Tampilkan postingan dengan label Terapi lintah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Terapi lintah. Tampilkan semua postingan

Terapi lintah

 



Terapi Lintah

Sistem pengobatan modern telah berkembang 

pesat dimasa sekarang ini dan telah menyentuh 

hampir semua lapisan warga   seiring dengan 

majunya ilmu pengetahuan, teknologi, kedokteran, 

farmasi, dan sebagainya. Dewasa ini, praktik￾praktik pengobatan medis modern telah 

berkembang baik, yakni pengobatan medis yang 

diselenggarakan oleh lembaga pemerintah maupun 

swasta selalu diikuti dengan perkembangan 

praktik-praktik pengobatan tradisional. Hal ini 

menunjukkan bahwa eksistensi pengobatan 

tradisional terbilang cukup baik serta menjadi 

model pengobatan alternatif warga   negara kita .

warga   negara kita  yang tingkat 

kemajemukannya tinggi dengan beragam kultur 

budaya, membawa pengaruh terhadap beragamnya 

metode pengobatan. Selain metode pengobatan 

dalam dunia kedokteran modern, terdapat juga metode pengobatan tradisional. Sebagaimana 

dijelaskan pada pasal 12 ayat (1) dan (2) Keputusan 

Menteri Kesehatan Nomor 1076 Tahun 2003 

tentang enyelenggaraan pengobatan tradisional, 

dinyatakan bahwa pengobatan tradisional 

merupakan salah satu upaya pengobatan dan/atau 

perawatan cara lain diluar ilmu kedokteran 

dan/atau ilmu keperawatan, sebagai upaya 

peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, 

penyembuhan penyakit, dan/atau pemulihan 

kesehatan (Menkes, 2003).

Data dari SUSENAS (Survey Sosial Ekonomi 

Nasional) menyatakan bahwa pada tahun 2001 

hingga 2011, warga   negara kita  melakukan 

pengobatan tradisional semakin meningkat sebesar 

49.53% dari 9.8% (Rahayu, 2012). Data dari 

SUSENAS menunjukkan bahwa sistem 

pengobatan alternatif cukup berkembang di 

warga   negara kita . Perkembangan pengobatan 

tersebut didorong oleh beberapa faktor, 

diantaranya faktor sosial, faktor ekonomi, faktor 

budaya, faktor psikologis, faktor kejemuan 

terhadap pelayanan atau fasilitas medis, faktor 

manfaat dan keberhasilan, faktor pengetahuan, dan 

pemahaman tentang sakit, dan penyakit (Assegaf, 

2011).

Sistem pengobatan tradisional dapat menjadi 

pilihan alternatif bagi warga   untuk menjadi 

jalur penyembuhan pengobatan suatu penyakit. 

Berkenaan dengan jalur pengobatan, secara umum 

warga   mengenal dua pilihan yaitu jalur medis 

(metode kedokteran) dan jalur non medis (metode 

tradisional). Kini, keduanya sama-sama 

dibutuhkan adanya. Namun, pengobatan modern 

yang telah berkembang dimasa sekarang ini 

merupakan sistem pengobatan dengan 

memakai   obat dari bahan kimia sintesis, 

dimana penggunaan obat-obat sintesis tersebut 

kurang baik untuk dikonsumsi dalam jangka 

panjang, sebab  memiliki efek samping yang dapat 

merusak hati dan ginjal jika dipakai   dalam 

jangka waktu yang lama.

Kegagalan dan disharmoni pada sistem 

pengobatan modern seringkali menjadi faktor

penting warga   dalam pelimpahan usaha 

pengobatan dan pemulihannya ke pengobatan 

alternatif. Hal ini dibuktikan adanya 15% 

pengaduan dengan total 543 penggunaan obat dari 

periode waktu Januari-Juli tahun 2012. Tercatat 

63% pengaduan dari 890 layanan kesehatan di 

Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan 

negara kita  (YPKKI) terhadap layanan medis, antara 

lain berupa biaya pengobatan yang tinggi, 

penggunaan perlengkapan kesehatan yang ilegal, 

obat kadarluarsa, dan malpraktik (YPKKI, 2012).

berdasar  hasil studi pendahuluan melalui 

wawancara kepada warga   Bekasi Utara, 

mayoritas warga  nya berusaha mencari dan 

beralih pengobatan alternatif yang menjadi pilihan 

untuk menyelesaikan masalah kesehatannya. 

