Home »
tanaman herbal 1 3
» tanaman herbal 1 3
tanaman herbal 1 3
November 16, 2023
tanaman herbal 1 3
ai tersisa separonya. sesudah dingin, saring dan air
saringannya diminum, sehari tiga kali, masing-masing 1/2 gelas.
Disentri akut, hepatitis menular
Cuci 15 g akar dan 15 g daun bungur kecil, lalu rebus dalam tiga gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. sesudah
dingin, saring air rebusannya dan bagi menjadi dua bagian untuk dua kali minum, pagi dan sore hari. Setiap kali
minum 1/2 gelas, dapat ditambah madu secukupnya.
Bisul, koreng
Keringkan akar atau bunga bungur kecil secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan arak putih secukupnya
sampai berbentuk bubur kental, kemudian oleskan ke bagian tubuh yang sakit dan. balut dengan perban. Untuk
obat yang diminum, rebus 30 g akar dalam tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. sesudah dingin, saring dan air
saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing 1/2 gelas.
Eksim
Cuci akar atau daun secukupnya sampai bersih, lalu rebus dalam air sampai mendidih (selama 15 menit). Dalam
keadaan hangat, ramuan ini dapat dipakai untuk mencuci bagian tubuh yang terkena eksim.
Catatan
Ibu hamil dilarang minum rebusan tumbuhan obat ini karena dapat mengganggu perkembangan janin.
Komposisi :
Daun mengandung decinine, decamine, lagerstroemine, lagerine, dihydroverticillatine, dan decodine. Akar
mengandung sitosterol, 3,3',4-tri-o-methylellagic acid
Buni
(Antidesma bunius (L.) Spreng.)
Familia: Euphorbiaceae
Uraian :
Pohon buah, tinggi 15-30 m. Pohon berbatang sedang ini tersebar di Asia Tenggara dan Australia, di Jawa tumbuh
liar di hutan atau ditanam di halaman dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.400 m dpi. Daun tunggal,
bertangkai pendek, bentuknya. bulat telur sungsang sampai lanset, panjang 9-25 cm, tepi rata agak bergelombang,
ujung meruncing, pangkal tumpul. Daun muda warnanya hijau muda, sesudah tua menjadi hijau tua. Buni berumah
dua, bunga dalam tandan, keluar dari ketiak daun atau di ujung percabangan. Buahnya kecil-kecil panjang sekitar 1
cm, bentuknya elips berwarna hijau, biia masak menjadi ungu kehitaman dan rasanya manis sedikit asam. Biji pipih
dengan rusuk berbentuk jala. Daun muda rasanya sedikit asam, dapat disayur atau dimakan mentah sebagai lalab.
Buah muda dirujak dengan buah lain, sedang yang masak dapat dimakan langsung, diekstrak dengan brandi, dibuat
selai atau sirop. Daunnya oteh pembuat jamu disebut mojar, biasa dipakai untuk campuran ramuan jamu
kesehatan. Perbanyakan dengan biji atau okulasi.
Nama Lokal :
Barune, huni, h. gedeh, h. wera (Sunda), wuni (Jawa); Burneh (Madura), buni, katakuti, kutikata (Maluku); Bune
tedong (Makasar); U ye cah (China).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Kurang darah, darah kotor, Hipertensi, Jantung berdebar, Batuk; Ganguan pencernaan, Sifilis, Kencing nanah;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun, ranting dan buah.
KHASIAT .,
Kurang darah, darah kotor, Tekanan darah tinggi, Jantung berdebar, Batuk, gangguan pencernaan, Sifilis, kencing
nanah.
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 3G-50 buah masak atau 15-30 9 daun, rebus.
Pemakaian luar. Daun dicuci bersih lalu digiling halus, bubuhkan pada luka sifilis atau bisul pada anak-anak.
CARA PEMAKAIAN:
1. Darah tinggi :
Buah buni yang telah masak sebanyak 30 butir dicuci bersih, Kunyah sampai halus, bijinya dibuang dan
daging buahnya ditelan. Segera minum air hangat 1 cangkir. Lakukan 2-3 kali sehari.
2. Jantung berdebar.
Buah buni yang telah masak sebanyak 25 buah, daun muda kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis)
sebanyak 6 lembar, daun sembung (Blumea balsam itera L.) sebanyak 10 tembar, kayu manis seukuran 1
jari, jahe sebesar 1/2 jari, gula enau 2 jari, dicuci da dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas air
bersih sampai tersisa 2 gelas. sesudah dingin disaring, lalu diminum. Sehari 2 kali, setiap kali 1 gelas.
3. Kurang darah:
Buah buni yang telah masak sebanyak 50 buah, asam kawak sebanyak 2 jari, rimpang kunyit seukuran 3/4
jari, dicuci lalu ditumbuk sampai halus. Tambahkan 1/2 cangkir air minum dan 1 sendok makan madu, aduk
sampai merata. Peras dan saring, lalu diminum. Lakukan 2-3 kali sehari. dalam tandan, keluar dari ketiak
daun atau di ujung percabangan. Buahnya kecil-kecil panjang sekitar 1 cm, bentuknya elips berwarna
hijau, bila masak menjadi ungu kehitaman dan rasanya manis sedikit asam. Biji pipih dengan rusuk
berbentuk jala.
4. Sifilis:
Buah buni yang telah masak sebanyak 50 buah, daun sambiloto(Andrographis paniculata) sebanyak 50
lembar, daun ngokilo sebanyak 7 lembar, daun paria hutan sebanyak 10 lembar, daun pegagan (Centelia
asiatica L.) 10 lembar, batang brotowali (Tinospora crispa L.) seukuran 1 jari, gula enau sebesar 3 jari, dicuci
dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 4 gelas air bersih, rebus sampai airnya tersisa 2 1/4 gelas.
sesudah dingin disaring, lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa asam. Peluruh keringat, hilangkan racun, hilangkan haus,
meningkatkan sirkulasi darah. KANDUNGAN KIMIA: Kulit batang rasanya sepat, mengandung sedikit alkaloida yang
beracun. Daun: Friedelin.
Cabai Merah
(Capsicum Annuum L.)
