akibat dari  perubahan kimia sesudah terjadi transkripsi dari pelopor t-RNA.




 TRANSFER RNA (t-RNA)


Transfer RNA (t- RNA) yaitu  bentuk terkecil dari RNA. kadang dinamakan  s-RNA (small-RNA), sebab  berada  di dalam cairan bagian atas dari larutan, sedangkan bentuk RNA  yang lain (yang lebih berat) mengendap oleh sentrifugasi ultra. masing masing dari ke-20 asam amino memiliki  sedikitnya satu molekul t-RNA  untuk mengangkut molekul t-RNA tadi ke tempat .sintesis protein dan menjamin penempatannya yang benar dalam urutan asam  amino dari protein yang sedang disintesis. lengkung antikodon pada  gambar ini mengandung sebuah basa triplet (antikodon)  yang komplementer terhadap salah satu kodon untuk alanin,  antikodon berperan dalam sintesis protein.




Gambar 6. Gambaran skematik molekul t-RNA.



Model  daun    struktur t-RNA yang diperlihatkan dalam GAMBAR 7    merupakan pendekatan 2 dimensi  dari bentuk  sebenarnya . berdasar  analisa  difraksi sinar-X sudah   ditentukan struktur-struktur 3  dimensi sejumlah t-RNA.

 bahwa pada GAMBAR 6   satu antikodon untuk alanin yaitu   triplet 3'CGI5', yang komplementer terhadap kodon 5'GCC3'. (I berarti  inosin).  kedudukan ketiga  di dalam anti kodon (basa pada ujung 5' dari anti kodon) memiliki  jauh 

lebih banyak kebebasan untuk bergerak dibandingkan  2 basa  pertama.



Gambar 7. Model daun semanggi struktur t-RNA.



penelitian  ini dinamakan  konsep goyang dan menjelaskan mengapa triplet 

antikodon yang sama dalam molekul t-RNA tertentu dapat berpasangan basa

dengan berbagai kodon triplet yang berbeda. pada masalah kode genetik secara terperinci, maka suatu asam  amino tertentu dapat memiliki  lebih dari satu kodon triplet, molekul aminoasil t-RNA yang tampak  dalam


 Gambar 4 


maka  kodon-kodon GCU, GCC, GCA, GCG semuanya adalah kode untuk alanin. 

Dari keempat kodon ini, anti kodon yang ditunjukkan dalam GAMBAR 4 

akan berpasangan basa dengan GCU, GCC, dan GCA.  kedua basa pertama dalam 3 kodon ini adalah sama (CG), dan hanya  kedudukan ketiga berlainan. Interaksi antara inosin, basa goyang dalam  alanin antikodon dan masing-masing dari 3 basa, yang dapat berpasangan  basa dengan basa tadi.  potensi berpasangan basa  ganda ini pada kedudukan anti kodon ketiga berarti bahwa molekul amoniasil  t-RNA yang sama dapat berpasangan basa sampai dengan 3 kodon,  semuanya mengkhususkan diri dengan asam amino yang sama.

hasil guna dari ikatan misalnya CGI dan tiap-tiap ketiga kodon yang 

bersesuaian adalah tidak sama untuk masing-masing. variasi dalam 

kemampuan mengikat ini dapat berguna sebagai dasar untuk pengendalian 

laju sintesis protein. yaitu mungkin maka  laju penggabungan  suatu asam amino tertentu pada suatu rantai protein yang sedang tumbuh, ditentukan oleh kemungkinan kodon mana yang digunakan.




MESSENGER RNA (m-RNA)

ini membicarakan bagian-bagian dan cetakan untuk sintesis protein, dimana 

ukuran molekul m-RNA tergantung pada jumlah sisa asam amino dalam 

protein yang membutuhkan  molekul m-RNA itu sebagai cetakan. sintesis suatu  protein yang mengandung sisa asam amino sebanyak 500 jelas harus diurus  oleh molekul m-RNA yang memiliki  paling sedikit  1500 (3 x  500 basa).

dalam  struktur t-RNA tampak  bahwa suatu antikodon istimewa dalam molekul t-RNA sesuai dengan asam amino  tertentu yang dibawa serta. Dalam urutan basa dari cetakan kerja untuk  sintesis protein, yaitu m-RNA terdapat basa triplet atau kodon yang  komplementer terhadap t-RNA antikodon. Letak setiap kodon pada untai m- RNA sesuai dengan letak asam amino yang bersesuaian di dalam struktur  primer protein, yang memerlukan m-RNA sebagai cetakan.

perubahan m-RNA dalam bakteri berlangsung sangat cepat, dengan 

melihat  umur rata-rata sekitar 2 menit. sedang  transkripsi suatu ngen tertentu menghasilkan hanya 1  molekul m-RNA sekali, namun 1   molekul m-RNA ini dapat mengarahkan biosintesis dari banyak molekul protein secara serentak.

Hubungan antara aminoasil   m-RNA  dan t-RNA pada  GAMBAR 8. Gambar ini adalah  peranan dari interaksi kodon-antikodon dalam penempatan 

secara benar dari asam amino di dalam rantai protein. Karena sekarang telah 



GAMBAR 8