Akhir-akhir ini mulai banyak bermunculan klinik￾klinik pengobatan tradisional yang sangat diminati 

oleh warga   luas. Seperti halnya mayoritas di 

wilayah Bekasi Utara, salah satu tempat 

pengobatan alternatif warga   Bekasi Utara 

yaitu di Rumah Sehat Klasik yang terletak di 

daerah Perumahan Alinda, Kaliabang Tengah, 

Bekasi Utara.

Salah satu pengobatan tradisional yang ada saat 

ini yaitu pengobatan tradisional dengan 

memakai   media lintah sebagai penyembuh 

penyakitnya. Sejak dahulu hingga kini, 

pemanfaatan lintah medis (Hirudo medicinalis) 

sebagai pengobatan, atau saat ini dikenal dengan

terapi lintah, menjadi perhatian warga   dalam 

memilih teknik pengobatan. Terapi lintah sudah 

mulai banyak diaplikasikan di negara kita  saat ini. 

Bahkan, tidak sedikit warga   yang 

mengandalkan terapi lintah secara rutin sebagai 

tindakkan preventif atau merawat kesehatan.

Terapi lintah adalah suatu jenis terapi dengan 

memanfaatkan hisapan lintah. Hakikatnya, teknik 

pengobatan dengan mengisap darah sebagai

pengobatan dan juga melancarkan aliran darah atau 

dengan istilah bekam dan fashdu, hanya berbeda 

pada medianya yaitu lintah. Salah satu khasiat yang 

paling popular adalah mengobati peradangan, 

meringankan nyeri, hingga melancarkan peredaran 

darah. Manfaat lainnya yaitu untuk mengobati 

abses, artritis, glaukoma, miastenia gravis, 

thrombosis, dan beberapa kelainan vena. Selain 

manfaat yang telah disebutkan di atas, lintah medis 

ini juga dapat dipakai   sebagai operasi plastik 

dan beberapa masalah sirkulasi darah lainnya serta 

penyakit jantung iskemik (Taqiyyah & Anggraini, 

2017). Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk 

menganalisis metode pengobatan terapi lintah di 

Rumah Sehat Klasik Bekasi Utara.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 

2019 hingga bulan Juli 2019. Penelitian ini 

dilakukan dengan proses yang bertahap yaitu mulai 

dari tahap perencanaan, persiapan penelitian yang 

dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan 

sebagai kegiatan inti penelitian, dan diakhiri 

dengan laporan penelitian. Penelitian dilakukan di 

Rumah Sehat Klasik Jalan Alinda No. 95, 

Kaliabang Tengah, Bekasi Utara.Penelitian ini memakai   metode kualitatif 

deskriptif. Hal ini disebab kan, penelitian

dilakukan pada kondisi yang alamiah. Data yang 

ingin diperoleh dari penelitian ini yakni mengenai 

analisis terapi lintah di Rumah Sehat Klasik. 

Penelitian ini memakai   teknik sampling

berupa purposive sampling. Adapun sampel/subjek 

yang dipilih merupakan pasien yang sedang 

melakukan terapi di Rumah Sehat Klasik yakni 

sebanyak 15 orang.

Metode yang dipakai   dalam penelitian ini 

adalah metode triangulasi. Peneliti memakai   

wawancara terstruktur dan berkembang, observasi, 

dan dokumentasi untuk sumber data yang sama 

secara bersamaan. Teknik analisis data dalam 

penelitian ini dilakukan dengan tiga cara, yaitu 

reduksi data, penyajian data, dan penarikan 

kesimpulan.