Familia : Solanaceae
Uraian :
Cabai berasal dari Amerika tropis, tersebar mulai dari Meksiko sampai bagian utara Amerika Selatan. Di negara kita ,
umumnya cabal dibudidayakan di daerah pantai sampai pegunungan, hanya kadang-kadang menjadi liar. Perdu
tegak, tinggi 1-2,5 m, setahun atau menahun. Batang berkayu, berbuku-buku, percabangan lebar, penampang
bersegi, batang muda berambut halus berwarna hijau. Daun tunggal, bertangkai (panjangnya 0,5-2,5 cm), letak
tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur sampai elips, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata,
peutulangan menyirip, panjang 1,5-12 cm, lebar 1-5 cm, berwarna hijau. Bunga tunggal, berbentuk bintang,
berwarna putih, keluar dari ketiak daun. Buahnya buah buni berbentuk kerucut memanjang, lurus atau bengkok,
meruncing pada bagian ujungnya, menggantung, permukaan licin mengilap, diameter 1-2 cm, panjang 4-17 cm,
beutangkai pendek, rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, sesudah masak menjadi merah cerah. Biji yang
masih muda berwarna kuning, sesudah tua menjadi cokelat, berbentuk pipih, berdiameter sekitar 4 mm. Rasa
buahnya yang pedas dapat mengeluarkan air mata orang yang menciumnya, tetapi orang tetap membutuhkannya
untuk menambah nafsu makan. Keanekaragaman jenis cabai merah cukup tinggi. Artinya, cabal merah memiliki
beberapa varietas dan kultivar yang dibedakan berdasai-kan bentuk, ukuran, rasa pedas, dan warna buahnya. Cabal
merah dapat diperbanyak dengan biji.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: campli, capli (Aceh), ekiji-kiji, kidi-kidi (Enggano), leudeu (Gayo), lacina (Batak Karo),
lasiak, lasina (Batak Toba), lada sebua (Nias), raro sigoiso (Mentawai), lado (Minangkabau), cabi (Lampung), cabe,
lasinao (Melayu). Jawa: cabe, lombok, sabrang (Sunda), lombok, mengkreng, cabe (Jawa), cabhi (Madura), tabia
(Bali): Nusa Tenggara: sebia (Sasak), saha, sabia (Bima), mbaku hau (Sumba), koro (Flores), hili (Sawu). Kalimantan: ,
sahang (Banjar), rada (Sampit), sambatu (Ngaju). Sulawesi: rica (Mana-do), bisa (Sangir), mareta (Mongondow),
malita (Gorontalo), lada (Makasar), ladang (Bugis). Maluku: manca (Seram), siri (Ambon), kastela (Buru), maricang
(Halmahera), rica lamo (Ternate, Tidore), maresen (Kalawat), rihapuan (Kapaon), riksak (Sarmi), ungun gunah
(Berik). NAMA ASING La chiao (C), spaanse peper (B), piment, guinea pepper,cayenne pepper, red pepper (I), poivre
long (P), beisbeere, spanischer pfeffer (J). NAMA SIMPLISIA Capsici Fructus (buah cabai merah).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Cabai rasanya pedas, sifatnya panas. Buah berkhasiat stimulan, meningkatkan nafsu makan (stomakik), peluruh
keringat (diaforetik), perangsang kulit, dan sebagai obat gosok.
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah buah dan daun.
INDIKASI
Buah digunakan untuk pengobatan : rematik, sariawan, sakit gigi, :influenza, dan meningkatkan nafsu makan.
Getah daun muda digunakan untuk : mempermudah persalinan.
CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus atau keringkan 0,5-1 g buah, lalu haluskan sampai menjadi serbuk.
Untuk pemakaian luar, rebus 0,5-1 g buah, lalu air rebusannya digunakan sebagai obat kompres. Selain itu, buah
cabai dapat dicampur dengan bahan lain untuk obat gosok. Getah daun muda digunakan untuk pengobatan luka,
bisul, dan sakit gigi.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Rematik
Seduh 10 g serbuk buah cabai merah dalam 1/2 gelas air panas. Aduk sampai rata dan diamkan beberapa menit.
Hasil seduhannya dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit.
Luka, bisul
Oleskan minyak sayur pada beberapa helai daun cabai, lalu layukan di atas api kecil. Tempelkan daun cabai tersebut
selagi hangat pada bagian kulit yang terluka.
Komposisi :
Buah mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin,
zeasantin, kriptosantin, clan lutein. Selain itu, juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor,
dan niasin. Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan. Jika seseorang mengonsumsi kapsaisin terlalu banyak
akan mengakibatkan rasa terbakar di mulut dan keluarnya air mata.
Cabai Rawit
(Capsicum frutescens L.)
Sinonim : C. ,fastigiatum BL, C. minimum Roxb.
Familia : solanaceae.
Uraian :
Tanaman budidaya, kadang-kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan
tanah kosong yang terlantar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku
atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing,
pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga
keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna
putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat
telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya
pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang.
Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas,
yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek
bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, sesudah tua menjadi jingga; dan
ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan sesudah tua menjadi merah. Buahnya digunakan
sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawit dapat
diperbanyak dengan biji.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: leudeuaarum, l. pentek (Gayo), situdu langit, lacina sipane (Simelungmz), lada limi (Nias),
l. mutia (Melayu). Jawa: cabe rawit, c. cengek (SLCnda), lombok jempling, l. jemprit, l. rawit, l. gambir, l. setan, l.
cempling (Jawa), cabhi letek, c. taena manok (Madc,rra). Nusa Tenggara: tabia krinyi (Bali), kurus(Alor). Sulawesi:
kaluya kapal (bent.), mareta dodi (Mongond.), malita diti (Gorontalo), m. didi (Buol), lada masiwu (Baree), l. marica,
l. capa, laso meyong (Mak.),1. meyong, ladang burica, l. marica (Bug.), rica halus, r. padi (Manado). Maluku: Abrisan
kubur (Seram), karatupa batawe (Elpaputi), katupu walata (Waraka), araputa patawe (Atamano), kalapita batawi
(Amahai), karatuba manesane (Nuaulu), karatupa. batawi (Sepcc), maricang kekupe (Weda), rica gufu (Ternate).
Irian: metrek wakfoh (Sarmi), basen tanah (Barik). NAMA ASING La jiao (C), cayenne peper (B), piment de cayenne
(P), piment enrage, guineapfeffer (J), pasites, sili (Tag.), cayenne, chilli (I). NAMA SIMPLISIA Capsici frutescentis
Fructus (buah cabe rawit).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Cabai rawit rasanya pedas, sifatnya panas, masuk meridian jantung dan pankreas. Tumbuhan ini berkhasiat tonik,
stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, antirematik, menghancurkan bekuan darah (antikoagulan),
meningkatkan nafsu makan (stomakik), perangsang kulit (kalau digosokkan ke kulit akan menimbulkan rasa panas.
Jadi, digunakan sebagai campuran obat gosok), peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh
liur, dan peluruh kencing (diuretik). Ekstrak buah cabai rawit memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan
Candida albicans. Daya hambat ekstrak cabal rawit 1 mg/ml setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid
(Tyas Ekowati Prasetyoningsih, FF UNAIR, 1987).
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai tanaman obat, seperti buah, akar, daun, dan batang.
INDIKASI
Cabal rawit digunakan untuk :
menambah nafsu makan,
menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas,
batuk berdahak,
melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis,
migrain.
CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, buah cabai rawit digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini cabai rawit dapat
direbus atau dibuat bubuk dan pil.
Untuk pemakaian luar, rebus buah cabai rawit secukupnya, lalu uapnya dipakai untuk memanasi bagian tubuh yang
sakit atau giling cabai rawit sampai halus, lalu turapkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti rematik, jari terasa nyeri
karena kedinginan (frosbite). Gilingan daun yang diturapkan ke tempat sakit digunakan untuk mengobati sakit
perut dan bisul.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Kaki dan tangan lemas (seperti lumpuh)
Sediakan 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit di atas lutut, 60 g kacang tanah,
dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut dan potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak
sama banyak sampai bahan-bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm di atasnya). Selanjutnya, tim
ramuan tersebut. sesudah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing separo dari
ramuan.
Sakitperut
Cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, lalu aduk sampai rata.
Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit.
Rematik
Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis,
lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.
Frosbite
Buang biji beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai halus, kemudiam balurkan ke tempat yang sakit.
Catatan:
Penderita penyakit saluran pencernaan, sakit tenggorokan, dan sakit mata dianjurkan untuk tidak mengonsumsi
cabai rawit.
Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiat endogen) yang dapat
menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat.
