kesehatan mata 2
Mata merupakan bagian dari panca indera manusia yang sangat berharga. Melalui mata kita bisa melihat dunia,
membaca pengetahuan, dan sebagainya. Melalui mata, kita bisa menyambung kehidupan sehari-hari kita. Lanjut usia
merupakan bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindari dan akan dialami oleh setiap manusia. Seiring
dengan pertambahan usia, banyak lanjut usia mempunyai masalah dengan fungsi fisiologis tubuhnya. Salah satunya
perubahan sensoris yang ditandai dengan masalah penglihatan yaitu penurunan penglihatan yang terjadi seiring proses
penuaan. Tujuan ini untuk mengetahui kondisi kesehatan mata dan memberikan kemudahan untuk melihat pada lanjut
usia di wilayah Pamulang Barat Kota Tangerang Selatan Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
observasi dan pendataan lansia, Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil dan pembahasan yang telah kami lakukan dan melakukan kegiatan pemberian
kacamata gratis pada lansia yang membutuhkan kacamata dan menemukan adanya katarak pada beberapa lansia di
lingkungan Pamulang Barat. Dengan adanya pendataan terhadap lansia, hasil data-data tersebut dapat digunakan
untuk menentukan tindakan selanjutnya terhadap para lansia serta dapat digunakan sebagai refrensi untuk kegiatan
selanjutny
Mata merupakan bagian dari panca
indera manusia yang sangat berharga. Melalui
mata kita bisa melihat dunia, membaca
pengetahuan, dan sebagainya. Melalui mata,
kita bisa menyambung kehidupan sehari- hari
kita. Lanjut usia merupakan bagian dari
proses kehidupan yang tidak dapat dihindari
dan akan dialami oleh setiap manusia. Pada
tahap ini manusia mengalami banyak
perubahan baik secara fisik maupun mental,
dimana terjadi kemunduran dalam berbagai
fungsi dan kemampuan yang pernah
dimilikinya. Lanjut Usia adalah seseorang
yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.1
Masalah-masalah kesehatan yang sering
terjadi pada lansia berbeda dari orang dewasa,
yang sering disebut dengan sindroma geriatri
yaitu kumpulan gejala-gejala mengenai
kesehatan yang sering dikeluhkan oleh para lanjut usia dan atau keluarganya (istilah 14 I),
diantara 14 masalah itu, salah satunya adalah
gangguan penglihatan. Gangguan penglihatan
bisa disebabkan gangguan refraksi, katarak
atau komplikasi dari penyakit lain misalnya
DM, HT dll, penatalaksanaan dengan
memakai alat bantu kacamata atan dengan
operasi pada katarak.
Estimasi jumlah orang dengan gangguan
penglihatan di seluruh dunia pada tahun 2010
adalah 285 juta orang atau 4,24% populasi,
sebesar 0,58% atau 39 juta orang menderita
kebutaan dan 3,65% atau 246 juta orang
mengalami low vision. Sekitar 65% orang
dengan gangguan penglihatan dan 82% dari
penyandang kebutaan berusia 50 tahun atau
lebih. Penyebab gangguan penglihatan
terbanyak di seluruh dunia adalah gangguan
refraksi yang tidak terkoreksi, diikuti oleh
katarak dan glaukoma. Sebesar 18% tidak
dapat ditentukan dan 1% adalah gangguan
penglihatan sejak masa kanakkanak.Sedangkan penyebab kebutaan
terbanyak di seluruh dunia adalah katarak,
diikuti oleh glaukoma dan Age related
Macular Degeneration (AMD). Sebesar 21%
tidak dapat ditentukan penyebabnya dan 4%
adalah gangguan penglihatan sejak masa
kanakkanak. Prevalensi kebutaan pada usia
55-64 tahun sebesar 1,1%, usia 65-74 tahun
sebesar 3,5% dan usia 75 tahun ke atas sebesar
8,4%. Meskipun pada semua kelompok umur
sepertinya prevalensi kebutaan di Indonesia
tidak tinggi, namun di usia lanjut masih jauh
di atas 0,5% yang berarti masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat (Kementerian
Kesehatan RI, 2015).