HASIL PENELITIAN

Karakteristik Responden Penelitian 

berdasar  data sekunder (dokumen) dari 15 

responden, diketahui bahwa pasien di Rumah Sehat 

Klasik yang berusia <40 tahun lebih banyak 

dibandingkan dengan pasien yang memiliki usia 

lebih dari 40 tahun. Pada tingkat pendidikan 

responden di Rumah Sehat Klasik, sebagian besar 

lulusan SMA/sederajat sebanyak 9 orang, 

sedangkan tingkat pendidikan yang paling sedikit 

adalah lulusan SMP/ sederajat, SD/ sederajat, dan 

pasien yang tidak menempuh pendidikan sebanyak 

masing-masing 1 orang. Perbandingan pasien yang 

menjalani terapi yakni pasien laki-laki lebih 

banyak dibandingkan pasien perempuan. Pada 

pasien bermata pencaharian pokok sebagai 

karyawan swasta sebanyak 6 orang, sebagai 

wiraswasta sebanyak 2 orang, sebagai ibu rumah 

tangga sebanyak 3 orang, sebagai Pegawai Negeri 

Sipil (PNS) sebanyak 1 orang, sebagai pengajar 

sebanyak 1 orang, dan sebagai mahasiswa 

sebanyak 2 orang.

Standar Operasional Terapi Lintah

Hasil wawancara dengan beberapa pasien 

bahwa mereka dapat memahami dan menerima 

semua Standar Operasional Prosedur (SOP) yang 

diberikan dan dilakukan terapis Rumah Sehat 

Klasik. sesudah  memahami semua SOP, beberapa 

pasien berpendapat bahwa pelayanan yang 

diberikan lebih terstruktur dan terpercaya serta 

merasa yakin bahwa tindakkan terapi menjadi salah Mutu Pelayanan Terapi

Hasil data kuesioner yang diisi oleh pasien 

sesudah  terapi dan wawancara dengan pasien, 

bahwa mutu atau kualitas yang diberikan oleh 

Rumah Sehat Klasik memperoleh nilai dan 

anggapan baik dari pasien. Selain itu, pasien juga 

mengakui saat diwawancarai oleh peneliti yaitu 

pelayanan yang baik inilah menjadikan pasien 

untuk rutin terapi tanpa mempersoalkan biaya yang 

akan dikeluarkan. 

Penilaian yang diberikan pasien terhadap mutu 

atau kualitas Rumah Sehat Klasik melalui 

pengisian kuesioner memiliki tinjauan beberapa 

aspek penilaian, yaitu aspek pelayanan terapi 

lintah, aspek fasilitas, aspek perhatian/empati, 

aspek edukasi, aspek pelayanan administrasi, dan 

aspek biaya. Sebagaimana tinjauan dari aspek￾aspek tersebut terlihat pada kuesioner yang termuat dalam lampiran, mayoritas pasien menilai atau 

memberikan tanggapan dengan alternatif jawaban 

yaitu sangat baik dan baik.

Edukasi pada Pasien

Hasil wawancara dari beberapa pasien, mereka 

berpendapat bahwa penjelasan yang diberikan 

terapis mengenai terapi lintah sangat mudah 

dipahami dan sangat membantu kelengkapan 

informasi yang diperoleh. Hal ini terutama 

dirasakan oleh pasien baru dimana dengan 

kesabaran terapis dan keyakinan pasien terhadap 

terapi lintah, pasien tetap mengikuti edukasi terapi 

lintah yang diberikan Rumah Sehat Klasik. 

Informasi yang Diperoleh Pasien Mengenai 

Terapi Lintah

Penuturan pasien yang berkunjung untuk 

melakukan terapi lintah, yaitu mayoritas dari 

pasien mengetahui metode pengobatan terapi lintah 

melalui testimoni kerabat dekat dan tetangga yang 

pernah melakukan terapi lintah, namun ada

beberapa dari pasien yang mengetahuinya dari 

internet atau buku. Selain itu, peneliti menjumpai 

tiga pasien yang direkomendasikan langsung oleh 

terapis untuk terapi lintah sebab  ditinjau dari 

penyakit yang diderita pasien yaitu darah tinggi 

dan eksim yang tak kunjung sembuh meski sudah 

menjalani metode pengobatan konvensional 

lainnya seperti bekam, totok darah, ataupun 

akupuntur. 