Hasil penelitian terbaru, cabai rawit dapat mengurangi kecenderungan terjadinya penggumpalan darah (trombosis),
menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati.
Pada sistem reproduksi, sifat cabai rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah
yang buruk. Selain itu, dengan kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi (seperti vitamin C dan beta karoten),
cabai rawit dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses
penuaan.
Komposisi :
Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C).
Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit. Biji
mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin).
Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.
Cabe Jawa
(Piper retrofractum Vahl.)
Sinonim : P.longum, Bl. = P.officinarum, (Miq.), DC. = Chavica offi- cinarum, Miq. = C. maritime, Miq.
Familia : Piperaceae
Uraian :
Cabe jawa merupakan tumbuhan asli negara kita , ditanam di pekarangan, ladang, atau tumbuh liar di tempat-tempat
yang tanahnya dak lembap dan berpasir seperti di dekat pantai atau di hutan sampai ketinggian 600 m dpl.
Tumbuhan menahun, batang percabangan liar, tumbuh memanjat; rnelilit, atau melata dengan akar lekatnya,
panjangnya dapat mencapai 10 m. Percabangan dimulai dari pangkalnya yang keras dan menyerupai kayu. Daun
tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur sampai lonjong, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, pertulangan
menyirip, permukaan atas licin, permukaan bawah berbintik-bintik, panjang 8,5 - 30 cm, lebar 3 - 13 cm, hijau.
Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir yang tumbuh tegak atau sedikit merunduk, bulir jantan lebih
panjang dari bulir betina. Buah majemuk berupa bulir, bentuk bulat panjang sampai silindris, bagian ujung agak
mengecil, permukaan tidak rata, bertonjolan teratur, panjang 2 - 7 cm, garis tengah 4 - 8 mm, bertangkai panjang,
masih muda berwarna hijau, keras dan pedas, kemudian warna berturut-turut menjadi kuning gading dan akhirnya
menjadi merah, lunak dan manis. Biji bulat pipih, keras, cokelat kehitaman. Perbanyakan dengan biji atau setek
batang.
Nama Lokal :
Cabean, cabe alas, cabe areuy, cabe jawa, c. sula (Jawa),; Cabhi jhamo, cabe ongghu, cabe solah (Madura).; Lada
panjang, cabai jawa, cabai panjang (Sumatera).; Cabia (Makasar). Long pepper (Inggris);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Kejang perut, muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, ; Sukar buang air besar, sakit kepala, sakit gigi, batuk,
demam,; Hidung berlendir, lemah syahwat, sukar melahirkan, neurastenia,; Tekanan darah rendah, pencernaan
terganggu, rematik goat, ; tidak hamil:rahim dingin, membersihkan rahim, badan lemah, ; Stroke, nyeri pinggang,
kejang perut.;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Buah yang sudah tua tetapi belum masak, akar, dan daun, dikeringkan.
lNDIKASI :
Buah cabe jawa dapat digunakan untuk mengatasi:
- kejang perut, muntah-muntah, perut kembung, mulas,
- disentri, diare,
- sukar buang air besar pada penderita penyakit hati,
- sakit kepala, sakit gigi,
- batuk, demam,
- hidung berlendir,
- lemah syahwat,
- sukar melahirkan,
- neurastenia, dan
- tekanan darah rendah.
Bagian akar dapat digunakan untuk:
- kembung, pencernaan terganggu,
- tidak dapat hamil karena rahim dingin,
- membersihkan rahim sesudah melahirkan,
- badan terasa lemah,
- stroke,
- rematik, gout, dan nyeri pinggang.
Daun dapat digunakan untuk mengatasi:
- kejang perut dan
- sakit gigi.
CARA PEMAKAIAN :
Buah sebanyak 2,5 - 5 g dijadikan pil atau direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, buah dijemur kering lalu
digiling menjadi bubuk. Bubuk ini dihirupkan melalui hidung atau dimasukkan ke gigi yang berlubang (karies dentis).
Juga digunakan untuk rematik dan parem sesudah melahirkan.
Akar sebanyak 2,5 g direbus, atau dijadikan pil, bubuk. Pemakaian luar untuk obat luka dan sakit gigi. Daun untuk
obat kumur pada radang mulut.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Neurastenia :
Cabe jawa 6 butir, rimpang alang-alang 3 batang, rimpang lempuyang
3/4 jari, daun sambiloto segar 1 genggam, gula enau 3 jari, dicuci
dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas air bersih
sampai tersisa 2 1/4 gelas. sesudah dingin disaring lalu diminum.
Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.
2. Masuk angin :
Cabe jawa 3 butir, daun poko (Mentha arvensis L.) dan daun
kesumba keling (Bixa orellana L.), masing-masing 3/4 genggam, gula
enau 3 jari. Bahan-bahan tersebut dicuci lalu dipotong-potong
seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4
gelas. sesudah dingin saring, lalu minum 3 kali sehari @ 3/4 gelas.
3. Membersihkan rahim sesudah melahirkan, obat kuat:
Akar kering cabe jawa sebanyak 3 g digiling halus. Seduh dengan
air panas, hangat-hangat diminum sekaligus.
4. Pencernaan terganggu, batuk, ayan, demam sehabis melahirkan, menguatkan larnbung, paru dan jantung :
Buah cabe jawa kering sebanyak 5 g ditumbuk halus. Tambahkan
madu secukupnya sambil diaduk merata, lalu diminum sekaligus.
5. Sakit gigi :
a. Daun cabe jawa yang segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu
ditumbuk. Seduh dengan 1/2 gelas air panas. Selagi hangat
disaring, airnya dipakai untuk kumur-kumur.
b. Akar lekat dikunyah beberapa saat, lalu dibuang.
6. Kejang perut :
Daun cabe jawa segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu ditumbuk.
Seduh dengan 1 gelas air panas. Selagi hangat disaring Ialu
diminum sekaligus
7. Urus-urus untuk penderita penyakit hati :
Cabe Jawa 3 butir dan rimpang lempuyang seukuran ibu jari
ditumbuk. Tambahkan 1 sendok makan air matang sambil diaduk
rata, lalu peras dan saring. Airnya diminum sekaligus.
8. Demam :
Buah yang kering sebanyak 3 g digiling halus, lalu diseduh dengan
1/2 gelas air panas. Kemudian minumlah bersama ampasnya selagi
hangat.
CATATAN : Penderita panas dalam dan perempuan hamil dilarang minum ramuan tumbuhan ini.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS Buah rasanya pedas dan panas, masuk meridian limpa dan lambung.
Akar cabe jawa pedas dan hangat rasanya. KANDUNGAN KIMIA : Buah cabe jawa mengandung zat pedas piperine,
chavicine, palmitic acids, tetrahydropiperic acids, 1-undecylenyl-3,4-methylenedioxy benzene, piperidin, rninyak
asiri, isobutyideka-trans-2-trans-4-dienamide, dan sesamin. Piperine memiliki daya antipiretik, analgesik,
antiinflamasi, dan menekan susunan saraf pusat. Bagian akar mengandung piperine, piplartine, dan
piperlonguniinine
Cakar Ayam
(Selaginella doederleinii Hieron.)