Studi yang dilakukan oleh Eye Disease
Research Group (2004) memperkirakan
bahwa pada tahun 2020 jumlah penderita
penyakit mata dan kebutaan di dunia akan
mencapai 55 juta jiwa. Studi ini menyebutkan
juga bahwa penyakit mata dan kebutaan akan
meningkat terutama bagi mereka yang telah
berumur diatas 65 tahun. Seseorang yang
berumur 80 tahun ke atas yang merupakan 8%
dari total penduduk, mengalami kebutaan
sebanyak 9 %.
Seiring dengan pertambahan usia,
banyak lanjut usia mempunyai masalah
dengan fungsi fisiologis tubuhnya. Salah
satunya perubahan sensoris yang ditandai
dengan masalah penglihatan yaitu penurunan
penglihatan yang terjadi seiring proses
penuaan. Masalah penglihatan merupakan
faktor yang turut berperan dalam perubahan
gaya hidup yang bergerak ke arah
ketergantungan yang lebih besar.
Penurunan penglihatan mungkin
merupakan keluhan yang besar bagi lanjut
usia, sebab respon-respon perseptual terhadap
lingkungan berhubungan dengan rasa aman.
Penurunan penglihatan (low vision) dan
fungsi penglihatan yang dianggap normal
seiring proses penuaan termasuk fisiologi
penglihatan yang berkurang, penurunan
kemampuan mata untuk membaca dan
penglihatan warna.
B. RUMUSAN MASALAH
Penurunan penglihatan mungkin
merupakan keluhan yang besar bagi lanjut
usia, sebab respon-respon perseptual terhadap
lingkungan berhubungan dengan rasa aman.
Penurunan penglihatan (low vision) dan
fungsi penglihatan yang dianggap normal
seiring proses penuaan termasuk fisiologi
penglihatan yang berkurang, penurunan
kemampuan mata untuk membaca dan
penglihatan warna. Dengan ini kami, adanya
yang ingin kami bahas “Gambaran Kesehatan
Mata Pada Lansia Di Pamulang Barat”.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
Gambaran Kesehatan Mata Pada Lanjut Usia
di wilayah Pamulang Barat Kota Tangerang
Selatan?
Untuk untuk mengetahui kondisi
kesehatan mata dan memberikan kemudahan
untuk melihat pada lanjut usia di wilayah
Pamulang Barat Kota Tangerang Selatan.
Tinjauan Pustaka
A. Mata
Mata merupakan alat indra yang terdapat
pada manusia yang secara konstan
menyesuaikan pada jumlah cahaya yang
masuk, memusatkan perhatian pada objek
yang dekat dan jauh serta menghasilkan
gambaran yang kontinu yang dengan segera
dihantarkan pada otak. Mata memiliki
fotoreseptor yang mampu mendeteksi cahaya,
tetapi sebelum cahaya mengenai reseptor
yang bertanggung jawab untuk deteksi ini, cahaya harus difokuskan ke retina (ketebalan
200 um) oleh kornea dan lensa.2
B. Kesehatan Mata
Menurut Supriyantoro (2012), Salah satu
masalah kesehatan yang di hadapi masyarakat
Indonesia adalah gangguan penglihatan dan
kebutaan. Katarak merupakan penyebab
utama 50% kebutaan di Indonesia. Dengan
meningkatnya usia harapan hidup. Maka
prevalensi gangguan penglihatan dan
kebutaan juga akan cenderung semakin
meningkat karena menjadi salah satu masalah
kesehatan utama pada lanjut usia.
Gangguan kesehatan mata yang umum
terjadi adalah penurunan fungsi penglihatan,
dan mata merah dengan fungsi penglihatan
turun. Sampai saat ini, penyakit mata yang
diderita adalah katarak, glukoma dan infeksi.
C. Lanjut Usia
World Health Organisation (WHO),
lansia adalah seseorang yang telah memasuki
usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan
kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase
kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan
lansia ini akan terjadi suatu proses yang
disebut Aging Process atau proses penuaan.
Lansia merupakan salah satu kelompok
atau populasi berisiko (population at risk)
yang semakin meningkat jumlahnya.
Allender, Rector, dan Warner (2014)
mengatakan bahwa populasi berisiko
(population at risk) adalah kumpulan orangorang yang masalah kesehatannya memiliki
kemungkinan akan berkembang lebih buruk
karena adanya faktor-faktor risiko yang
memengaruhi.
D. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Kesehatan Mata
Menurut Pheasan (1991) dalam Hanum
(2008) kemudahan seseorang untuk melihat
benda pada suatu objek kerja di lingkungan
mempunyai beberapa faktor, antara lain:
a. Usia
Semakin bertambahnya usia maka lensa
mata semakin kehilangan kekenyalan dan
kapasitas melengkungnya semakin
berkurang, akibatnya tit dekat menjauhi
mata sedangkan titik jauh umunya tetap,
berikut titik dekat rata-rata: a. 16 thn= 8
b. 32 thn= 12,5cm
c. 44 thn= 25cm
d. 50 thn= 50cm
e. 60 thn= 100cm
b. Lama melihat
Melihat dalam waktu lama beresiko
terkena mata lelah atau astenopia (Afandi,
2002). Dalam bekerja yang memerlukan
waktu lama, biasanya disertai dengan
kondisi yang tidak nyaman
c. Jarak pandang
Melihat objek dari dekat dengan
sesuatu yang kecil akan menyebabkan
kelelahan mata, selain itu bila dilakukan
dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan kelelahan mata (Hanum,
2008).
2. METODE
Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan observasi dan pendataan lansia
yang membutuhkan kacamata atau yang telah
berkurang penglihatan. pendekatan ini dipilih
dengan alasan bahwa dengan waktu yang singkat
dapat mendapatkan catatan penglihatan lansia
yang ada di wilayah Pamulang Barat dengan usia
50 tahun sampai 65 tahun ke atas. Lokasi
Penelitian yakni di Pamulang Barat kota
Tangerang Selatan dan tempat cek kesehatan
mata di Aula Kelurahan Pamulang Barat Kota
Tangerang Selatan. Adapun waktu pelaksaan
penelitian ini akan dilaksanakan pada Agustus
2019.
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Penarikan
informan akan dilakukan kurang lebih 5
informan berdasarkan Purposive yang terdiri :
Kepala Lurah Pamulang Barat, Ketua RW, Ketua
RT, dan sepuluh orang masyarakat. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian
tersebut dengan tahapan pengumpulan data,
Reduksi Data, Penyajian data, Penarikan
kesimpulan. Uji Keabsahan Data dilakukan
dengan Triangulasi.3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Semakin bertambahnya usia maka lensa
mata semakin kehilangan kekenyalan dan
kapasitas melengkungnya semakin berkurang
sehingga penglihatan pun berkurang. Di Wilayah
Pamulang Barat ada 13.146 lansia, dan data usia
yang telah kami ambil yang memiliki penglihatan
yang berkurang untuk lansia dari empat RW ada
200 lansia yang memiliki penglihatan kurang.
Dari data tersbut, kami membuat program cek
kesehatan mata dan pemberian kacamata gratis
yang bekerja sama dengan salah satu Lembaga
Swadaya Masyarakat yaitu Sejuta Kacamata
untuk Indonseia. Adanya antusias dari
warga dengan adanya program terrsebut dan
bantuan dari beberapa pihak. Namun pada saat
waktu pelaksanaan ada 140 lansia datang untuk
mengecek kesetahan mata dan mendapatkan
kacamata gratis, tidak sesuai dengan target
karena ada beberapa keterbatasan dari lansia
tersebut.
Pada saat pelaksanaan kesehatan mata
berlangsung, kami menemukan kasus mata
katarak yang terdapat di pamulang barat
sebanyak 7 lansia sejalan dengan Supriyantoro
(2012), Salah satu masalah kesehatan yang di
hadapi masyarakat Indonesia adalah gangguan
penglihatan dan kebutaan. Katarak merupakan
penyebab utama 50% kebutaan di Indonesia.
Lansia-lansia yang menderita katarak ini diberi
perhatian khusus dan akan diberi tindakan
khsusus untuk ke depannya.
Kesehatan mata sangat perlu di
perhatikan terhadap lansia karena membuat
penglihatan berkurang dan mengganggu aktifitas
lansia.
Dengan adanya pendataan terhadap
lansia, hasil data-data tersebut dapat digunakan
untuk menentukan tindakan selanjutnya terhadap
para lansia serta dapat digunakan sebagai refrensi
untuk kegiatan selanjutnya.
Untuk kedepannya harus dapat
memastikan jumlah kacamata yang sesuai
dengan jumlah warga, selanjutnya pemerikasaan
mata dapat dilakukan dengan lebh cepat.