Ketertarikan dan Minat Pasien Terhadap 

Terapi Lintah

Salah satu faktor alasan pasien Rumah Sehat 

Klasik memilih metode pengobatan terapi lintah 

sebagai jalur penyembuhan pengobatan suatu 

penyakit. Sebagaimana hasil wawancara peneliti 

dengan pasien, ketertarikan pasien terhadap 

metode pengobatan terapi lintah tidak hanya sebab  

masalah ekonomi (biaya), namun peluang 

kesembuhan penyakit hampir 70% berhasil, 

bahkan ada yang mengatakan peluang kesembuhan 

mencapai 95% sesudah  3 kali terapi lintah.

Pasien yang pertama kali melakukan terapi 

lintah, ketertarikannya terhadap terapi lintah 

berasal dari testimoni seseorang, internet, maupun 

buku. Melalui informasi-informasi mengenai terapi 

lintah itulah menyebabkan pasien yang belum 

pernah menjadi tertarik dan ada minat untuk 

melakukan terapi lintah.

Persepsi Pasien Pada Saat atau sesudah  Terapi

Sebagaimana penuturan pasien yang 

berkunjung untuk melakukan terapi lintah pada 

bagian wajah dengan keluhan jerawat. Meskipun 

sudah dua kali terapi, pasien tetap merasakan 

sensasi kesetrum pada saat lintah mulai menggigit,

begitupun ketika lintah sudah menempel dan 

menghisap, pasien merasakan sensasi hisapan serta 

sedikit rasa sakit. Hal ini lebih dirasakan terlebih 

ketika lintah melepaskan gigitannya, pasien 

merasakan sedikit perih pada bekas gigitan lintah, 

namun sesudah  luka ditutup kassa, rasa perih

pertama kali melakukan terapi lintah. Meskipun 

ada beberapa pasien menuturkan bahwa banyaknya 

aturan dan prosedur yang diberikan terapis, namun

sedikit berkurang dan akan hilang ketika tidak ada 

lagi pendarahan atau luka mengering.

Berbeda halnya penuturan pasien yang 

berkunjung untuk melakukan terapi lintah pada 

bagian kaki dengan keluhan eksim. Pasien dengan 

keluhan eksim di bagian kaki ini, sudah melakukan 

tiga kali terapi, ia hanya merasakan gigitan lintah 

seperti gigitan semut saja. 

Pendapat atau Kepuasan Pasien

Melalui pengisian kuesioner dan wawancara, 

beberapa pasien berpendapat bahwa pelayanan 

kesehatan dari segi administrasi Rumah Sehat 

Klasik sudah cukup baik dan puas terhadap proses 

pelayanan yang diberikan yakni tepat, cepat, dan 

tidak berbelit-belit. Pelayanan kesehatan dari segi 

edukasi, semua pasien menanggapi pelayanan 

edukasi dengan alternatif jawaban baik dan sangat 

baik. Pelayanan kesehatan berikutnya yaitu dari 

segi metode terapi lintah, beberapa pasien 

menuturkan bahwasannya mereka puas akan 

layanan yang diberikan, terlebih pada saat lintah 

melepas gigitannya sebab  sudah cukup darah, 

terapis sangat terampil dalam menangani 

pendarahan pasca terapi, mulai dari membersihkan 

darah yang keluar sampai penutupan luka dengan 

kassa, dilakukan dengan rapi dan bersih. Pelayanan 

kesehatan selanjutnya yaitu dari segi fasilitas, 

penuturan pasien yang berkunjung untuk 

melakukan terapi lintah, yaitu fasilitas yang ada di 

Rumah Sehat Klasik sudah cukup baik, ruang 

terapi tertata rapi, bersih, nyaman, dan siap pakai, 

memiliki alat-alat terapi yang higienis, dan tersedia 

juga obat-obat herbal. Adanya fasilitas-fasilitas dan 

pelayanan yang baik, pasien merasa puas, nyaman, 

dan akan kembali lagi berkunjung untuk 

melakukan terapi di Rumah Sehat Klasik. 