Familia : Selaginellaceae
Uraian :
Termasuk divisi Pteridophyta, tumbuhan paku-pakuan ini tumbuh pada tebing, jurang, dan tempat-tempat teduh
yang berhawa dingin. Batang tegak, tinggi 15 - 35 cm, keluar akar pada percabangan. Daunnya kecil-kecil, panjang 4
- 5 mm, lebar 2 mm, bentuk jorong, ujung meruncing, pangkal rata, warna daun bagian atas hijau tua, bagian
bawah hijau muda. Daun tersusun di kiri kanan batang induk sampai kepercabangannya, yang menyerupai cakar
ayam dengan sisik-sisiknya.
Nama Lokal :
Rumput solo, cemara kipas gunung; Shi shang be (China).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Kanker paru, Bronkhitis, Radang paru, Tonsilis, Batuk, Koreng; Hepatitis, Perut busung, infeksi saluran kencing,
Tulang patah; Reumatik;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI : Seluruh tanaman, pemakaian kering.
KHASIAT :
1. Chorioepithelioma, choriocarcinoma, kanker nasopharynx, kanker
paru.
2. infeksi saluran nafas, bronchitis, radang paru (Pneumonia), tonsilitis.
3. Batuk, serak, koreng.
4. Hepatitis, cholecystitis, cirrhosis (Pengecilan hati), perut busung
(ascites), infeksi akut saluran kencing.
5. Tulang patah (fraktur), rheumatik.
PEMAKAIAN : 15 - 30 gr , untuk pengobatan kanker; 50 - 100 gr, rebus selama 3 - 4 jam.
PEMAKAIAN LUAR :
Tanaman segar dilumatkan, tempel ke tempat yang sakit.
CARA PEMAKAIAN:
1. Kanker :
60 gr S. doederleinii kering direbus selama 3 - 4 jam dengan api
kecil, minum sesudah dingin.
2. Batuk, radang paru, radang amandel (Tonsilitis):
30 gr S.doederleinii direbus, minum.
3. Jari tangan bengkak: Dilumatkan, tempel ke tempat yang sakit.
4. Tulang patah:
15 - 30 gr S.doederleinii segar direbus, minum.
Pemakaian Luar, dilumatkan dan ditempelkan ke tempat yang patah,
bila patahnya tertutup dan posisi tulangnya baik.
Sudah dibuat infus, tablet dan obat suntik.
Untuk kanker : 18 tablet 60 gr herba segar.
Diminum sehari 3 x 6 - 8 tablet.
Obat Paten : Decancerlin.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Manis, hangat. Penurun panas, antitoxic, anti kanker (antineoplastic),
menghentikan perdarahan (hemostatik), anti bengkak (antioedem).
Calingcing
(Oxalis corniculata Linn.)
Sinonim : Oxalis acetosella, Blanco, Oxalis cornculata, Miq. Oxalis javanica, Bl, Oxalis repens, Thunb.
Familia : Oxalidaceae
Uraian :
Tumbuhan merayap atau tegak tinggi mencapai 5 - 35 cm, tumbuh liar pada tempat-tempat yang lembab, terbuka
maupun yang teduh di sisi jalan atau lapangan rumput. Di pulau lawa tumbuhan ini ada dari pantai sampai
pegunungan dengan ketinggian 3.000 meter diatas permukaan laut. memiliki batang lunak dan bercabangcabang. Daunnya majemuk menjari tiga yang anak daunnya berbentuk jantung dengan warna hijau muda. Bunga
keluar dari ketiak daun, berwarna kuning berbentuk payung kecil-kecil. Buah berupa kotak lonjong, tegak, bagian
ujungnya seperti paruh, bila sudah masak berwarna coklat merah yang pecah bila disentuh.
Nama Lokal :
Calincing (negara kita , Jawa), Mala-mala (Maluku); Rempi, semanggen, semanggi gunung, cembicenan (Jawa); Daun
asam kecil lela, semanggi (Sumatra); Cu jiang cao (China).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Demam, Flu, Hepatitis, Diare, Infeksi saluran kencing, Hipertensi; Kelemahan badan (Neurasthenia), Menghentikan
Pendarahan ; Peluruh haid;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI :
Seluruh tanaman, segar atau dikeringkan.
KHASIAT :
1. Demam, flu
2. Hepatitis, diare.
3. Infeksi saluran kencing.
4. Tekanan darah tinggi (Hipertensi).
5. Kekemahan badan ( Neurasthenia).
6. Menghentikan perdarahan.
7. Peluruh haid
PEMAKAIAN : 30 - 60 gr, direbus, minum.
PEMAKAIAN LUAR :
1. Luka, koreng, gigitan serangga, biang keringat, eczema, luka bakar,
bisul:
Tanaman segar dilumatkan, dipakai pada bagian badan yang ada
kelainan.
2. Seduhan tumbuhan herba segar dipakai untuk obat kumur pada
radang mulut, menghilangkan bau mulut.
3. Obat bisul:
herba segar dilumatkan, ditambah gula merah, tempelkan ke tempat
yang bisul.
CARA PEMAKAIAN :
1. Hepatitis kronis: 30 gr. - 40 gr. direbus, untuk 2 kali minum.
2. Seduhan daun untuk mengobati sakit perut (diare), sariawan.
3. Menghentikan perdarahan:
Tumbuhan segar ditumbuk, kemudian diperas, airnya dicampur
dengan madu secukupnya, minum.
4. Peluruh haid:
Daun dianginkan sampai kering (bukan dijemur), kemudian digiling
menjadi bubuk. 9 gr. bubuk ditambah 1 sloki arak putih yang sudah
dihangatkan, diminum sebelum makan pagi.
5. Batu saluran kencing :
60 gr. herba segar ditambah 60 gr. arak manis, dipanaskan menjadi
setengahnya. Sehari 3 x 1/3 bagian.
CATATAN: Dalam jumlah banyak, asam oksalat bersifat-racun.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Rasa asam, sejuk. Menurunkan panas, menetralisir racun, antibiotik,
anti-inflamasi, penenang, menurunkan tekanan darah. KANDUNGAN KIMIA : Asam oksalat.
Ceguk
(Quisqualis indica L.)
Sinonim : Quisqualis sinensis Lindl. Quisqualis vilosa Roxb.
Familia : Combretaceae.
Uraian :
Tanaman membelit ke kiri atau memanjat, tinggi 1,5-5 m. Daun berhadapan atau lebih kurang berkarang, juga
tersebar; tangkai 0,5--2 cm; helaian bulat telur memanjang, 5-18,5 kali 2,5-9 cm. Bunga di ujung dan di ketiak dalam
bulir yang berbunga banyak; daun pelindung rontok sebelum mekar atau tetap, sampai panjang 2 cm. Bunga
berkelamin 2. Tabung kelopak langsung, berambut pendek, hijau kuning; taju kelopak 5, segitiga, panjang 3-4 mm.
Daun mahkota 5, duduk, bentuk memanjang, mula-mula putih, kemudian merah, akhirnya merah tua, sampai 1,5
cm panjangnya. Benang sari 10. Tangkai putik panjang, pada satu sisi bersatu dengan tabung kelopak, bersama
benang sari muncul jauh di luar mahkota. Buah bentuk memanjang, dengan pangkal dan ujung menyempit, dengan
5 rusuk, coklat tua, 2,5--4 kali 1 cm. Hanya dalam daerah kultur; 1-300 m. Agaknya tanaman yang menjadi liar; juga
ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat-obatan. Catatan: Buah di Jawa jarang. Bagian yang Digunakan
Biji dan daun.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Dani, Udani, Wudani, Bidani (Sunda); Kacekluk, kaceklik, Ceguk, Cekluk, Wedani (Jawa); Rabet dani
(Madura); Kunyi-rhabet, Rhabet besi, Sarandengan (Kangean); Tikao (Bugis). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA
Quisqualis indicae Semen; Biji Ceguk.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Manis dan menetralkan. KHASIAT Antelmintik dan tonika.
Pemanfaatan :
KHASIAT
1. Kurang gizi pada anak-anak.
2. Obat cacing (gelang, keremi, dan benang).
RAMUAN DAN TAKARAN
Obat Cacing
Ramuan:
Biji Ceguk 3 gram
Rimpang Temu Hitam 2.5 gram
Rimpang Temu Giring 3 gram
Air 110 ml
Cara pembuatan: Dibuat infus.
Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan: Diulang selama 3 hari.
Catatan
Penggunaan biji yang berlebihan, akan mengakibatkan tersedu (cegukan), pusing, dan mual.
Komposisi :
Trigonelina, minyak lemak, gom, dan resin.
Cempaka Kuning
(Miche!ia champaca L.)
Familia : Magnoliaceae.
Uraian :
Pohon, tinggi 15-25 m. Ujung ranting berambut. Daun bulat telur bentuk lanset, dengan ujung dan pangkal runcing,
10-28 kali 4,5-11 cm, tipis seperti kulit. Bekas daun penumpu pada tangkai daun panjangnya lebih daripada
setengah tangkai daun. Bunga berdiri sendiri, oranye, sanget harum baunya. Daun tenda bunga panjangnya 3-5 cm,
yang terdalam lebih sempit dan lebih runcing daripada yang terluar. Pada dasar bunga yang berbentuk tiang, bakal
buah dan benang sari jelas dipisahkan oleh suatu ruang. Bakal buah lebih daripada 20, berjejal-jejal, bentuk telur
yang pipih, berambut, masing-masing dengan bakal biji yang banyak. Buah bentuk bola memanjang, sedikit
bengkok, mula-mula hijau, kemudian abu-abu pucat, tertutup dengan jerawat. Biji masak merah tua tergantung
keluar pada berkas yang memanjang menjadi benang yang langsing. Dari India, di Jawa ditanam untuk bunganya. Di
bawah 1.200 m. Bagian yang Digunakan Daun, bunga, dan kulit kayu.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Cempaka, Cempaka kuning. Jeumpa (Aceh); Jempa, Cempa (Gayo); Campaga (Minangkabau);
Cempaka, Cempaka koneng (Sunda); Kantil, Locari, Pecari, Cempaka, Cepaka, Cepaka kuning (Jawa Timur);
Kembhang koneng, Campaka, Compaka, Compaka mera (Madura); Campaka, Campaka barak Campaka kuning,
Campaka warangan (Batak); Hepaka, Kepaka (Sawu); Sampakang (Sangir); Campaka mariri (Sulawesi Utara). NAMA
ASING: NAMA SIMPLISIA Champacae Folium; Daun Cempaka Kuning. Oleum Champacae; Minyak Cempaka Kuning.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Pahit, pedas, dan menghangatkan. KHASIAT Diuretik dan ekspektoran.
Pemanfaatan :
KHASIAT
-Daun:
-Batu Ginjal.
-Mulas.
-Napas/Mulut bau.
Kulit kayu:
-Demam.
-Haid tidak teratur.
Bunga: Aroma perawatan rambut.
RAMUAN DAN TAKARAN
Batu Ginjal
Ramuan:
Daun Cempaka Kuning segar 1 genggam
Rimpang Kunyit 1 jari
Air secukupnya
Cara pembuatan: Dipipis.
Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir.
Lama pengobatan: Diulangi selama 14 hari.
Haid Tidak Teratur
Ramuan:
Kulit kayu Cempaka Kuning 4 gram
Daun Jung Rahab segar 5 gram
Biji Klabet 1-2 gram
Rimpang Teki 4 gram
Air 110 ml
Cara pembuatan: Dibuat infus.
Cara pemakaian: Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan: 3 hari sebelum haid datang dan diulangi sampai haid datang.
Napas/Mulut Bau
Ramuan:
Daun Cempaka Kuning segar 5 gram
Buah Kapulaga 3 gram
Daun Sirih segar 2 helai
Daun Saga 5 gram
Air 120 ml
Cara pembuatan: Dibuat infus.
Cara pemakaian: Untuk berkumur kemudian ditelan sehari 2 kali, pagi dan sore. Tiap kali dipakai 100 ml.
Lama pengobatan: Diulang 7 hari. Pemeliharaan seminggu 3 kali.
Komposisi :
Minyak: Fenol, isoeugenol, sineol, bensilaldehida, dan feniletilalkohol. Kulit kayu dan daun: Alkaloid, zat samak.
Bunga: Minyak atsiri.
Cempaka Putih
(Michelia alba Dc.)
Familia : Magnoliaceae.
Uraian :
Tumbuhan berupa pohon, tinggi sampai 30 meter. Batang berkayu; daun tunggal, bulat telur, warna hijau. Bunga
berwarna putih, bau harum. Tidak pernah berbuah. Diperbanyak secara vegetatif. Bagian yang Digunakan Bunga,
daun, dan akar.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Jeumpa gadeng (Aceh); Cempaka putieh (Minangkabau); Campaka bodas (Sunda); Pecari putih,
Cempaka putih (Jawa); Campaka pote (Madura); Cempaka mawure (Sulawesi Utara); Bunga eja kebo, Patene
(Ujung Pandang); Bunga eja mapute (Bugis); Capaka bobudo (Ternate); Capaka bobulo (Tidore). NAMA ASING:
NAMA SIMPLISIA Micheliae albae Flos; Bunga Cempaka Putih.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Manis, pedas, dan menghangatkan. KHASIAT Ekspektoran dan diuretik.
Pemanfaatan :
KHASIAT
-Bunga:
-Bronkhitis.
-Batuk.
-Demam.
-Keputihan.
-Radang
-prostata.
Daun:
-Bronkhitis.
-Infeksi saluran kemih.
-Kencing sedikit.
Akar:
-Infeksi saluran kemih.
Komposisi :
Alkaloid mikelarbina dan liriodenina.
Cendana
(Santalum album L)
Sinonim : Santalum verum L. Santalum myrti folium Roxb. Sirium myrtifolium L
Familia : Santalaceae.
Uraian :
Tumbuhan berupa pohon, tinggi antara 12 dan 15 meter. Kulit berkayu kasar, berwarna kelabu. Daun mudah gugur.
Tumbuh di tanah yang panas dan kering, di tanah yang banyak kapurnya. Bagian yang Digunakan Kayu.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Candana (Minangkabau) Tindana, Sindana (Dayak); Candana (Sunda); Candana, Candani (Jawa);
Candhana, Candhana lakek (Madura); Candana (BeIitung); Ai nitu; Dana (Sumbawa); Kayu ata (FIores); Sundana
(Sangir); Sondana (Sulawesi Utara); Ayu luhi (Gorontalo); Candana (Makasar); Ai nituk (Roti); Hau meni, Ai kamelin
(Timor); Kamenir (Wetar); Maoni (Kisar) NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Santali Lignum; Kayu Cendana. Santali
Oleum; Minyak Cendana.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
KHASIAT Antipiretik, analgesik, karminatif, stomakik, dan diuretik.
Pemanfaatan :
KHASIAT
Kayu:
-Antiseptik saluran kemih.
-Disentri.