Pelayanan kesehatan yang terakhir yaitu dari segi biaya terapi lintah, hasil wawancara peneliti 

dengan pasien mengenai pengeluaran biaya untuk 

terapi lintah yaitu pasien tidak mempermasalahkan 

mengenai biaya karna biaya yang ditawarkan 

Rumah sehat klasik cukup terjangkau dan 

terkadang Rumah Sehat Klasik memberikan 

potongan harga kepada pasien.


Sejak awal penggunaan lintah medis (H. 

medicinalis) hingga kini, masih menjadi perhatian 

warga   dalam pemilihan teknik pengobatan 

alternatif. Rahasianya yaitu ada pada air liur lintah 

yang banyak mengandung obat untuk berbagai 

penyakit.

Sarasi (2011) menjelaskan yakni pada saat ini 

terapi lintah sudah banyak diaplikasikan di 

negara kita , terutama sebagai salah satu terapi secara

islami (Thibbun Nabawi). Terapi lintah 

berkembang di negara kita  berawal dari pengiriman 

delegasi ke Malaysia untuk mempelajari terapi 

pengobatan dengan memakai   lintah 

(hirudotherapy). 

negara kita  merupakan salah satu negara yang 

mempercayai terapi lintah sebagai pengobatan 

alternatif dalam menyembuhkan masalah 

kesehatan. Namun tidak semua jenis lintah dapat 

dipakai   sebagai terapi, sebagaimana Sarasi 

(2011) menjelaskan secara lengkap jenis lintah 

yang dapat diaplikasikan sebagai pengobatan 

terapi, yakni yang telah teridentifikasi kurang lebih 

sekitar 600 jenis lintah, namun yang dapat 

dipakai   hanya sekitar 15 jenis sebagai 

pengobatan. Lintah di sini merupakan “lintah 

medis” yang sejak berabad-abad telah diplikasikan 

oleh para terapis, terutama di negara wilayah Eropa 

dan Amerika. Dahulu, diperkirakan hanya ada satu 

jenis lintah medis yang memiliki warna berbeda, 

yakni H. medicinalis dan H. officinalis. Namun, 

berdasar  penelitian ilmiah, dari perbedaan pola 

permukaan tubuh lintah, terbukti menandakan 

adanya dua jenis lintah medis yang berbeda, yakni 

H. medicinalis dan H. verbana, yang dapat diuji 

dengan analisis DNA. Kedua jenis lintah selama ini 

tidak pernah dibedakan, sebab  keduanya 

dipakai   secara bersamaan dan tidak ada 

perbedaan pada aktivitas dan komposisi air liurnya.

Hal ini disebab kan lintah mengandung banyak 

zat yang penuh manfaat bagi tubuh manusia. 

Sebagaimana penjelasan Hayes (2004), bahwa para 

ilmuan terus meneliti keunikan lintah, terutama 

pada air liurnya. Air liur lintah mampu mencegah 

atau menghentikan pembekuan darah diyakini bisa 

memberikan manfaat lebih bagi manusia suatu saat 

nanti. 

Pendapat diperjelas dengan 

pernyataan  bahwa 

saat lintah diaplikasi pada kulit, lintah akan 

menggigit dan mengeluarkan saliva yang 

menginduksi anestesi lokal dan vasodilatasi 

sehingga lintah mulai menghisap darah. Beberapa 

substansi akan dilepaskan untuk mencegah proses 

pembekuan darah yaitu hirudin yang merupakan 

inhibitor trombin alami dengan efek paling kuat. 

Tabel 2. memperlihatkan kandungan zat pada air 

liur lintah dan fungsinya. berdasar  paparan data di atas, terapi lintah 

memiliki banyak manfaat, baik untuk preventif 

kesehatan maupun penyembuhan penyakit. Hal ini 

memiliki persamaan dalam hal hasil penelitian 

dengan data di atas. berdasar  wawancara 

dengan pasien yang telah menjalani terapi lintah, 

baik yang baru pertama kali ataupun yang sudah 

beberapi terapi lintah, sebanyak 15 orang, 

menyatakan bahwa terapi lintah ini bagus untuk 

preventif kesehatan maupun pengobatan penyakit. 

Melalui pelayanan terapi lintah ini, warga  

sangat terbantu dalam hal pengobatan alternatif. 

Selain itu, Rumah Sehat Klasik memiliki terapis 

yang ahli dalam praktek terapi lintah dan memiliki 

fasilitas yang cukup baik dan memadai. 

Pada segi layanan, pasien sangat puas dengan 

layanan yang diberikan Rumah Sehat Klasik, sebab 

Rumah Sehat Klasik memiliki standar pelayanan kesehatan yang menjadi mutu atau kualitas 

pelayanan kesehatan, sehingga dapat 

mempengaruhi kepuasan pasien terhadap 

pelayanan yang diberikan Rumah Sehat Klasik. 

Kepuasan pasien adalah salah satu indikator 

keberhasilan pemberian pelayanan kesehatan 

kepada warga  , sehingga setiap instansi 

kesehatan memiliki standar kepuasan pelayanan 

kesehatan masing-masing.

Oleh sebab  itu, 

mengenai kepuasan konsumen atau pelanggan, 

salah satunya adalah meningkatnya persepsi

konsumen melaui harapannya setalah melakukan 

perbandingan. Jika seorang pelanggan merasakan 

kepuasan dengan memberikan nilai produk atau 

jasa yang diperoleh, maka sangat besar 

kemungkinan akan menjadi pelanggan dalam 

waktu lama. Adapun aspek yang memengaruhi 

kepuasan pelanggan yakni kualitas produk dan 

pelayanannya. 

 Hasil observasi yang telah dilakukan, peneliti 

mendapatkan berbagai informasi, baik mengenai 

instansi kesehatan Rumah Sehat Klasik maupun

mengenai metode pengobatan terapi lintah. Hasil 

observasi mengenai informasi instansi kesehatan, 

Rumah Sehat Klasik memiliki SOP tersendiri 

dalam pengelolaan tempat terapi, managemen, 

marketing internal maupun eksternal, serta 

keutamaan dalam standar alat terapi dan logistik 

yang dipakai. Hal ini menunjukkan bahwa SOP 

Rumah Sehat Klasik cukup baik, memiliki 

peralatan yang steril dan logistik yang akan 

dipakai   sangat diperhatikan, terutama dalam 

pemilihan hewan lintah untuk dipakai   terapi, 

sebab  pasien yang datang untuk terapi bukan 

hanya sekadar untuk preventif kesehatan, tetapi 

juga pasien yang sakit, dan kemungkinan dapat 

menularkan penyakit.

 Hasil observasi mengenai informasi metode 

pengobatan terapi lintah yang dipakai oleh Rumah 

Sehat Klasik sudah sesuai dan memenuhi standar 

instansi kesehatan dengan langkah-langkah terapi 

sebagai berikut:

1) Mengambil lintah dengan memakai   

sarung tangan atau tissue.

2) Menentukan titik bagian tubuh yang menjadi 

tempat lintah untuk menggigit.

3) Menusukkan jarum pada titik bagian tubuh 

guna mengeluarkan darah agar lintah mudah 

untuk mengisap.

4) Mengarahkan ujung yang lebih kecil 

(kepala) ke bagian tubuh yang akan diterapi, 

kemudian bagian belakang lintah atau ekor 

(ujung bagian besar) akan menempel di 

sekitarnya.