-Mencret.
-Radang usus.
Daun:
-Asma.
Kulit kayu/Kulit akar:
-Haid tidak teratur.
RAMUAN DAN TAKARAN
Disentri
Ramuan:
Kulit kayu Cendana 2 gram
Daun Patikan Cina 5 gram
Gambir sedikit
Air 100 ml
Cara pembuatan: Dibuat infus.
Cara pemakaian: Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
Lama pengobatan: Diulang selama 14 hari.
Radang Usus
Ramuan:
Kayu Cendana (serbuk) 2 sendok teh
Air mendidih 100 ml
Cara pembuatan: Diseduh.
Cara pemakaian: Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
Lama pengobatan: Diulang selama 14 hari.
Asma
Ramuan:
Kayu Cendana (serbuk) secukupnya
Daun Tanjung muda beberapa helai
Cara pembuatan:
Daun Tanjung muda dirajang kemudian dikeringkan. sesudah kering ditambahkan sedikit serbuk Cendana, kemudian
dibuat rokok.
Cara pemakaian:
Dihisap seperti menghisap rokok.
Komposisi :
Kayu:Minyak atsiri, hars, dan zat samak. Minyak:Santalol (seskuiterpenalkohol), santalen (seskuiterpena), santen,
santenon, santalal, santalon, dan isovalerilaldehida
Cengkeh
(Syzygium aromaticum, (Linn.) Merr.)
Sinonim : Syzygium Perry. Eugenia caryophyllata, Thumberg. E.caryophyllus, Sprengel. Caryophyllus aromaticus,
Linn. Jambos carryhophyllus, Spreng.
Familia : Myrtaceae
Uraian :
Cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan
berkayu keras, cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun , tingginya dapat mencapai
20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya
panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang mudah patah . Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon
cengkeh berbentuk kerucut . Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung
dan panggkalnya menyudut, rata-rata memiliki ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan panjang daun tanpa tangkai
berkisar 7,5 -12,5 cm. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendekserta
bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan , kemudian berubah menjadi kuning
kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh keringakan
berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri. Umumnya cengkeh pertama kali
berbuah pada umur 4-7 tahun. Tumbuhan cengkeh akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar
matahari langsung. Di negara kita , Cengkeh cocok ditanam baik di daerah daratan rendah dekat pantai maupun di
pegunungan pada ketinggian 900 meter di atas permukaan laut.
Nama Lokal :
Clove (Inggris), Cengkeh (negara kita , Jawa, Sunda), ; Wunga Lawang (Bali), Cangkih (Lampung), Sake (Nias); Bungeu
lawang (Gayo), Cengke (Bugis), Sinke (Flores); Canke (Ujung Pandang), Gomode (Halmahera, Tidore);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Kolera, Menghitamkan alis mata, Menambah denyut Jantung; Campak;
Pemanfaatan :
1. Kolera dan menambah Denyut Jantung
Bahan: Bunga cengkeh yang sudah kering
Cara memakai : dikunyah disesap airnya, dilakukan setiap hari.
Minyak cengkeh dapat memperkuat lendir usus dan lambung serta
menambah jumlah darah putih.
2. Campak
Bahan: 10 Biji bunga cengkeh dan gula batu
Cara membuat: bunga cengkeh direndam air masak semalam
kemudian ditambah dengan gula batu dan diaduk sampai merata.
Cara menggunaka : diminum sedikit demi sedikit
3. Menghitamkan alis mata
Bahan: 5-7 biji bunga cengkeh kering dan minyak kemiri.
Cara membuat: bunga cengkeh dibakar sampai hangus, kemudian
ditumbuk sampai halus dan ditambah dengan minyak kemiri
secukupnya.
Cara memakai : dioleskan pada alis mata setiap sore hari.
Komposisi :
Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) selain mengandung minyak atsiri, juga mengandung senyawa kimia yang
disebut eugenol, asam oleanolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin dan gom.
Ceremai
(Phyllanthus acidus [L.] Skeels.)
Sinonim : P.distichus Muell. Arg. = P.cicca Muell. Arg., = Cicca disticha, Linn. = C.nodiflora.
Familia : Euphorbiaccae
Uraian :
Pohon ini berasal dari India, dapat turnbuh pada tanah ringan sampai berat dan tahan akan kekurangan atau
kelebihan air. Ceremai banyak tanam orang di halaman, di ladang dan tempat lain sampai ketinggian 1.000 m dpl.
Pohon kecil, tinggi sampai 10 m, kadang lebih. Percabangan banyak, kulit kayunya tebal. Daun tunggal, bertangkai
pendek, tersusun dalam tangkai membentuk rangkaian seperti daun majemuk. Helai daun bundar telur sampai
jorong, ujung runcing, pangkal tumpul sampai bundar, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin tidak
berambut, panjang 2 - 7 cm, lebar 1,5 - 4 cm, warna hijau muda. Tangkai bila gugur akan meninggalkan bekas yang
nyata pada cabang. Perbungaan berupa tandan yang panjangnya 1,5 - 12 cm, keluar di sepanjang cabang, kelopak
bentuk bintang,,mahkota merah muda. ada bunga betina dan jantan dalam satu tandan. Buahnya buah.batu,
bentuknya bulat pipih, berlekuk 6 - 8, panjang 1,25 - 1,5 cm, lebar 1,75 - 2,5 cm, warnanya kuning muda, berbiji 4-6,
rasanya asam. biji bulat pipih berwarna cokelat rnuda. Daun muda bisa dimakan sebagai sayuran. Buah muda bisa
dimasak bersama sayuran untuk menyedapkan masakan karena memberi rasa asam. Buah masak dapat dimakan
langsung sesudah diremas dengan air garam untuk mengurangi rasa sepat dan asam, dimakan sesudah dibuat
manisan atau selai. Perbanyakan dengan biji atau okulasi.
Nama Lokal :
Careme, cerme (Sunda), cerme (Jawa). careme (Madura); Ceremoi (Aceh), cerme, ceramai, camin-camin
(Sumatera).; Carmen, cermen (Bali), sarume (Bima). lumpias aoyok, tili; Lombituko bolaano, caramele, carameng
(Sulawesi),; Ceremin (Ternate), selemele, selumelek (Roti).; Salmele, cermele (Timor).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Batuk berdahak, menguruskan badan, mual, kanker, sariawan; Asma, sakit kulit, sembelit, mual akibat perut kotor;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Daun, kulit akar, dan biji.
INDIKASI :
Daun berkhasiat untuk:
- batuk berdahak,
- menguruskan badan,
- mual,
- kanker, dan
- sariawan.
Kulit akar berkhasiat untuk mengatasi :
- asma dan
- sakit kulit.
Biji berkhasiat untuk mengatasi :
- sembelit dan
- mual akibat perut kotor.
CARA PEMAKAIAN :
1. Sembelit
a. Siapkan biji ceremai sebanyak 3/4 sendok teh, dicuci lalu digiling
sampai halus. Seduh dengan 1/2 cangkir air panas. Sewaktu
masih hangat tambahkan 1 sendok makan madu, aduk sampai
merata kemudian diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.
b. Siapkan daun ceremai segar sebanyak 3 g, dicuci lalu ditumbuk
halus. Seduh dengan 1/2 gelas air panas, lalu didinginkan. Hasil
seduhan diminum sekaligus bersama ampasnya.