5) Menutup lintah dengan tissue untuk 

menyerap air yang keluar dari tubuh lintah.

6) Memantau terus lintah untuk memastikan 

lintah tidak berpindah tempat.

7) Jika lintah sudah terisi dengan cukup darah, 

biasanya lintah jatuh dengan sendirinya. Jika 

tidak, gunakan garam, minyak kayu putih, 

parfume, atau sesuatu yang memiliki bau 

yang menyengat dan arahkan ke kepalanya. 

8) Meletakkan lintah ke dalam bejana yang 

berisikan air.

9) sesudah  lintah lepas, letakkan tissue atau 

gulungan pembalut untuk menyerap darah 

yang keluar.

10) Menutup luka bekas gigitan memakai   

kain kassa yang sebelumnya sudah diberi 

sedikit bubuk kopi atau sedikit robekan dari 

daun bandotan guna menghentikan 

pendarahan di kulit akibat gigitan lintah. 

11) Terakhir, merekatkan kain kassa 

memakai   plester.

Hasil pengamatan yang telah didapat, sesuai 

dengan penjelasan Atmoko (2011) bahwa SOP

adalah suatu panduan atau dasar dalam melakukan 

tugas pekerjaan sesuai dengan kegunaan dan 

instrumen penilaian kinerja instansi pemerintah 

berlandaskan parameter teknis, administratif, dan 

kebijakan sesuai tata kerja, prosedur kerja, dan 

prosedur kerja terhadap bidang kerja yang 

berkaitan.


berdasar  hasil penelitian dan pembahasan 

mengenai analisis terapi lintah (Hirudotherapy) di 

Rumah Sehat Klasik Bekasi Utara, maka diperoleh 

kesimpulan bahwa metode pengobatan terapi lintah 

memiliki peluang kesembuhan yang tinggi untuk 

berbagai jenis indikasi penyakit terapi lintah. 

Pengobatan alternatif di Rumah Sehat Klasik 

memiliki SOP tersendiri dalam pengelolaan tempat 

terapi, managemen, marketing internal maupun 

eksternal, serta keutamaan dalam standar alat terapi 

dan logistik yang dipakai  . Mutu pelayanan 

terapi yang diberikan Rumah Sehat Klasik 

memiliki tanggapan yang baik dari pasien dan 

pasien pun merasa puas akan layanan yang 

diberikan selama terapi berlangsung.





warga   negara kita  yang tingkat kemajemukannya tinggi dengan beragam kultur budaya, 

membawa pengaruh terhadap beragamnya metode pengobatan. Salah satu pengobatan tradisional 

yang ada saat ini yaitu pengobatan tradisional dengan memakai   media lintah sebagai 

penyembuh penyakitnya. Sejak dahulu hingga kini, pemanfaatan lintah medis (Hirudo 

medicinalis) sebagai pengobatan atau dikenal dengan terapi lintah, menjadi perhatian warga  . 

Terapi lintah sudah mulai banyak diaplikasikan di negara kita  saat ini. Bahkan, tidak sedikit 

warga   yang mengandalkan terapi lintah secara rutin sebagai tindakan preventif atau merawat 

kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode pengobatan terapi lintah di Rumah 

Sehat Klasik Bekasi Utara. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2019 hingga bulan Juli 2019. 

Metode pengumpulan data dilakukan dengan memakai   observasi, wawancara, dan 

dokumentasi (triangulasi). Penelitian ini memakai   metode kualitatif deskriptif. Hasil dari 

penelitian ini menunjukkan bahwa metode pengobatan terapi lintah memiliki peluang kesembuhan 

yang tinggi untuk berbagai jenis indikasi penyakit terapi lintah. Hal ini disebab kan lintah 

mengandung banyak zat yang penuh manfaat bagi tubuh manusia. Hasil analisis terapi lintah ini 

menunjukkan bahwa terapi lintah baik sebagai tindakan preventif dan pengobatan penyakit.