2. Asma :
Siapkan biji ceremai sebanyak 6 biji, bawang merah 2 butir, akar
kara (Dolichos lablab) 1/4 genggam, buah lengkeng (Nephelium
longanum; Euphoria longana) 8 butir, dicuci lalu ditumbuk
seperlunya. Bahan-bahan tersebut lalu direbus dengan 2 gelas air
bersih sampai.tersisa 1 1/2 gelas. sesudah dingin disaring, lalu
diminum dengan air gula secukupnya. Sehari 2 kali, masing-masing
3/4 gelas.
3. Kanker :
Siapkan daun ceremai yang masih muda sebanyak 1/4 genggam,
daun belimbing 1/3 genggam, bidara upas 1/2 jari, gadung cina 1/2
jari, gula enau 3 jari, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya.
Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai
tertinggal kira-kira 3/4 bagian. sesudah dingin disaring, siap untuk
diminum. Sehari 3 kali, masing-masing cukup 3/4 gelas.
4. Melangsingkan badan :
Minum air rebusan daun ceremai. Obat ini bekerja kuat, jangan
memakai dalamjangka waktu lama.
CATATAN : Cairan akar beracun. Sebaiknya tidak memakai akar ceremai untuk pengobatan.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Daun ceremai berbau khas aromatik, tidak berasa. KANDUNGAN KIMIA:
Daun, kulit batang, dan kayu ceremai mengandung saponin, flavonoida, tanin, dan polifenol. Akar mengandung
saponin, asam galus, zat samak, dan zat beracun (toksik). Sedangkan buah mengandung vitamin C.
Cincau
(Cylea barbata, Miers.)
Familia : Manispermaceae
Uraian :
Tumbuhan Cincau (Cylea barbata) termasuk tumbuhan berbatang merambat , diameter lingkar batang kecil, kulit
batangnya kasap dan berduri. Panjang batangnya mampu mencapai belasan meter dan daunnya berbentuk perisai
dengan permukaan dengan permukaan dipenuhi bulu. Bunga tumbuhan ini berwara kuning dengan buah batu
berwarna merah memiliki bentuk lonjong. Tumbuhan ini sering ditemukan di daerah terbuka tepi hutan atau
semak belukar, Tetapi ada juga yang dipelihara dan merambat pada semak belukar,. Tetapi ada juga yang dipelihara
merambat pada pagar tanaman. Tumbuhan Cincau cocok tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian kurang
dari 1000 meter di atas permukaan laut.
Nama Lokal :
Cincau (negara kita ), Camcao, Juju, Kepleng (Jawa); Camcauh, Tahulu (Sunda);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diare (Sakit perut), Hipertensi, Demam;
Pemanfaatan :
1. Sakit Perut dan Hipertensi
Bahan: daun cincau secukupnya
Cara membuat: daun cincau diremas-remas, dengan air matang,
disaring dan dibiarkan beberapa saat sampai berbentuk agar-agar,
kemudian ditambah santan kelapa dan pemanis dari gula kelapa.
Cara memakai : dimakan biasa
2. Demam
Bahan: akar cincau secukupnya
Cara membuat: disedu dengan air panas dan disaring
Cara memakai : diminum biasa
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Menurut penelitian para ahli, tumbuhan ini mengandung zat sejenis karbohidrat yang mampu
menyerap air, sehingga daunnya menjadi padat. Apabila segenggam daun cincau diremas-remas dengan satu
rantang air, akan diperoleh cincau berupa agar-agar seperti dijual di pasar-pasar. Selain mengandung zat
karbohidrat , cincau juga mengandung zat lemak dan sebagainya.
Ciplukan
(Physalis peruviana, Linn.)
Sinonim : Physalis angulata. Linn. Physalis minina, Linn.
Familia : Solanaceae
Uraian :
Tumbuhan Ciplukan (Physalis minina) merupakan tumbuhan liar, berupa semak/perdu yang rendah (biasanya
tingginya sampai 1 meter) dan memiliki umur kurang lebih 1 tahun. Tumbuhan ini tumbuh dengan subur di
dataran rendah sampai ketinggian 1550 meter diatas permukaan laut, tersebar di tanah tegalan, sawah-sawah
kering, serta dapat ditemukan di hutan-hutan jati. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan
berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam manis.
Buah Ciplukan yang muda dilindungi cangkap (kerudung penutup buah).
Nama Lokal :
Morel berry (Inggris), Ciplukan (negara kita ), Ceplukan (Jawa); Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat
(Seram); Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak); Leletokan (Minahasa);
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Sakit paru-paru, Ayan, Borok;
Pemanfaatan :
1. Diabetes Mellitus
Bahan: tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta
akar-akarnya dan dibersihkan.
Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring
Cara memakai : diminum 1 kali sehari.
2. Sakit paru-paru
Bahan: tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan
buahnya).
Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan
disaring.
Cara memakai : diminum 3 kali sehari 1 gelas.
3. Ayan
Bahan: 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak.
Cara memakai : dimakan setiap hari secara rutin.
4. Borok
Bahan: 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih.
Cara membuat: ditumbuk sampai halus
Cara memakai : ditempelkan pada bagian yang sakit.
Komposisi :
Buah Ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah Ciplukan juga mengandung
Asam Malat, Alkaloid, Tanin, Kriptoxantin, Vitamin C dan Gula.
Dadap Ayam
(Erythirna variegata L. Var..Orientalis(L.) Merr)
Sinonim : Erythirna variegata L. Var..Orientalis(L.) Merr
Familia : Papillionaceae (Leguminosae).
Uraian :
Pohon yang menggugurkan daun, tinggi 1-25 m. Batang dan ranting kebanyakan berduri tempel. Poros daun
dengan tangkai panjang 10-40 cm, tidak berduri tempel; anak daun bulat telur terbalik, segitiga atau bentuk belah
ketupat dengan ujung tumpul, tepi rata, jarang berlekuk sedikit; anak daun ujung yang terbesar, 9-25 kali 10-30 cm. Bunga dalam tandan samping, pada ujung ranting yang gundul atau yang ada daun mudanya. Daun pelindung cepat
rontok. Bunga tiga-tiga pada tonjolan; anak tangkai 0,5-1 cm. Kelopak akhirnya membelah dalam seperti pelepah;
bendera 5,5-8 kali lebih kurang 8 cm, berkuku pendek, tidak bergaris putih; sayap muncul di Iuar kelopak, 1,5-2,5
cm panjangnya; lunas lebih kurang sama panjang, berdaun lepas, merah kotor. Bakal buah berambut rapat,
bertangkai. Polongan di atas sisa kelopak di atas tangkai yang panjangnya 1,5-3 cm, menyempit di antara biji-biji,
10-25 kali sekitar 2 cm; dinding luar dapat lepas dari dinding dalam dan membuka tidak beraturan. Biji 1-12,
panjang sekitar 2 cm. Di pantai atau daerah belakangnya, tepi muara sungai; juga dipelihara sampai 1.200 m.
Bagian yang Digunakan Daun, kulit kayu, akar, dan biji.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Blendung. Dadap blendung (Sunda), Dadap ayam, Dadap laut (Jawa); Theutheuk (Madura); Galala
kokotu (Ternate); Lola kohori (Tidore). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Erythrinae variegatae Folium; Daun Dadap
Ayam.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Pahit, mendinginkan, dan membersihkan darah. KHASIAT Ekspektoran, antipiretik, antelmintik, dan
Telah melakukan penelitian pengaruh antimikroba ekstrak daun Dadap Ayam
terhadap beberapa bakteri penyebab tukak secara in vitro. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata sari rebusan,
fraksi kloroform, dan fraksi sisa dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus albus, Saureuos
Streptococcus beta hemolyticus, dan Pseudomonaf aeruginosa.
Pemanfaatan :
KHASIAT
Daun:
-Batuk.
-Demam.
-Disentri.
-Haid tidak teratur.
-Pelancar ASI.
-Sulit tidur.
-Radang (obat luar).
-Sakit kulit (obat luar).
Kulit kayu:
-Asma.
-Demam.
-Sakit hati.
-Rematik (obat luar).
-Patah tulang (obat luar).
RAMUAN DAN TAKARAN
Haid Tidak Teratur
Beberapa helai daun dan beberapa buah bunga Dadap Ayam, dibuat sayur. Dimakan sebagai sayur.
Pelancar ASI
Daun Dadap Ayam dan santan secukupnya, dibuat sayur yang cocok. Dimakan sebagai sayur.
Sulit Tidur
Beberapa helai daun Dadap Ayam dan herba Kangkung dibuat sayur. Dimakan sebagai sayur.
Catatan
Biji Dadap Ayam tidak enak. Biji Dadap Ayam dipotong tipis-tipis digunakan untuk meracuni ayam.
Komposisi :
Alkaloid eritralina, erisotiofina, kholina, betaina, erisovina, hepaforina, minyak lemak, dan resin
Dadap Serep
(Erythirna subumbrans(Hask.) Merr)
Sinonim : Erythrina lithosperma Miq. non Bl.
Familia : Papilionaceae (Leguminosae).
Uraian :
Tumbuhan berupa pohon. Batang ada yang berduri dan ada yang halus. Daun tiga bersatu dan berbentuk belah
ketupat. Bagian yang Digunakan Daun dan kulit kayu.
Nama Lokal :
NAMA SIMPLISIA Erythrinae Folium; Daun Dadap Serep.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Pahit, mendinginkan, dan membersihkan darah. KHASIAT Daun: Antipiretik dan anti inflamasi. Kulit
Kayu: Ekspektoran. PENELITIAN Roswina Silalahi, 1988. Jurusan Farmasi, FMIPA USU. Telah melakukan penelitian
efek antipiretik hasil penyarian dan infus daun Dadap Serep terhadap burung merpati. Dari hasil penelitian
tersebut, ternyata infus daun Dadap Serep berkhasiat sebagai antipiretik, sedangkan hasil penyarian dengan
kloroform tidak memberikan efek antipiretik. Sebagai kontrol digunakan suspensi parasetamol 300 mg/kg bb. Roy
Mustakin, 1992. Jurusan Farmasi, FMIPA UNAND. Pembimbing: Drs. Rusdi, M.S. dan Dra. Armenia, M.S. Telah
melakukan penapisan aktivitas farmakodinamik ekstrak etanol daun beberapa species Erythrina (E. orierrtalis, E.
irtdica, dan E. litliospernla). Dari hasil penelitian tersebut, ternyata ekstrak etanol ketiga daun tersebut memiliki
aktivitas penekanan sistem saraf pusat, relaksasi otot simpatolitik dan para simpatomimetik. Aktivitas analgesik
hanya ada pada E. indica dan F. litlnosperrrla. Intensitas efek meningkat dengan meningkatnya dosis yang
diberikan. Christine Gunawan, 1993. Fakultas Farmasi, WIDMAN. Pembimbing: Drs. Soemartojo. Telah melakukan
penelitian pengaruh pemberian infus daun Dadap Serep terhadap produksi air susu pada mencit yang menyusui.
Dari hasil penelitian tersebut, ternyata ada perbedaan yang bermakna produksi air susu pada pemberian infus
Dadap Serep 40%.
Pemanfaatan :
KHASIAT
Daun:
-Demam.
-Pelancar ASI.
-Sariawan perut.
-Mencegah keguguran (obat luar).
-Nifas (obat luar).
-Perdarahan bagian dalam (obat luar).
-Sakit perut (obat luar).
Kulit kayu:
-Batuk.
-Sariawan perut.
RAMUAN DAN TAKARAN
Sariawan Perut
Ramuan:
Kulit kayu Dadap Serep 3 gram
Sidowayah 3 gram
Daun Prasman segar 4 gram
Akar Manis Cina 4 gram
Air 110 ml
Cara pembuatan: Dibuat infus.
Cara pemakaian: Diminum sehari 1 kali 100 ml.
Lama pengobatan: Diulang selama 14 hari.
Perdarahan/Peradangan Bagian Dalam
Ramuan:
Daun Dadap Serep segar secukupnya
Air secukupnya
Cara pembuatan: Dipipis hingga berbentuk pasta.
Cara pemakaian: Dibalurkan pada bagian yang diperkirakan terjadi perdarahan bagian dalam.
Lama pengobatan: Diperbaharui setiap 3 jam sekali.
Sakit Perut
Perut merasa mulas, tinja mengandung darah dan lendir. Selain diberi obat minum yang cocok, perut diberi tapel
dengan ramuan sebagai berikut:
Daun Dadap Serep segar secukupnya
Daun Sosor Bebek secukupnya
Air secukupnya
Cara pembuatan: Dipipis hingga berbentuk pasta.
Cara pemakaian: Dibalurkan pada perut.
Lama pengobatan: Diperbaharui setiap 3 jam sekali.
Demam
Selain diberi obat penurun panas yang diminum, untuk mempercepat penurunan suhu badan dapat dikompres
dengan daun Dadap Serep yang dipipis halus.
Mencegah Keguguran
Bagi ibu yang sering menderita keguguran, untuk mencegah hal tersebut, di samping istirahat tiap hari perut
dikompres dengan daun Dadap Serep yang dipipis halus. Bobokkan agak tebal dan pakailah gurita.
Nifas
Ibu sehabis bersalin sering mengalami nifas. Untuk menjaga kesehatan ibu, dapat digunakan bobokan daun Dadap
Serep dan memakai gurita.
Komposisi :
Alkaloid, eritradina, eritrina, eritramina, hipaforina, dan erisovin
Dandang Gendis
(Clinacanthus nutans Lindau)
Sinonim : Clinacanthus burmani Nees.
Familia : Achantaceae.
Uraian :
Tanaman perdu tahunan, tinggi lebih kurang 2,5 meter. Batang berkayu, tegak, beruas dan berwarna hijau. Daun
tunggal, berhadapan, bentuk lanset, panjang 8-12 mm, lebar 4-6 mm, bertulang menyirip, berwarna hijau. Bunga
majemuk, bentuk malai, di ketiak daun dan di ujung batang, mahkota bunga berbentuk tabung, panjang 2-3 cm
berwarna merah muda. Buah kotak, bulat memanjang berwarna cokelat. Bagian yang Digunakan Daun.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Ki tajam (sunda), Gendis (jawa) NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA: Clinacanthi nutans Folium; Daun
Dandang Gendis.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Rasa pahit, bau aromatis.
Pemanfaatan :
KHASIAT
-Disentri.
-Kencing manis.
RAMUAN DAN TAKARAN
Kencing Manis
Ramuan:
Daun Dandang Gendis segar 7 gram
Air 110 ml
Cara pembuatan: Dibuat infus atau seduhan.
Cara pernakaian: Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Komposisi :
Alkaloid, saponin, dan minyak atsiri.